SADEWA - 13

55.4K 4.3K 23
                                    

13 | Cemburu?

Bel istirahat berbunyi nyaring, membuat suasana koridor yang mulanya sepi kini menjadi ramai. Saskia berjalan sendirian ditengah-tengah koridor yang ramai. Raga nya memang ada disini, tetapi pikiran gadis itu melayang entah kemana. Saskia masih kepikiran dengan sikap Dewa yang tiba-tiba berubah. Apakah benar dugaan nya kalau Dewa kesurupan hantu di perpustakaan?

Keasyikan berdebat dengan pikirannya sendiri. Saskia tak sadar kalau kaki nya sudah menapak di pintu masuk kantin. Tak mau ambil pusing dengan sikap Dewa tadi, dia lebih memilih untuk memesan nasi goreng.

Setelah dapat, Saskia membawa nampan berisikan sepiring nasi goreng dan segelas es teh miliknya. Dia lalu duduk di tempat tak jauh dari Dewa dan jajaran nya berada.

"Kebiasaan, gue selalu ditinggal!"

Alea menarik kursi dihadapan Saskia dengan kasar. Membuat Saskia yang sedang mengunyah nasi goreng nya hampir saja tersedak karena kaget akan datangnya Alea yang tiba-tiba.

"Ya sorry! Pesan gih, gue traktir .." kata Saskia lalu kembali melanjutkan makannya

Bibir Alea yang tadinya melengkung kebawah kini terangkat lebar. Dia mengacungkan jempolnya pada Saskia, "Kia pengertian banget, makasih cantik!" tutur Alea dan berlalu dari tempat nya

Saskia mengangguk-angguk saja. Masalah bujuk Alea mah gampang, dikasih bakso semangkuk juga pasti bakalan lupa sama marahnya.

Kepala Saskia yang semula menunduk kini mendongak. Dia kira yang barusan menarik kursi adalah Alea, ternyata Revan.

"Gue ganggu gak nih?" tanya Revan yang baru saja datang

Saskia melanjutkan makan nya dengan santai lalu menggeleng, "Enggak. Tumben nyamperin, ada apa?" tanya Saskia

"Eh ada degem .." seru Alea dengan semangat dia duduk bersebelahan dengan Revan

Dari kejauhan, Dewa mengamati ketiganya yang berada tak jauh dari tempat dia berada. Rasa kesal yang semula telah padam pun kini kembali menyerang nya.

Ada rasa tak suka saat melihat Saskia sebegitu dekatnya dengan lelaki lain selain dirinya. Padahal, sebelumnya Dewa selalu bersikap bodo amat dengan gadis itu. Kalau sama gue ketus, giliran sama Revan lembut bener!

Fajar mengunyah bakso nya slow motion, dia mengamati Dewa yang wajah nya tak secerah matahari siang ini. "Kenapa sih, Wa? Lo di skors? atau gak dikasih duit jajan sama Om Dhani?" tanya Fajar beruntun

Raja yang bersebelahan dengan Dewa pun menoleh. Pemuda itu mengikuti arah pandang Dewa, lalu pemuda itu tersenyum kecil.

"Lo cemburu!" bisik Raja pelan

Dewa menggerakkan bola matanya kesana kemari. "Mana ada!" elaknya.

"Itu pernyataan, bukan pertanyaan. Jadi, gue gak butuh jawaban lo." seruan Raja yang terdengar sangat menyebalkan itu semakin membuat Dewa tak bisa mengelak.

Kesal, Dewa lebih memilih pergi dari tempat jahanam itu. Diiringi senyum misterius Raja dan tatapan bingung Fajar.

"Orang-orang pada kenapa sih?" Fajar menggaruk kepala nya bingung. Dia yang kelewat pintar pun tak tahu menahu dengan bahasa telepati Dewa dan Raja.

Saskia menatap punggung tegap Dewa yang baru saja melewati nya. Fiks, si Dewa kerasukan setan perpus!

🍒

SADEWA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang