Rose membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11 siang.Rupanya ia tertidur setelah mengobati luka punggung Jimin.Ia tidak melakukan apapun semalam,namun mungkin karena tingkat stress yang begitu tinggi hingga ia bisa bisanya tertidur dan baru bangun nyaris sudah tengah hari.Harum makanan dari luar membuatnya tidak sabar untuk turun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar.
Ia nyaris tidak mempercayai matanya sendiri ketika melihat Jimin memasak di dapur minimalis miliknya.Sebenarnya melihat sosok Jimin yang beberapa jam lalu baru saja menggunakan pistol dan pisau dengan terlalu lihai kini berdiri sambil memotong wortel dengan menggunakan celemek masak milik Rose,adalah pemandangan yang sangat tidak cocok.Ia seperti potongan puzzle yang berbeda merk yang dipaksakan untuk melekat disana.
"Aku tidak tahu kau bisa memasak"
"Benarkah?Aku sendiri tidak tahu jika aku bisa memasak,tiba tiba aku memotong semua bahan bahan makanan ini dan menyatukannya dalam panci.Setelah aku coba, ternyata rasanya lumayan"
Rose buru buru mengambil sendok dan mencoba sup buatan Jimin.Ia langsung menatap pria itu dengan tatapan kagum yang tidak bisa ditutupi lagi.Ia mengacungkan kedua jempol nya.
"Ini enak sekali!Ini bahkan lebih enak daripada sup buatan juru masakmu,10x lipat lebih enak!!"seru Rose,ia lalu mencoba ayam goreng buatan Jimin.
Ia memakan nya dan menatap Jimin seolah olah pria itu adalah alien.
"Bagaimana dengan ayam goreng buatan ku?"tanya Jimin.
"Apa kau ingin mencoba membuka restaurant atau semacamnya?Aku jamin restaurant mu akan laku keras jika masakannya enak seperti ini!"ujar Rose bersungguh sungguh.
Kemudian ia mengingat masakan masakannya berapa hari terakhir ini yang ia sajikan untuk Jimin.Mendadak ia merasa malu setengah mati, rasanya ia baru saja mempermalukan dirinya sendiri.
"Pasti kau berusaha keras sekali untuk menghabiskan makanan buatanku beberapa hari terakhir"gumam Rose lesu.
"Aku bukan orang yang cerewet tentang makanan,jadi aku akan menikmati semua makanan tanpa banyak mengeluh"ujar Jimin sambil meletakkan piring kosong dihadapan Rose,bahkan menyajikan nasi putih ke atasnya.
"Anggap saja ini sebagai permintaan maaf ku karena membuatmu ketakutan semalam"ujar Jimin lembut.
"Kau sudah memperingatkan ku,aku juga sudah memperingatkan diriku sendiri, maksudnya...ini bukan kali pertamanya aku menyaksikan hal menggerikan seperti itu,tapi aku sendiri tidak mengerti mengapa setiap kali aku melihatnya,aku akan ketakutan seperti orang bodoh"
"Itu bukan bodoh,Rose.Itu normal, berarti kau orang normal"
"Jimin--"
"Dan semalam aku pun menyadari jika aku ini tidak normal"
"Kenapa kau bisa mengatakan hal seperti itu?"
"Karena aku sama sekali tidak merasakan apa yang kau rasakan,aku tidak mengingat apapun soal masa laluku,tapi aku sama tidak takut apabila menembakkan pistol itu.Aku bahkan tidak merasa khawatir, jantung ku bahkan tidak berdetak lebih kencang dari biasanya, bukankah itu jelas menunjukkan jika aku ini tidak normal?"
"Aku tidak peduli bahkan jika apa yang kau katakan itu benar"ujar Rose lalu memulai makan siangnya.Jimin menarik kursi dan duduk dihadapan Rose.
"Makanlah, setelah itu kita harus membicarakan soal kita"
"Soal kita?"
"Ya,soal kita"
*****
Makanan seenak apapun akan berubah tidak enak jika mengetahui sesudah makan,akan ada pembincangan super serius yang akan dibicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You [✓]
FanfictionRose,wanita itu tidak menyangka akan jatuh pada sosok pria yang ia sendiri anggap berbahaya.Perlakuan dari pria itu juga aura nya yang memukau seketika membuat Rose jatuh padanya, melupakan jika pria yang ia cintai itu adalah sosok yang berbahaya. _...