DM 23 || SALAHNYA

4.6K 756 250
                                    

Untuk kamu yang selalu berharap padanya, berhentilah! Karena dia sedang berusaha memenuhi harapan orang lain.

Si Bungsu Grispara.
~~~

Untuk kamu yang hampir putus asa, bangkitlah! Setidaknya bersyukur karena kamu bukan Varasya Xiallena.

Aca kesayangan Readers DM.


Bel pertanda pulang sekolah sudah berbunyi tiga menit yang lalu, beberapa siswa masih ada yang di sekolah untuk menunggu jemputan, menunggu kendaraan umum, sekedar nongkrong, atau pun mengikuti ekstrakurikuler.

"Misya!"

Kaki Misya berhenti melangkah mendengar panggilan dari suara yang familiar, dia menggenggam tangan Levi di sampingnya agar gadis itu tak meninggalkannya.

"Kak Marva? Eum, ada apa ya, Kak?" tanya Misya sopan.

"Mau nanya, lo tau gak kenapa Vasya tiba-tiba hilang dari pesta semalam? Dia pulang ke rumah? Kenapa, sakit?" cerocos Marva membuat Misya bingung sendiri.

Gadis dengan mata bulat itu menggaruk lehernya sendiri, "kurang tau sih, Kak. Tapi tadi pagi dia bilang sama gue lagi gak enak badan."

"Vasya sakit?" pekik Marva mengagetkan, terlihat gurat khawatir akan kabar keadaan Vasya.

Misya mengangguk patah-patah dengan wajah polosnya.

Marva hanya tau Vasya menghilang dari pesta karena setelah kejadian menjijikan yang Laskar lakukan pada Vasya, Laskar menurunkan Vasya malang itu di jalanan kemudian dia kembali ke pesta dan mengembalikan raga Marva sehingga Marva seperti orang bodoh yang memikul masalah berat.

"Ya udah, gue ikut lo ke rumah ya? Mau jenguk dia." pinta Marva hendak mengajak Misya ke mobilnya namun suara Teresa menghentikannya.

"Marva mau ke mana? Sebentar lagi eskulnya di mulai, lo kan ketua, masa mau pergi sih?" oceh Teresa.

Marva menepuk jidatnya sendiri, hari ini ada ekstrakurikuler Osis, ada rapat yang harus Marva pimpin saat ini. Dia tidak bisa meninggalkan tanggung jawabnya begitu saja.

"Lain kali aja gak papa, Kak." Misya tersenyum tipis kemudian menarik Levi yang masih melongo mengagumi ketampanan Marva.

Cowok bermanik biru itu menghela napas, dia mengirimkan pesan pada Rabil yang masih menunggunya di parkiran, kira-kira begini isi pesannya..

Om Rabil pulang duluan aja, jemput Bunda di butik. Ava ada eskul Osis hari ini, gak papa gak usah ditungguin.

"Ayok!" Teresa tersenyum, menggandeng lengan Marva menuju ruang Osis.

Pesta semalam terasa membosankan bagi Marva karena Vasya tak ada di sisinya. Cowok itu benar-benar tidak ingat hal bejat yang sudah dilakukan salah satu kepribadian gandanya.

Lo sama aja kayak Varasya Xiallena, suka ngilang.

🍈🍈🍈

Perempuan itu beringsut turun dari ranjang sempitnya, rambut panjang yang dibiarkan terurai kini terlihat kusut dengan wajah suramnya. Vasya bergerak duduk di jendela kayu yang terbuka, bersyukur Bigis tidak ada di rumah.

Different Marvasya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang