Malam hari,Jimin baru pulang
setelah meeting nyaris sepanjang siang dan itu membuatnya lelah.Baru saja melangkah Taehyung memanggilnya."Jim,ada wanita yang mau bertemu denganmu"
"Apa kalian tidak bilang jika ingin menemuiku hanya dipagi hari?"ucap Jimin sambil melepaskan jasnya.Ia sangat lelah seharian ini.
"Tapi kau bilang kau akan menikah dengan wanita itu,jadi kami tidak berani mengusirnya"
Jimin menoleh dengan wajah terkejut sekaligus bingung.
"Roseanne?Dia datang kesini?"
"Kami menyuruhnya menunggu di di ruang keluarga.Apa kau mau kami menyuruhnya pergi?"
"Otak mu sudah bermasalah"ucap Jimin lalu meninggalkan Taehyung menuju cepat keruang keluarga.
Sesampainya disana ia bukan hanya melihat Rose seorang diri,wanita itu juga membawa 3 koper besar bersamanya.
"Rasanya aku bilang kita akan menikah bulan depan"celetuk Jimin membuat wanita yang duduk termenung di sofa terlonjak kaget.
"H-hai"sapanya kikuk.
"Apa yang kau lakukan malam malam datang kesini"
"Emm...aku sudah menjual rumahku untuk membayar hutang hutang di bank,jadi jika kau tidak keberatan...bisakah aku tinggal disini?"ucap Rose hati hati.
"Jika itu yang kau mau,baiklah.Aku tidak punya alasan untuk melarang mu tinggal disini "
****
Rose berdiri diambang pintu kamar tak berkedip menyaksikan pria pria bertubuh besar itu sedang menyiapkan tempat tidur untuknya.Dalam pikirannya apakah tidak ada pembantu wanita disini?
"Aku bisa membereskannya sendiri,k-kalian tidak perlu repot repot"seru Rose.Jujur saja ia sedikit takut dengan mereka.
"Apa benar kau akan menikah dengan bos kami?"
"Sepertinya begitu"jawab Rose lesu.
Para pria itu saling melemparkan pandangan masing masing lalu kembali melanjutkan aktivitas mereka.
"Dimana aku bisa menemui bos kalian?"tanya Rose .Jimin tidak terlihat lagi setelah pria itu menugaskan anak buahnya mengantarkan Rose kekamar.
"Dia ada di kamarnya.Kamar yang pernah kau tempati ketika kau dibawa kemari"
"B-baiklah aku akan menemuinya"ucap Rose lalubburu buru pergi dari sana.
*****
Jimin baru saja keluar dari kamar mandi setelah Rose masuk kedalam kamarnya.Keduanya sempat bertatapan dan berdiri kaku layaknya patung.Rose yang Jimin yang hanya bertelanjang dada dihadapannya."Apa kau bisa mengetuk pintu sebelum masuk?"ucap Jimin lalu berjalan kearah lemari mengambil kaos oblong lalu memakainya.Ia duduk di tepi ranjang menatap Rose dengan datar.
"Sesiapapun tidak pernah masuk kekamarku tanpa permisi sepertimu"
"M-maaf.Lagipula aku tidak tau kau sedang mandi"ucap Rose.
"Cepat katakan ada apa kau datang kemari"ujar Jimin menaikkan satu alisnya menatap Rose.Rasanya ini pertama kalinya wanita masuk ke kamarnya dan berbicara formal kepadanya.
Jimin tidak pernah dekat dengan wanita manapun selama ini.Bahkan saat ia masih mahasiswa,ia tidak pernah bergaul dengan wanita dikampusnya.
"Aku mau mengucapkan terimakasih kepadamu karena mengizinkanku tinggal disini"ucap Rose tersenyum.
"Itu bukan masalah,lagipula sebentar lagi kita menikah"
Seketika senyum diwajah Rose menghilang.
"Seharusnya kau sering berpenampilan seperti sekarang,tidak begitu menakutkan"ucap Rose mengalihkan pembicaraan.
"Penampilan seperti sekarang?Memang seperti apa penampilan ku sekarang?"
"Kaos oblong,celana pendek sandal rumah dan.."Rose tidak melanjutkan perkataannya membuat Jimin mengerutkan keningnya bingung.
"Dan?"
"Tidak ada.Lupakan saja"
"Jika tidak ada lagi yang ingin kau bicarakan,keluar dari sini.Bukan hal yang bijak bagi seorang wanita berada di kamar pria dimalam hari seperti ini"ujar Jimin,bermaksud menggoda wanita dihadapannya yang ternyata menanggapinya dengan serius dan buru buru keluar dari kamar tanpa mengatakan apapun.Jimin yang melihat tingkah Rose hanya tersenyum tipis
•
•
•
•
•
CONTINUE~
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You [✓]
FanfictionRose,wanita itu tidak menyangka akan jatuh pada sosok pria yang ia sendiri anggap berbahaya.Perlakuan dari pria itu juga aura nya yang memukau seketika membuat Rose jatuh padanya, melupakan jika pria yang ia cintai itu adalah sosok yang berbahaya. _...