7

1.9K 210 4
                                    


Rose terduduk lemas diruangannya sementara beberapa polisis situasi di luar.Bercak darah yang berceceran di lobby utama membuat Rose mual dan memutuskan untuk menunggu didalam ruangannya.

Saat polisi tiba,hanya ada dirinya seorang disana dengan pistol yang masih berada ditangannya.Semua polisi yang datang benar benar terkejut melihat kelima perampok tersebut terluka dibahagian kaki.Hal tersebut membuat mereka tidak bisa berdiri apalagi kabur dari sana.Kelimanya malah
berterima kasih kepada polisi yang datang dan meminta agar segera dibawa kerumah sakit karena rasa sakit yang tidak dapat mereka tahan.

"Kamu sudah lebih tenang sekarang?Kami ingin meminta keterangan dari anda"

"K-keteranganku tidak berubah,para perampok itu tiba tiba datang dan saat aku menekan tombol alarm mereka marah dan ingin menembak kepala ku dengan pistol itu"

"Ok,kami sudah mencatat itu,tapi bagaimana caranya anda bisa menembak kelima perampok itu?dan dari yang kami lihat, tembakan anda bahkan lebih akurat dari tentara yang sehari harinya berurusan dengan senjata api"

Rose melongo.Jadi kemampuan menembak bos lintah darat itu lebih baik dari tentara?

"M-mungkin tuhan menolongku,aku berhasil merampas pistol dari tangan perampok itu dan menembak mereka"seru Rose.Dalam hati ia bersyukur karena para perampok itu sudah memutus kabel CCTV sejak awal kedatangan mereka.Jika tidak entah apa yang terjadi jika polisi itu tahu ia sedang mengarang cerita.

*****

Rose pulang lebih cepat hari itu.Selain karena bank tidak mungkin dibuka kembali dan melayani nasabah, atasannya juga prihatin dengan kejadian traumatis yang dialami managernya itu dan memperbolehkannya pulang lebih cepat dan bahkan memberinya tambahan cuti 2 hari untuk istirahat.

Namun alih alih beristirahat,Rose tidak bisa berhenti memikirkan kejadian yang terjadi di bank.

Bos lintah darat itu jelas orang yang menakutkan.Dan Rose tidak percaya nasib keluarganya berada di tangan orang menakutkan itu.

"Apa harus aku meminjam uang dari rekan rekan bisnis papa dulu?"gumam Rose pada dirinya sendiri.Meskipun hal tersebut jelas
tidak mendapat persetujuan dari papanya,namun Rose lebih memilih mati karena malu daripada mati karena berurusan dengan pria yang menakutkan itu.

Jika 2 bulan lagi tidak melunasi hutang itu,mungkin bos lintah darat itu akan menembak mati dirinya dalam sekejap.Rose langsung merinding membayangkan kemungkinan buruk yang mungkin akan terjadi.

*****

"Wanita itu cukup beruntung karena kau ikut campur tadi"

Jimin hanya mendengus singkat.Mungkin wanita itu bisa dibilang beruntung,jika kejadian tadi menimpa wanita yang sama sekali ia tidak kenal,besar kemungkinan Jimin tidak peduli dengan nasibnya.

"Bawakan nama kreditor dengan nama David Park kekamarku"ujar Jimin lalu berjalan masuk kedalam rumahnya.

Para anak buahnya saling melempar pandangan satu sama lain.Tidak biasanya Jimin tertarik dengan kreditor seperti ini.

*****
Jimin duduk di tepi jendela kamarnya sambil sesekali menatap langit biru di luar sana.

Pintu kamarnya diketuk dan Taehyung,anak buah kepercayaannya masuk diikuti dengan lainnya.Mereka juga membawa beberapa koper besar.

"Ini bayaran mingguan minggu ini,kau ingin memeriksanya dulu sebelum aku masukkan ke brankas?"

Jimin menggelengkan kepalanya.Ia tidak pernah tertarik melihat uang hasil jual obat obatan terlarang.

"Bagaimana soal pertemuan dengan perusahaan obat itu?Kau sudah mengaturnya?"

"Aku sudah berusaha menemui beberapa direktur perusahaan,namun respon mereka kurang lebih sama, mereka tidak ingin orang seperti kita berinvestasi di perusahaan mereka"

Into You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang