"Dari mana kau?"tanya Jimin, sesaat setelah melihat Taehyung muncul di hadapannya setelah sempat menghilang,tidak seperti biasanya."Kau mencariku?"ujar Taehyung,enggan menjawab pertanyaan bos nya itu.
"Aku akan pergi mengurus
beberapa hal,kau mau ikut?""Kau tidak cocok mengurus hal seperti itu"
"Aku akan membuktikan padamu jika aku bisa menjadi pengusaha dunia normal.Jika kau seperti ini terus,maka lebih baik kau diam saja disini dan tidak perlu mengikuti ku"
Taehyung nampak ragu namun akhirnya ia membuka suara juga sesaat sebelum Jimin memasuki mobilnya.
"Aku baru saja berbicara dengan istrimu"
Jimin memberhentikan langkahnya dan menoleh kearah Taehyung dengan tatapan tajamnya.
"Untuk apa kau menemui Rose?"
"Untuk menyadarkannya jika permintaanya terhadapmu itu sangat egois dan tidak benar"
Jimin menarik kerah baju Taehyung dan mendorongnya hingga tertempel ke mobil.
"Kau melewati batas"
"Aku tidak peduli bahkan jika kau memukul ku saat ini,aku hanya melakukan apa yang menurutku perlu untuk wanita itu ketahui!Kau pikir seorang singa berubah menjadi kelinci hanya karena jatuh cinta pada seekor kelinci?"
"Apa maksudmu?"
"Singa tetaplah singa,ia tidak akan makan makanan seekor kelinci.Suatu saat rasa laparnya akan membuatnya kembali memakan daging,atau mungkin kelinci yang ia cintai itu"
*****
Tidak biasanya Rose menyimpang ke bar seperti ini sepulang kerja.Biasanya ia akan langsung pulang dan menghabiskan waktunya di apartemennya,seperti gadis gadis baik pada umumnya. Namun,hari ini berbeda,ia benar benar perlu alkohol untuk membantu meringankan kepalanya.
"Whiskey"ujar Rose pada bertender yang ada dihadapannya.
Perkataan Taehyung benar benar terngiang ngiang di kepalanya dan ia benar benar merasa dirinya adalah orang yang egois.Sebelumnya ia selalu berpikir jika permintaanya pada Jimin hanya demi kebaikan pria itu,demi kebahagiaan juga masa depan mereka.Namun sekarang ia merasa permintaanya itu kekanak kanakan dan sama sekali tidak mementingkan apa yang akan terjadi pada orang lain karena permintaanya itu.
Entah berapa whiskey yang sudah Rose habiskan malam ini.Bertender bergerak cepat dan langsung menanyakan kontak yang bisa dihubungi.Ia yakin wanita itu sudah sangat mabuk dan tidak akan dapat melangkah keluar dari bar itu seorang diri.Dan ia juga harus memastikan wanita itu membayar semua minuman yang dipesan.
"Nona,kau harus menuliskan nomor telepon yang bisa yang bisa aku hubungi untuk datang menjemputmu"ujar bertender itu sambil mengulurkan secarik kertas dan bolpoin ke hadapan Rose.
"Kau ingin tahu nomor telepon siapa?"tanya Rose yang sudah jelas sangat mabuk.
"Siapa saja yang bisa menjemputmu kesini.Orang tuamu?Pacarmu? Ataupun suamimu?"
"Orang tuaku berada jauh,papaku harus menempuh perjalanan jauh untuk menjemputku kesini,tapi aku punya suami,ia sangat tampan dan bisa menyetir mobil!Ia bisa menjemputku!"seru Rose sambil tersenyum lebar.
"Bagus jika begitu tuliskan nomor teleponnya disisni,aku akan menghubunginya"
*****
Jimin memasuki area bar dan langsung mencari keberadaan Rose.Ia menemukan wanita itu sudah tidak sadarkan diri di meja bar.Seorang pria duduk disampingnya dan entah kenapa masih berusaha mengajak Rose berbicara padahal jelas jelas wanita itu sudah tidak sadarkan diri sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You [✓]
FanfictionRose,wanita itu tidak menyangka akan jatuh pada sosok pria yang ia sendiri anggap berbahaya.Perlakuan dari pria itu juga aura nya yang memukau seketika membuat Rose jatuh padanya, melupakan jika pria yang ia cintai itu adalah sosok yang berbahaya. _...