[🌚]
Cavin bangkit dari tempat duduknya saat melihat Rose menuruni tangga.Wanita itu tampak baik baik saja.Cavin langsung menghampiri Rose dan memeluknya erat.
Rose buru buru mendorong Cavin,memberi jarak antara mereka.Ia melirik keatas menatap Jimin yang juga sedang menatapnya dengan tatapan menakutkannya.Jimin mengangkat sebelah tangannya lalu membuka kelima jarinya,mengingatkan Rose bahwa ia hanya ada waktu 5 menit untuk berbicara dengan Cavin.
"Kita harus bicara"
Cavin menatap Rose nanar.Ia sudah tidak mempedulikan penampilannya yang berantakan.
"Rose,apa keparat itu lakukan padamu?! Cepat katakan!"serunya.Rose menggeleng.
"Aku menikah dengan Jimin atas kemahuanku!Ia tidak pernah memaksa dan ini pilihanku"
"Kau pikir aku tidak tau siapa pria itu!?Dia berbahaya Rose!"
"Aku tahu!Aku tahu semua itu!Tapi saat ini tiada apapun keraguan saat aku memutuskan menikah dengannya!"
"Jangan bilang kau mencintainya"
Rose melirik Jimin yang setia menatap mereka dari atas lalu mengangguk.
"Ya,aku mencintainya.Aku merasa nyaman berada didekatnya dan aku ingin terus begitu"
"Kau hanya padaku apa yang pria itu lakukan padamu dan aku akan membawamu pergi dari sini apapun caranya!!"
"Itu tidak akan berlaku,sebelum kau membawa istriku pergi dari sini nyawamu sudah lenyap"seru Jimin yang berjalan mendekat kearah mereka berdua.Raut wajahnya datar dan tatapannya membuat Rose benar benar merinding.
"Jangan datang kesini lagi Cavin,kita tidak mungkin akan bersama.Jangan bahayakan dirimu sendiri dengan mencari masalah dengan Jimin"
Jimin tiba disamping Rose dan langsung menarik Rose ke sampingnya.Ia melingkarkan tangannya di pinggang Rose,memastikan wanita itu menempel padanya.
"5 menit sudah habis dan sekarang biarkan kami bicara"
"Kau ingin bicara apa dengan Cavin?"
"Baiklah keatas,aku janji tidak lama"
*****
Cavin menatap tajam kearahJimin.Ia tidak percaya baru saja kehilangan wanita yang ia cintai dan jatuh ke tangan kriminal seperti Jimin."Brengsek!!"makinya pada Jimin.
Jimin hanya menatap Cavin denga tatapan dinginnya.Pria itu sama sekali tidak merasa terganggu mendengarnya.
"Aku heran dengan sikapmu, tidak bisa menerima kekalahan"ujar Jimin tersenyum sinis.
"Rose pantas mendapatkan pria yang lebih baik dan bukan kriminal seperti mu!"
"Setidaknya aku akan meninggalkan Rose dan memilih wanita lain yang lebih baik darinya seperti yang kau lakukan dulu.Mungkim aku seorang kriminal dan tidak sebanding dengan pengusaha sukses sepertimu tapi setidaknya aku menerima Rose apa adanya"
Cavin mencengkram kerah baju Jimin dengan kesal.Jimin mengangkat tangannya mengisyaratkan anak buah nya untuk tidak ikut campur.
Detik berikutnya ia melayangkan tinjunya di perut Cavin menyebabkan pria itu tersungkur dan mengerang menahan sakit.
Jimin balik mencengkram kerah baju Cavin lalu berbisik,
"Roseanne adalah milikku, tubuhnya milikku dan semua yang ada padanya milikku.Bagaimanapun caranya kau mau memisahkan dariku,itu tidak akan terjadi.Lebih baik kau pergi dari hadapanku sebelum aku menunjukkan padamu siapa sebenarnya aku"
*****
Rose duduk dimeja makan dan hanya mengaduk aduk makanannya.Ia sibuk memikirkan apa yang Jimin lakukan pada Cavin."Mengapa tidak makan?"seru Jimin yang baru datang dan duduk disamping istrinya.Rose dengan cepat melahap makanannya,tapi ia terlanjur penasaran apa yang terjadi pada Cavin.
"Kau tidak melakukan apapun padanya kan?"
"Aku tidak membunuhnya.Ia bisa berjalan pulang dengan kedua kakinya"
"Kau tidak membunuhnya tapi kau tidak bilang kau tidak memukulnya"gumam Rose.Jimin yang mendengarnya hanya terkekeh geli.
"Kau sudah mengenal ku ternyata"
"Jimin!"
"Aku memukulnya satu kali,hanya satu kali dan kau harus tau aku tidak suka apabila kau menyebut nama pria lain apa lagi mengkhawatirkan pria lain selain diriku,ingat itu dikepala cantikmu"
"Maksudnya kau....cemburu?"
Jimin menoleh kearah Rose lalu mengangguk.
"Tentu saja aku cemburu!Rasanya aku ingin merobek robek mulutnya dan--"
Rose menempel kan jari telunjuknya persis di bibir Jimin membuat pria itu berhenti berbicara.
"Baiklah,aku tidak akan membicarakannya lagi.Sekarang kita makan,ok?"
*****
Rose terbangun ditengah malam karena tiba tiba merasa haus.Ia tidak ingin membangunkan Jimin dan memberanikan diri menelusuri koridor yang gelap menuju dapur.
Ia menghabiskan segelas air putih dan berjalan kembali kekamar,dan menemukan Jimin yang bersandar dipintu kamar mereka sambil melipat kedua tangannya.
"Apa yang kau lakukan disini?"tanya Rose bingung.
"Aku tidak merasa nyaman karena kau tiba tiba menghilang,Rose"jawabnya.
"Aku hanya haus dan minum didapur,apa aku harus memberitahu mu?"
Jimin menghela napas,ia menarik tangan Rose kembali memasuki kamar.Ia menutup pintu lalu menguncinya.
Dengan pelan ia mendorong Rose yang membuat wanita itu melangkah mundur dan akhirnya terduduk patuh dikasur.
"Maaf,aku hanya mengkhawatirkan mu"ujarnya lirih.Rose menggeleng.
"Tidak apa apa"
Tangan Jimin bergerak menyelipkan helai rambut yang menutupi wajah cantik istrinya kebelakang.
"Kau tau seberapa kesalnya aku hari ini?"tanyanya lalu berbaring di samping Rose.
Rose mengangguk lalu ikut berbaring disebelahnya.
"Aku sudah lelah menunggumu"
Rose mengernyitkan dahinya bingung,"menunuggu apa?"
Tangan Jimin tiba tiba bergerak menelusuri leher jenjang Rose dan mengusapnya pelan.Pria itu mulai mendekatkan wajahnya ke area leher istrinya lalu mulai menelusuri area itu dengan bibirnya dan perlahan tangannya turun membuka kancing piyama Rose satu persatu membuat Rose segera mengerti apa yang Jimin maksudkan.
"Jimin,a-aku.."Rose gugup,ia tidak tau harus mengatakan apa dalam situasi seperti ini.
"Aku tidak yakin bisa menunggu lama lagi,sayang"
Wajah Rose bersemu merah mendengar apa yang Jimin katakan.
"Aku tidak bisa melakukan---"
"Biarkan aku yang melakukannya dan kau hanya perlu menikmatinya"bisik Jimin sambil mengecup Rose lembut dan mulai melakukan aksinya.
Malam ini, Roseanne Park mutlak milik Park Jimin.
•
•
•
•
•
CONTINUE~Baby Parknya masih dalam proses pembuatan ya sahabat😗
![](https://img.wattpad.com/cover/274147947-288-k411556.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You [✓]
FanficRose,wanita itu tidak menyangka akan jatuh pada sosok pria yang ia sendiri anggap berbahaya.Perlakuan dari pria itu juga aura nya yang memukau seketika membuat Rose jatuh padanya, melupakan jika pria yang ia cintai itu adalah sosok yang berbahaya. _...