34 | Mau Bolos II
Saskia berbelok arah menuju toilet untuk menuntaskan panggilan alam nya. Sepanjang perjalanan, Dewa terus saja men- spam chat dirinya. Disuruh cepetan lah, hati-hati lah, dan masih banyak pesan lainnya.
Gadis itu menghela napas lega saat baru saja keluar dari bilik toilet. Dia mendekat kearah cermin, menata sedikit rambutnya yang agak berantakan dan kembali melanjutkan langkah.
"Long time no see, Saskia Raveena.."
Saskia mendadak merinding saat mendengar seruan dari belakang tubuhnya. Sekilas dia teringat dengan rumor yang beredar di lambe gosip Mutiara. Jika toilet wanita yang berada dilantai tiga ini banyak penunggu nya.
Asik bergelut dengan pikiran-pikiran negatifnya. Bahu Saskia ditepuk pelan, tubuhnya tersentak kecil lalu menatap sang pelaku.
"A-astaga!"
Dia disini? Batin Saskia terkejut dan kemudian menetralkan raut wajah nya seperti semula.
"Kaget hm?"
Saskia tak menjawab. Dia menatap orang yang dikiranya makhluk halus itu dari atas sampai bawah. Seragam mereka sama, itu tandanya dia anak pindahan yang baru saja masuk ke Mutiara.
"Mau apa lo datang kesini?" tanya Saskia to the point
Orang itu tertawa, kemudian mendekat dan berbisik pelan, "Tentu saja untuk melenyapkan mu gadis manis,"
Memori kelam itu kembali berputar dikepala Saskia, sebisa mungkin dia menahan untuk tidak melayangkan tinju nya pada gadis angkuh didepan nya ini.
"Harusnya lo bisa introspeksi, dia pergi karena kesalahan lo sendiri, bukan gue ataupun orang lain!" tekan Saskia tajam.
Gadis itu mengepalkan kedua tangannya, menatap Saskia berang. Sebelum dia sempat membuka mulut, Saskia mengangkat tangan nya.
"Kalau lo jauh-jauh datang kesini cuma untuk lenyapin gue lagi. Lebih baik lo pergi,"
"Karena gue pastiin itu gak akan terjadi,"
Orang itu menatap punggung Saskia yang menjauh dengan tatapan menghunus. Nyawa harus dibayar dengan nyawa.
🍒
Saskia mengedarkan pandangannya ke sekeliling taman belakang. Dia tak menemukan siapapun disana. Dia hanya melihat banyaknya bungkus sampah jajanan ringan yang berserakan diatas kursi taman. Juga banyaknya bekas tusuk telur gulung yang ada dimana-mana.
Sudah dipastikan itu ulah Dewa!
Tapi dimana pemuda itu sekarang?
Dia menunduk, mengutip semua sampah-sampah itu lalu membuangnya. Matanya menatap tajam kaki seseorang yang menjuntai diatas pohon mangga yang ada disana.
"Dewa!!!"
Dewa yang sedang asik memetik mangga pun terkejut, nyaris terjatuh jika dia tak berpegangan pada batang pohon.
"Astaga! Pelan aja napa sih kalau manggil." omel Dewa sambil menunduk kebawah menatap gadis itu yang tengah mencebik.
"Katanya mau ngasih gue seblak, mana?!" tagih Saskia mengadahkan tangan nya.
"Nih," Dewa melemparkan satu buah mangga kebawah. "Tangkep, Ki!"
Saskia membelalak saat Dewa tiba-tiba saja melempar buah mangga. Untung refleks nya bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADEWA (END)
Teen Fiction"Kopi sama susu aja bersatu, masa kita enggak?" *** Dewa, mendengar namanya saja mungkin sudah tidak asing lagi bagi warga Mutiara. Selain karena parasnya yang tampan, dia juga punya segudang kelebihan yang se...