SADEWA - 10

62.9K 4.6K 48
                                    

10 | Coklat

Dewa memasuki kawasan Mutiara dengan si merah kesayangan nya. Jarum jam masih menunjukkan pukul tujuh kurang lima menit, tetapi Dewa sudah tiba disekolah. Begitulah Dewa, datang dan pulang sesuka nya saja.

Dia memarkir cantik kuda baja nya disebelah kendaraan murid lain. Menatap wajah nya sebentar dari kaca spion, Dewa lalu mengeluarkan sisir kecil yang selalu menjadi andalan.

"Astagfirullah, babu dari kerajaan mana ini? Ganteng bener!" monolog Dewa seraya menyisir rambut nya kebelakang

Pemuda berkaus olahraga itu lalu beranjak meninggalkan parkiran. Netra hitam nya menatap sekeliling koridor kelas yang ramai. Kali ini, Dewa hanya berjalan sendirian. Sedangkan Fajar dan Raja sudah menunggu nya dikantin sembari menyantap sarapan pagi.

"Pagi, Kak Dewa.."

Sapaan-sapaan sok akrab dari para adik kelas nya langsung menyerbu indra pendengaran Dewa. Dia hanya mengangkat sebelah ujung bibirnya, menuai berbagai pekikan dan respon yang sudah biasa dia dapatkan.

Dari arah yang berlawanan, terlihat Saskia berjalan dengan anggun nya, sesekali Dewa lihat dia mengangguk dan tersenyum kecil saat ada yang menyapa nya.

"Pagi, Saski!" Dewa berhenti tepat didepan Saskia yang selalu terlihat cantik dengan jas OSIS kebanggaan nya itu.

Saskia mengangguk, "Pagi."

"Tumben gak manjat tembok belakang?"

Dewa nyengir, "Mama gue ngomel karena celana gue banyak yang sobek."

Saskia tertawa geli, "Dasar!"

"Lo cantik kalau ketawa."

Saskia sempat termangu, ucapan Dewa barusan sangatlah berefek bagi kesehatan jantung nya. "Gue heran, kenapa kalau lagi sama gue, bawaan lo itu nge-gas terus?"

Gadis itu terdiam, mengingat kejadian waktu itu membuat dia selalu kesal setengah mati dengan manusia bernama Dewa.

"Lo nya ngeselin,"

Dewa mengernyit, seolah sedang berpikir. "Atau karena yang waktu itu?" tanya Dewa. "Yang gue gak sengaja ci---"

"Stop!"

Wajah Saskia tampak memerah, "Jangan lanjutin!" Dewa menatap Saskia jahil, "Oh, jadi karena itu lo anggap gue kayak musuh bebuyutan?"

Saskia memalingkan wajahnya, Dewa sialan! "Kan gak sengaja, itu juga karena lo yang tarik-tarik kaki gue." ucap Dewa santai.

"Atau lo mau yang disengaja?" Dewa mendekat, sambil menaikturunkan alisnya menggoda.

Saskia menatap Dewa sengit, dia melayangkan tinjunya pada bahu cowok itu. "Sinting!" umpat Saskia lalu pergi meninggalkan Dewa yang tergelak ditempatnya.

🍒

Fajar menoel-noel lengan Dewa yang berada dibelakangnya. Cowok itu sudah tertidur dari jam pelajaran pertama, sedangkan sekarang sudah waktunya jam istirahat kedua. Kebo sekali bukan?

"Wa.. Lo dicariin tuh!" ucap Fajar keras.

Dewa melenguh, "Engh, siapa sih?!" tanya nya dengan suara serak.

"Mana gue tahu! Buruan temuin sana!" balas Fajar mendorong-dorong tubuh Dewa agar bangkit dari duduknya.

Cowok itu mengangkat kepala nya yang dia sembunyikan dalam lipatan tangan. Matanya mengerjap, mengumpulkan sisa nyawa nya yang masih tertinggal.

"DEWA! ADA YANG NYARIIN NIH."

Teriakan Cila menggema diruangan itu. Dewa berdecak, ganggu orang hibernasi aja!

"Temuin dulu sono, siapa tau penting." Fajar berseru tanpa menoleh dari ponsel yang sedang melangsungkan game nya.

Dewa keluar dari singgasana nya. Matanya menatap Raja yang tidur dengan tenang di lantai. Sisi jahil nya keluar, dia menyempatkan untuk menendang kaki Raja sebelum berjalan lunglai ke pintu kelas.

"Apa?"

Gadis berkacamata dengan tubuh gemuknya itu mendongak. Menatap wajah bantal Dewa tanpa kedip.

"Gue tau gue ganteng." ucap Dewa percaya diri. "Mau apa cari gue?"

Gadis itu tersenyum kikuk, "A-aku cuma mau kasih ini." Tangan nya menyodorkan sebatang coklat kearah Dewa.

"Jangan lupa dimakan, Kak Dewa! I love you.."

Dewa mengerjap beberapa kali sambil menatap punggung cewek itu yang semakin menjauh. Tatapan nya beralih pada sebatang coklat yang dihiasi pita merah ditangan nya.

Ini bukan yang pertama. Dewa sudah sering mendengar pernyataan cinta dan pemberian coklat dari para peminat nya. Entah itu yang di loker, di laci meja, bahkan di tas Dewa juga isinya coklat.

"Padahal yang gue simpan di kulkas masih banyak,"

🍒

SADEWA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang