Rose membantu menyelimuti papanya sambil tidak henti hentinya mengoceh."Papa jangan berpikir untuk pergi dari sini sebelum dokter mengijinkan!Papa baru saja dioperasi dan ini bukan operasi yang mudah!"
Papanya hanya menghela napas panjang.Dialah orang yang paling terkejut saat sadar dan mendapati dirinya ada di ruangan rumah sakit negara lain dan papa Rose sudah tidak betah,ia ingin segera keluar dari rumah sakit dengan tarif selangit ini.
"Papa tidak bisa beristirahat dengan senang membayangkan tagihan rumah sakit ini!Rose, darimana kita akan mendapat uang untuk membayangkan semua?"ucapnya frustasi.
"Papa hampir saja membuatku menjadi yatim piatu!Jadi lebih baik papa turuti apa kata dokter.Tidak ada masalah soal uang,tidak ada"ucap Rose dengan yakin.Kali ini uang memang bukan masalah baginya, melainkan calon suami yang mendadak muncul dalam hidup Rose.
*****
Taehyung beberapa kali menggaruk garuk kepalanya saat Jimin memberikan lembaran tagihan rumah sakit sebanyak 5 lembar dengan bahasa Inggris memenuhi lembaran itu.
"Apakah rumah sakit di Seoul sekarang memakai bahasa Inggris seperti ini?"tanyanya dengan bingung.
"Ini rumah sakit di Singapore,ini nomor rekening rumah sakitnya,urus pembayaran dengan rekening dollar kita"perintah Jimin.
Seketika Taehyung ternganga.
"Kau sakit apa sampai menghabiskan biaya pengobatan sebanyak ini?!!"seru Taehyung sambil melotot memandang bosnya yang tampak santai saja.
"Sakit jiwa,jika tidak mana mungkin aku mengajukan penawaran gila itu"sahut Jimin mulai merutuki dirinya sendiri.
Taehyung kembali menggaruk kepalanya.
"Kita benar benar harus membayar ini?"
"Kau pikir aku bercanda saat menyuruhmu barusan"ujar Jimin dengan nada yang menakutkan membuat Taehyung merinding.
"Baiklah,aku selesaikan sekarang juga"ucapnya lalu buru buru keluar dari kamar Jimin.
*****
Hampir seminggu Rose menemani papa nya dirumah sakit sehingga diperbolehkan untuk pulang begitu saja,bahkan membantu mengantarkan papanya ke bandara dan meminjamkan kerusi roda.Rose benar benar tidak membayar sepersenpun.Dalam hati ia merasa lega sekaligus panik.Pria itu menepati janjinya dan jika begitu ia juga harus menepati janjinya.
Papa Rose memaksa agar Rose segera kembali ke Seoul.Ia tidak ingin putrinya kehilangan pekerjaan karena bolos kerja terlalu lama.Melihat papanya yang sudah membaik ditambah keluarga pamannya yang juga meyakinkan untuk kembali, akhirnya Rose memutuskan untuk kembali ke Seoul.
Tidak ada kabar apapun dari pria itu.Bahkan setelah Rose 2 Minggu kembali ia sama sekali tidak mendapat kabar apapun dari pria itu.Tentu saja Rose tidak mempunyai rencana menghubungi pria itu lebih dulu.Ia malah berharap pria itu hilang dan tidak pernah menghubunginya lagi.Meskipun ia tahu hal itu mustahil terjadi, mengingat uang yang telah pria itu keluarkan untuknya.
Sore ini Rose berjalan pulang dari halte bus sampai ke rumahnya seperti biasa.Dari jauh ia melihat sebuah mobil berwarna merah terparkir didepan rumahnya.Mobil Chanyeol.Rose mengepalkan tangannya kesal.Langit masih berwarna keemasan dan masih banyak orang berlalu lalang di jalan.Hal itu juga yang membuat Rose tetap meneruskan langkahnya.
Chanyeol segera turun dari mobilnya apabila melihat sosok Rose mendekat.Ia nampak seperti tidak percaya diri,berbeda dengan sikap yang biasa ia tampilkan.
"Rose,bisa kita berbicara sebentar?"
"Sebentar dan terakhir kalinya"jawab Rose singkat.
"A-aku mabuk malam itu,aku bukanlah diriku sepenuhnya malam itu dan aku minta maaf"
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You [✓]
FanfictionRose,wanita itu tidak menyangka akan jatuh pada sosok pria yang ia sendiri anggap berbahaya.Perlakuan dari pria itu juga aura nya yang memukau seketika membuat Rose jatuh padanya, melupakan jika pria yang ia cintai itu adalah sosok yang berbahaya. _...