DM 28 || PROBLEM

3.8K 768 497
                                    

Hay gengsku😂 gimana yang kena prank kemarin? Ngomel ya? Maapin aku yaa😙


Hebat itu bukan mendapat sanjungan atas penghargaan, tapi bertahan di tengah keadaan paling menyiksa itu saja sudah sangat luar biasa.

Different Marvasya.
~~~

Tulang tangan kiri Najib dinyatakan retak oleh dokter sehingga harus dipasangkan gips di sana, keadaan Najib sebenarnya sudah baik-baik saja bahkan boleh pulang setelah selesai pemasangan gips tadi. Tapi cowok itu meminta agar dirawat inap saja, katanya biar Ikbal dan Carla lebih memanjakannya.

Misya juga sudah menghubungi Levi bahwa dia dan Najib kecelakaan, kini ruang inap Najib ramai oleh Ikbal, Vasya, Levi, dan Misya. Sementara Carla sedang menenangkan Mey di luar karena anak itu menangis histeris melihat Kakaknya yang seperti sakit parah.

"Duduk di motor aja enak pake segala nyusruk ke selokan lo Kak." omel Ikbal sambil menggerogoti apel merah.

Najib mendengus, "lagian ada orang cantik banget, kan Kakak jadi gak fokus bawa motornya."

Najib lihat orang cantik sampe jatuh dari motor? Cih, dasar mata keranjang! dengus Misya dalam hati.

"Mata sipit aja pake jelalatan segala." Ikbal senang sekali jika menggoda sang putra.

Najib hanya mengelus dada sabar, dia mencuri-curi pandang ke Misya yang sedang misuh-misuh tanpa suara. Najib tersenyum tipis melihatnya.

"Gue ke toilet sebentar ya?" bisik Vasya ditelinga Levi.

Melihat Vasya keluar dari ruangan, Misya jadi teringat perkataan dokter kandungan yang beberapa menit lalu menjumpainya. Dia berlari menyusul Vasya, menarik tangan kembarannya menuju belakang Rumah sakit yang sepi.

"Misya, kenapa sih?" heran Vasya.

"Sya, lo jujur sama gue sekarang juga!" Misya mengguncang pelan bahu Vasya membuat dahi gadis itu mengernyit.

"Lo hamil?"

Deg!

Detang jantung Vasya berpacu dengan ritme yang cepat mendengar pertanyaan Misya, pandangannya mengabur terhalang oleh air mata yang siap lolos dari sana.

Vasya terkeke pelan untuk menutupi kegugupannya, dia membuang muka dan berjalan memunggungi Vasya agar adik kembarnya itu tak melihat wajah paniknya.

"Lo ngomong apa sih, Mi?"

Misya geleng-geleng kepala, dia memegang bahu Vasya dan membalikkan tubuhnya, "dokter Elin Figiana temuin gue tadi, dia bilang seorang gadis yang bernama Varasya Xiallena beberapa hari yang lalu datang ke ruangannya untuk memeriksakan kandungan."

Pupil mata Vasya membesar, dia menggelengkan kepalanya brutal, hal yang paling ia khawatirkan terjadi juga. Bagaimana ini?

"G-gue gak mungkin datengin dokter kandungan, Mi, haha ngaco!" Vasya mencoba bersikap tenang.

"Lo hamil sama siapa, Sya?" cecar Misya menggenggam erat pergelangan tangan Vasya.

"MISYA JANGAN LANCANG!" seru Vasya emosi.

Different Marvasya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang