VOTE!😡
EHEHEHE😁
•
•
•"Mau tau sebuah rahasia? Tapi saya tidak yakin akan tetap bekerja sebagai Bodyguard keluarga Grispara setelah mengatakan rahasia ini."
Tangan Naya mengepal erat disisi tubuhnya, giginya bergesekkan menimbulkan bunyi gemelatuk yang terdengar geram.
"Apa?" tanyanya ketus.
Sudut bibir Rabil tertarik membentuk seringaian. Naya yang sudah tidak tahan lantas berdiri dengan menatap Rabil nyalang.
"CEPAT KATAKAN, TUAN RABIL AIGERIO!"
Rabil menegakkan tubuhnya sambil terkekeh membuat Naya mengerutkan dahi, ada apa dengan Bodyguard termudanya ini?
Kaki Naya bergeser ke belakang ketika Rabil maju satu langkah mendekatinya, Naya menahan napas kala Rabil menyondongkan kepala sampai batas telinganya membuat bulu kuduknya berdiri.
Mengapa jadi semenegangkan ini?
"Anda tidak pernah suka kebohongan, bukan? Baru saja saya berbohong, tidak ada rahasia apapun," bisik Rabil diiringi kekehan kecilnya sambil memundurkan kepala dan menatap Naya yang ekspresi wajahnya tak bisa diartikan.
Naya tak bergeming, dia menatap Rabil dengan mata memerah.
"Kargeya Relnatiya adalah kembaranku, padahal nama kami sangat mirip. Karnaya Ralnadhiya dan Kargeya Relnatiya, apa kau pura-pura tidak tau?" sungut Naya membuat Rabil terdiam.
Sesunggugnya Rabil juga sudah beropini bahwa Tiya ada hubungan darah dengan Naya, tapi dia tidak mau menyimpulkan tanpa bukti.
Sudah beberapa tahun dia bekerja dalam lingkup keluarga Tiya, namun Rabil baru menyadari sekarang."Benarkah?"
Naya tak menjawab pertanyaan Rabil, dia bergegas menyambar tas nya kemudian berlalu dari hadapan laki-laki itu.
Rabil mengerjap, dia segera menyusul Naya dan mengunci pintu butik.
"Bu Naya! Mobilnya ada di sini, mengapa anda berjalan ke sana?" teriak Rabil terus mengejar langkah Naya yang semakin menjauh.
"Bu Naya, hujan! Tolong berhenti, Bu!" Rabil mempercepat langkahnya sambil melepaskan jas hitamnya kemudian menggunakannya sebagai payung diatas kepala Naya setelah berhasil mengejarnya.
Sepatu hak tinggi miliki Naya yang tadi bergema di sepanjang trotoar kini tak lagi bersuara, Naya berusaha mengatur napasnya sebelum memberanikan diri menatap Rabil.
"Bu-."
"Jadi selama ini kamu suka sama saya karena wajah saya mirip seperti Tiya?" sela Naya selagi Rabil membuka mulut.
Rabil menggeleng brutal hingga rambutnya yang basah karena air hujan menyiprat ke wajah Naya.
"Ingat, Rabil! Aku dan Tiya memang saudara kembar, tapi kami dua orang yang berbeda, memiliki hati yang berbeda, Naya ya Naya, cuma satu!" Naya meluapkan segala emosi yang tadinya hanya tersangkut dilidah.
Dibawah guyuran hujan dengan petir yang menggelegar, Naya bertanya-tanya mengapa ia bisa sekesal ini? Pertama karena Rabil bercanda tentang rahasia, dan untuk alasan kedua Naya tidak tau jawabannya.
"Anda dan Tiya memiliki sifat yang berbeda, Bu Naya terlalu dingin namun lembut secara bersamaan. Sedangkan Tiya selalu ceria dan cerewet, saya mencintai dua wanita kembar bukan karena wajahnya saja, tapi hatinya." Nafas Rabil memburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Marvasya [COMPLETED]
Fiksi RemajaBagaimana mungkin aku dan dia akan menyatu, cara kami menyebut Sang Pencipta saja berbeda. (Marvael Arludra Grispara). Bicara tentang perbedaan, sebenarnya perbedaan itu indah, rasa ingin memiliki satu sama lain yang membuatnya terasa pedih. (Varasy...