"Papa bisa saja pulang sendiri,kamu bisa mengobrol dengan Cavin lama"celetuk papanya karena tadi Rose menolak apabila Cavin ingin mengantarnya pulang.Ryujin tadi sudah pergi bersama teman temannya yang ada di Seoul,jadi hanya tersisa Rose dan papanya.Rose menghela nafas panjang.Ia ingin sekali menjaga perasaan papanya,ia tidak ingin memicu atau pertengkaran atau perdebatan antara mereka sekecil apapun diantara mereka.Namun Rose terlanjur lelah,dengan semua kalimat kalimat yang papanya lontarkan.
"Pa,berhenti mendekatkanku dengan Cavin"
"Baiklah,jika kau menceraikan pria itu dan mencari calon papa baru untuk anakmu nanti.Pria yang harus mempunyai latar belakang yang baik,maka papa akan berhenti mendekatkan mu dengan Cavin"
"Aku tidak akan terlibat dalam hubungan apapun dan pria manapun"
"Bukan itu yang papa inginkan Rose!Papa hanya tidak ingin kau menghabisi sisa hidupmu dengan pria yang berbahaya!Papa juga tidak ingin cucu papa nanti akan terlibat dalam bahaya!Tidak bisakah kau mengerti apa yang papa inginkan?!"
"Apa hebatnya sebuah pernikahan sehingga papa memaksaku untuk menikah?Aku bisa tetap sendiri,aku akan membesarkan anakku sendiri dan yakin lebih bahagia daripada sembarangan menikah tanpa dasar cinta,papa!"
Papa Rose terdiam sebentar, setelah kesunyian berjalan antara mereka selama 10 menit, papanya kembali membuka suara.
"Sebenarnya apa yang pria itu lakukan padamu sampai sampai kau begitu tergila gila padanya?Apa yang sudah ia janjikan padamu,Rose?"
"Papa ingin aku menikah agar papa bisa lega dan menjalani sisa hidup papa tanpa beban?Cavin mati matian mengejar ku karena ia ingin perasaan cintanya terbalas,dan ia ingin menikmati sisa hidupnya dengan wanita yang ia cintai,tapi Jimin...ia tidak mencoba untuk mempertahankanku di sisinya padahal ia punya banyak cara untuk memaksaku untuk tetap berada disisinya.Kenapa?Karena ia tidak ingin aku terluka,ia bisa mengerti perasaan dan pemikiranku sekalipun keduanya seperti pisau tajam yang merobek robek hatinya, bagaimana mungkin aku bisa berpaling dari pria seperti itu,papa?"
Papanya tertegun.Ia tidak pernah menyangka putrinya mempunyai penilaian begitu tinggi terhadap pria yang selama ini ia sebut berbahaya itu.
"Rose,papa sudah bilang--"
"Aku tahu,jika aku terus memilih untuk tetap bersama Jimin,maka aku tidak bisa memberinya masa depan yang ia inginkan dan aku sendiripun tidak akan pernah mendapatkan masa depan yang aku inginkan ,maka kami berpisah"
"Apakah tidak berada di 1 atap yang sama bisa dikatakan berpisah jika jelas jelas kau masih memiliki perasaan padanya?"
Rose mengangguk dalam dalam.
"Aku bisa berada di atap yang berbeda dengannya,aku bisa berada sejauh mungkin dari dirinya,tapi aku sama sekali tidak punya kepercayaan diri untuk menghapuskan perasaaku padanya"jawab Rose,menegaskan jika ia dan Jimin tidak bahagia dengan keputusan yang mereka ambil.
*****
Jimin berdiri di hadapan anak buahnya yang sibuk memeriksa beberapa hal di markas mereka,dengan Taehyung yang selalu disampingnya."Aku harus mempersiapkan kalian lebih dulu untuk bisa keluar dari dunia kita"
Taehyung mengerutkan keningnya.Ia berusaha untuk mengerti apa yang Jimin ucapkan.Namun sepertinya ia gagal.
"Mempersiapkan kami untuk apa?"
"Berapa usiamu sekarang, Taehyung?"tanya Jimin dengan serius.
"25 tahun"
"Aku tidak tahu jika kita seumuran,kapan terakhir kau bersekolah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You [✓]
FanfictionRose,wanita itu tidak menyangka akan jatuh pada sosok pria yang ia sendiri anggap berbahaya.Perlakuan dari pria itu juga aura nya yang memukau seketika membuat Rose jatuh padanya, melupakan jika pria yang ia cintai itu adalah sosok yang berbahaya. _...