47

1.2K 254 42
                                    


Setelah seminggu di Seoul,papa Rose dan juga adiknya Ryujin memutuskan untuk kembali ke Busan.Rose sudah meminta izin setengah hari agar bisa menghantar mereka.

"Hati hati di jalan,jika bisa jika kalian sampai papa harus istirahat dulu"

"Papa bukan orang sakit,jadi berhenti memperlakukan papa seperti orang yang penyakitan.Kau yang seharusnya lebih banyak istirahat,ingat kau itu sedang hamil"

"Iya,aku juga tidak sabar menunggu anak ini lahir.Tapi...dimana suami mu,sejak datang  kesini,aku tidak pernah melihatnya"seru Ryujin.

"Ryujin masuk ke dalam mobil dulu"

Gadis itu segera mengangguk lalu masuk ke dalam mobil, menyisakan Rose dan papanya saja.

"Sudah berapa lama kau keluar dari rumah Jimin?"

"Kenapa papa tiba tiba bertanya seperti itu?"

"Sepertinya kurang lebih 3 bulan ya"

"Ya, sepertinya begitu,kenapa?"

"Rose jika kau rasa masih tidak dapat melupakan pria itu,dan jika papa adalah satu satunya alasanmu untuk tidak bersama dengannya,maka kau bisa kembali padanya"

"Aku tidak mengerti maksud papa"

"Jika memang kau mencintainya sebesar itu,maka papa tidak ingin menjadi penghalang kebahagiaan mu, kembalilah bersamanya"

"Kenapa papa tiba tiba seperti ini?"

"Selamanya terasa lebih singkat jika dihabiskan dengan seseorang yang kita cintai,papa menikah dengan mama mu karena papa mencintainya dan takdir tidak mengizinkan kami bersama lebih dari 20 tahun,papa tidak ingin menjadi penghalang antara kebahagiaan kau dan anak mu nanti,jika memang kau sangat mencintainya,papa memberikan restu untuk kalian,karena papa juga tahu pria itu juga punya perasaan yang sama denganmu"

Rose mengerutkan keningnya.

"Bagaimana papa tahu perasaan Jimin padaku?"

Papanya hanya tersenyum penuh arti lalu melambaikan tangannya.Ia berjalan masuk ke dalam mobil dan meninggalkan Rose yang masih bengong.

*****
Rose kembali ke tempat kerjanya,namun ia menemukan Cavin yang berdiri di depan pintu bank, melambaikan tangan padanya.

"Ada apa kau datang kesini?"

"Besok aku berulang tahun,apa bisa kau temani aku merayakannya?"

Rose menatap Cavin lalu menghela nafas.

"Aku tahu kau akan menolak, tapi aku mohon jangan tolak permintaan ku kali ini"

"Cavin--"

"Apa kita tidak bisa makan bersama sebagai teman?"

Rose akhirannya menyerah,"Baiklah sebagai teman,tidak lebih"

"Aku akan menjemputmu jika begitu,pukul 5"

"Tidak perlu repot repot, teman tidak akan merepotkan sampai seperti ini, beritahu saja dimana tempatnya dan aku akan datang sendiri"

*****
Jimin yang sedang membaca dokumen yang ada di tangannya seketika terkejut apabila Taehyung masuk ke ruangannya dan meletakkan beberapa lembar foto di atas meja.

"Entah apa yang aku lakukan ini benar atau tidak,tapi aku rasa kau ingin mengetahui ini"

Jimin meletakkan dokumen yang ia baca dan menatap foto foto yang dibawa Taehyung.

Itu foto Rose tengah berbicara dengan Cavin di depan pintu bank.Meskipun itu hal yang menyebalkan,tapi Jimin tidak terlalu ambil pusing tentang hal itu.Bukan hanya kali ini Cavin berusaha untuk mencari kesempatan.

Into You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang