38 | Drama
"Saski! Saski!"
Seruan dari makhluk astral dibelakang nya membuat Saskia terpaksa berhenti melangkah, menatap orang itu dengan alis terangkat.
"Hehe, lo bareng gue lagi kan?" cengir Dewa seraya mengusap tengkuknya yang gatal.
Tanpa menjawab, Saskia berbalik arah, meninggalkan Dewa yang cengo menatapnya.
"Heh! Kok ditinggal?" Dewa berlari kecil, mensejajarkan langkahnya dengan Saskia.
"Hei, pacar!" Dengan jahil, Dewa menjawil dagu gadis itu, namun dengan cepat Saskia menepisnya
"Dih, sensi banget. Kenapa sih?" tanya Dewa
"Dih sinsi bingit kinipi sih," Gadis itu balas menirukan omongan Dewa sambil menye-menye.
Dewa terkekeh geli, tak tahan dia lalu menarik sebelah pipi Saskia dengan gemas. "Sakit ih!" sentak Saskia, menghempas tangan Dewa dengan kasar
"Ululuu, mana yang sakit? Sini liat.." Cowok itu memutar tubuh Saskia agar menghadapnya, dia tersenyum geli menatap pipi Saskia yang memerah bekas cubitan nya tadi.
"Sakit?"
Gadis itu semakin manyun, "Masih nanya lagi lo!" ketus nya.
Dewa mengusap pipi Saskia yang memerah dengan lembut, pandangan nya tak lepas dari netra coklat milik Saskia yang teduh.
Saskia menatap ke sekeliling, banyak anak-anak lain yang memperhatikan mereka. Sudah cukup dia menjadi bahan bualan dan godaan anak OSIS saat diruang rapat tadi.
Iya, karena celetukan Dewa yang mengajak Saskia berpacaran saat diruang rapat tadi didengar oleh anggota OSIS yang lain. Membuat Saskia tak henti-hentinya digoda oleh mereka.
Dan sekarang, mari kita sudahi ini.
"Minggir, gue mau balik!" Saskia menurunkan tangan Dewa yang masih bertengger apik di pipinya.
"Bareng gue,"
"Males, lo ngeselin!"
"Lo pacar gue loh sekarang!"
Saskia mendelik mendengar tuturan Dewa, Berbalik, dia memukul Dewa dengan tumpukan buku yang dipegangnya.
"Eh! Aduh!" Dewa meringis, "Kasar banget sih sama pacar.." gerutu nya sambil mengusap bekas pukulan Saskia
"Gue bukan pacar lo!" seru Saskia kesal
Dewa mengangkat sebelah sudut bibirnya, "Belum waktunya, nanti lo pasti jadi pacar gue." sahut Dewa percaya diri
Mata Saskia memicing, "Percaya diri sekali anda Bapak Dewa!?"
Dewa tertawa, "Tentu," Beralih merangkul bahu Saskia. "Pulang sama gue kan?"
"Eng---"
"DEWA!!'
Siapa sih?! Dewa membatin dengan kesal
"Lo bisa anterin gue pulang nggak? Mobil gue mogok disana," Seruan dari seorang gadis membuat langkah keduanya berhenti seketika.
"Gak bisa, gue pulang sama Saskia." tolak Dewa mentah-mentah.
Cih, Saskia lagi?!
"Yahh, please, Wa. Sekali ini aja, gue belum hapal jalanan sini."
Salsha memasang raut sok sedihnya agar Dewa merasa kasihan dan mau mengantar nya pulang, sangat tak searah dengan hati nya yang bergemuruh marah, tak suka dengan kedekatan Saskia dan Dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADEWA (END)
Teen Fiction"Kopi sama susu aja bersatu, masa kita enggak?" *** Dewa, mendengar namanya saja mungkin sudah tidak asing lagi bagi warga Mutiara. Selain karena parasnya yang tampan, dia juga punya segudang kelebihan yang se...