34

1.5K 267 48
                                    

Jimin duduk di ruangan meeting itu,menunggu seseorang yang ada temu janji dengannya.

Pintu ruangan terbuka diikuti suara langkah sepatu hak tinggi terdengar.Seorang wanita masuk ke dalam ruangan itu dengan senyum di wajahnya.

"Selamat siang,Jimin"sapa wanita itu.

"Apa kau sudah menggantikan papamu sebagai direktur disini?"tanya Jimin dengan datar dan seakan tidak peduli dengan kehadiran wanita itu.

"Aku anak tunggal papaku,jadi aku rasa aku berhak berada disini"

"Aku ada janji temu dengan direktur perusahaan ini,bukan dengan putri tunggalnya"

Wanita itu tersenyum sambil melirik cincin yang melingkar di jari manis Jimin.

"Kau tampak sangat menarik setiap kali aku melihatmu"wanita itu lalu duduk diseberang Jimin.

"Aku tidak peduli dengan apa yang kau pikirkan,aku datang hanya ingin menemui direktur perusahaan ini"

"Kau siapa pria yang paling menarik didunia ini?Pria yang berbahaya namun setia,dan itu ialah kau"

Pintu ruangan itu mulai terbuka dan seorang pria paruh baya masuk kedalam.Ia terlihat terburu buru.

"Selamat siang Jimin,maaf membuatmu menunggu lama"

"Aku ingin bicara berdua,bisa minta wanita ini keluar?"ketus Jimin.

Pria paruh baya itu melirik kearah wanita itu lalu memberi isyarat kepadanya untuk segera meninggalkan mereka berdua.

"Jadi bisa kita mulakan?"

*****

Mobil milik Jimin memasuki halaman rumahnya,namun ia melihat sosok Rose sedang berdiri di pintu utama.Buru buru ia turun dari mobilnya dengan senyum menghiasi wajahnya.

"Rose!Kenapa tidak mengabariku jika ingin datang kesini?"

Rose tersenyum pilu.Ia memohon cukup lama pada papanya agar bisa bertemu dengan Jimin.

"Maaf,5 hari ini papa yang memegang ponselku,jadi aku tidak bisa menghubungimu"

"Aku sudah menduganya,mari masuk kedalam,ceritakan semuanya"seru Jimin lalu menarik lembut tangan Rose.Namun,Rose sama sekali tidak bergerak.

"Bisakah kita bicara di tempat lain?"tanya Rose.Ia melirik barisan anak buah Jimin yang menakutkannya seperti biasa.

"Tentu saja bisa"ujarnya lalu segera membukakan pintu mobilnya untuk Rose.

Taehyung yang melihat itu buru buru menghampiri Jimin.

"Ingat,kau ada janji temu nanti"

Jimin mengangguk,"Aku tidak akan lama"

"Kau mau kita bicara dimana? Restoran?Cafe?"tanya Jimin setelah melajukan mobil miliknya.

"Hotel saja supaya lebih aman"

Jimin mengerutkan keningnya,aneh apabila Rose memilih hotel untuk tempat mereka bicara.Namun ia tidak bertanya dan hanya mengikuti apa yang Rose mahukan.

*****
Rose menatap kearah tangan Jimin yang menggandeng tangannya sejak turun keluar dari mobil.Pria itu memperlakukannya seolah ia adalah anak kecil yang akan hilang jika tidak dijaga baik baik.Tangannya terasa hangat membuat Rose nyaman.Walaupun latar belakang Jimin sangat berbeda, tapi Jimin adalah pria yang Rose harapkan selalu berada disisinya.Pria yang membuatnya nyaman dan dicintai.

Jimin menutup pintu kamar hotel mereka dan hal pertama yang ia lakukan adalah membawa Rose ke dalam dekapannya dan langsung menyambar bibir Rose penuh kerinduan.5 hari tanpa wanita itu sangat membuatnya tersiksa.

Into You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang