SADEWA - 18

48.6K 3.9K 10
                                    

18 | Petak Umpet

Dewa meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku. Dia menguap lebar, lalu berpindah posisi dipojokan perpustakaan dan merebahkan kepalanya disana.

"Gak lagi-lagi gue nyari masalah," gerutu Dewa

Tubuhnya terasa sangat lelah karena baru saja membersihkan perpustakaan. Setelah selesai dengan hukuman yang di lapangan, Dewa langsung pergi ke perpustakaan untuk menyelesaikan hukuman terakhir nya.

Sebenarnya, Dewa biasa membersihkan perpustakaan dengan dikawal oleh Saskia saat jam istirahat kedua telah berakhir. Tapi sekarang, Dewa berniat menyelesaikan hukuman nya dengan cepat. Dia membersihkan perpustakaan sebelum jam istirahat kedua tiba, itu artinya semua kelas masih dalam jam pelajaran, termasuk Saskia.

Dewa memejamkan mata nya, membiarkan AC sepoi-sepoi itu menerpa wajah nya yang berkeringat. Fajar sudah berkali-kali menerornya untuk segera masuk kelas. Namun ternyata rasa kantuk Dewa mengalahkan segalanya. Cowok itu malah terlelap dalam lipatan tangan nya.

Tiga jam berlalu, kini Fajar dan Raja berjalan beriringan menuju kantin. Memikirkan Dewa yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya memang tidak ada selesai nya, lebih baik mereka mengisi perutnya di kantin.

"Ngomong-ngomong, si Dewa betah bener main petak umpet nya." ucap Fajar saat kedua nya duduk di kursi kantin

"Di hukum kali." Raja menghendikan bahu nya tak tahu

Fajar menggeleng tak yakin, "Gue yakin dia pasti molor di UKS!" seru Fajar, mengingat kebiasaan Dewa yang pelor, nempel molor.

Mata Fajar tak sengaja menatap Saskia dan Alea yang baru saja melewati meja nya. "Kia!" panggil Fajar.

"Sini!"

Saskia menoleh, lalu berjalan menghampiri tempat duduk Fajar dan Raja diikuti Alea disebelah nya.

"Tumben cuma berdua, si Dewa mana?" tanya Alea yang baru saja mendudukan diri nya disebelah Fajar.

Fajar dan Raja menghendikan bahu nya serempak, "Tadi pagi lo ketemu Dewa gak, Ki?" tanya Fajar menatap Saskia yang berada didepannya

Saskia mencomot gorengan yang tersedia di meja dan mengangguk. "Ketemu, dia telat lagi tadi."

"Cariin gih!"

Saskia mengerutkan keningnya, dia baru sadar kalau Dewa tak ada disini. "Ogah ah, tar juga nongol sendiri tuh orang." tolak Saskia

Fajar menatap Alea dengan kedipan mata nya membuat gadis itu mendengus, paham betul dengan kode yang Fajar berikan.

"Cariin sana! Udah siang gini, gue yakin dia pasti belum makan." Alea mendorong sedikit tubuh Saskia yang sedang mengunyah gorengan.

Saskia terdiam sebentar, dia jadi teringat dengan ucapan Dewa pagi tadi, Gue mau sarapan dulu deh, laper nih, tadi pagi gak dikasih makan sama Mayang.

Gadis itu berdecak, sepertinya benar dengan yang dikatakan Alea barusan, dia harus mencari Dewa! "Oke,"

"Tapi bayarin gorengan gue ya!" lanjut Saskia dan kembali mencomot gorengan terakhir nya sebelum dia beranjak pergi

Alea dan Fajar bertos ria, mereka seolah bisa menilai dari tatapan Saskia maupun Dewa, seperti ada udang di balik bakwan.

🍒

"Gue harus cari kemana coba?" Saskia berjalan sambil terus berpikir kemana Dewa pergi.

Ada tiga tempat yang Saskia ketahui sebagai tempat bolos nya Dewa. UKS, rooftop, dan perpustakaan.

"Dia kan jarang ke perpustakaan, tapi---"

Saskia kembali mengingat-ingat, "Ah iya! Hari ini kan hari terakhir dia bersihin perpus," Gadis itu menepuk jidat nya pelan

Dia mengecek arloji yang melingkar dipergelangan tangan nya, lalu menggeleng. "Kerajinan banget, biasanya juga minta ditemenin."

Dengan segera Saskia lalu berlari kecil menuju perpustakaan. Dia tersenyum saat mendapati Bu Aya di pintu masuk.

"Siang, Bu." sapa Saskia

Bu Aya tersenyum, "Siang, Kia." balas Bu Aya. "Nyari Dewa kan?" tebak Bu Aya tepat sasaran

Saskia menggaruk kepalanya, lalu mengangguk kaku. Bu Aya menatap seorang pemuda yang tertidur dipojokan ruangan. "Udah dibangunin berkali-kali tapi dia kebo banget. Untung Bu As gak datang kesini."

Gadis itu tersenyum tak enak pada Bu Aya, bisa habis Dewa jika sampai ketahuan Bu Asih kalau dia numpang tidur di perpustakaan. Saskia lalu pamit undur diri untuk membangunkan Dewa yang masih dalam mimpinya.

🍒

SADEWA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang