Tentu saja Park Jimin tidak mempunyai hati selapang yang lain hingga mau meluangkan waktunya lebih lama dari biasanya untuk orang orang yang datang untuk memohon belas kasihannya.Hanya saja ini pertama kalinya ada seorang gadis datang dan melihat wajah gadis itu membuatnya berpikir untuk tidak mau membuat anak orang trauma.Terlebih lagi gadis itu kelihatan masih muda."K-kau sedang tidak bercanda bukan?Kau sedang tidak mempermainkanku?Aku benar benar harus bertemu disini dan --"
"Sudah kubilang,permohonan pengurangan bunga,penambahan waktu pembayaran,kedua hal itu tidak pernah akan aku kabulkan"
"Tapi keluarga kami benar benar sudah tidak memiliki apa apa lagi"ucap Rose dengan lidah kelu.Wajah dingin pria dihadapannya ini membuatnya merinding.
"Itu bukan urusanku.Jika papamu mati dan tidak ada satupun anggota keluarganya yang masih hidup,maka akan aku anggap sisa hutangnya sudah lunas.Selain dari itu aku tidak memberikan kelonggaran apapun"
"Kami baru saja menjual rumah kami,asset terakhir kami!Aku sedang tidak menipumu,kami benar benar tidak punya cara lain untuk melunasi sisa hutang kami padamu! Ditambah lagi bunga yang kau kenakan benar benar tidak masuk akal!"
Jimin tersenyum sinis lalu berjalan mendekat meyisakan beberapa cm saja antara wajahnya dan wajah Rose.Dari jarak sedekat itu Rose bahkan dapat merasakan deruan nafas Jimin.
"Dimana papamu?Kami bisa memberikan beberapa opsi padanya untuk melunasi hutang hutangnya pada kami.Mungkin tidak legal,tapi efektif"
Wajah Rose kembali memucat mendengar kalimat yang diucapkan tanpa nada dan ekspresi namun terdengar menakutkan.
"Aku tidak akan membiarkan kalian menganggu papa!Selesaikan ini denganku!"seru Rose dengan suara bergetar.
Jimin kembali tersenyum sinis.Untuk beberapa detik rasanya Rose kalau pria dengan senyuman ini sangat menakutkan.
"Kami tidak perlu bantuan mu untuk menemukan David Park.Menurut ketentuan internal kami,papamu masih punya kelonggaran untuk menunggak selama 2 bulan lagi sebelum kami datang mencarinya,jadi siapkan diri kalian baik baik"
Jimin menepuk tangannya dan dalam sekejap ada dua orang penjaga datang dan menarik keluar dari area itu.Lebih tepatnya menyeret Rose pergi dari hadapan Jimin.
Sekarang Rose paham mengapa setiap orang yang keluar dari sini dengan wajah yang pucat.
"kau tahu pintu keluarkan?"
"Ya.Tapi mengapa bos kalian begitu,sangat menakutkan"bisik Rose.Dua penjaga itu menghela nafas.
"Kau beruntung karena kau wanita, jika mungkin kau seorang pria, mungkin bos kami tidak bersikap baik kepadamu"
"Bersikap baik?Sikap seperti tadi sikap baik?!"kesal Rose.
"Jangan tertipu.Dia bukanlah pria biasa,ia seorang yang menakutkan"setelah mengatakan itu,ia segera memberi isyarat kepada Rose untuk pergi dari tempat itu.
*****
2 bulan.Batas waktu yang dimiliki Rose untuk memastikan kelangsungan hidupnya.
Kesibukan di tempat kerja seakan tidak memberinya waktu untuk memikirkan bagaimana caranya lagi bisa ia gunakan untuk melunasi hutang dan bunga tidak masuk akal yang masih bertambah setiap hari itu.Sudah 4 tahun Rose bekerja di bank ini.Jabatannya sudah lumayan sebagai manager salah satu kantor cabang.Meskipun begitu pendapatnya sama sekali tidak ada artinya dengan hutang yang perlu ia lunasi itu.
Siang ini nasabah datang sebanyak banyaknya,mungkin karena hari ini Jumat dan besok bank akan tutup.
Rose membantu staff customer service yang kelimpungan karena antrian yang terlalu banyak.Ia duduk disalah satu kubikal dan mulai melayani setiap orang yang datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You [✓]
FanficRose,wanita itu tidak menyangka akan jatuh pada sosok pria yang ia sendiri anggap berbahaya.Perlakuan dari pria itu juga aura nya yang memukau seketika membuat Rose jatuh padanya, melupakan jika pria yang ia cintai itu adalah sosok yang berbahaya. _...