1 bulan kemudian~~Jimin berdiri didepan pusara John.Hujan yang awalnya hanya rintik mulai menjadi deras.Anak buah yang berada di belakang Jimin dengan sigap bediri disampingnya dengan payung yang terbuka di atas kepala Jimin.
"Jim,ada beberapa orang yang menunggu kedatanganmu di kediaman Tuan John.Aku rasa maksud kedatangan mereka tidak baik" ucap anak buah terdekat Jimin, Taehyung berbisik di telinganya.
Jimin masih berdiri tanpa memberikan respon apapun.Matanya terlihat basah,namun ia bisa mencegah guliran air mata di pipinya.
"Apa mereka tidak bisa memberiku waktu 1 hari saja untuk berkabung?"
"Apa kau ingin kami membereskan mereka?"
Jimin menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak ingin mereka mengotori kediaman papa.Ayo kita temui mereka"
Jimin mulai melangkah menaiki mobil dan melintasi jalan dengan hujan yang turun semakin deras kembali ke kediaman John.
*****
Sekitar 20 orang tamu sudah menunggu kedatangannya di ruangan tamu.Dilihat dari tampang mereka,Jimin yakin mereka ingin melayat."Ada apa datang kemari?"tanya Jimin sambil berjalan tanpa menoleh kearah mereka.Ia melepaskan jas hitamnya dan meletakkannya di atas kursi.Anak anak buahnya telah berbaris rapi dan siap melakukan apa apa perintah dari bos baru mereka.
"John telah tiada sekarang,apa kau tidak merasa sudah saatnya ada pembicaraan lebih lanjut tentang pembagian area kami?"ucap seorang pria dengan nada yang terdengar sombong.
"Papaku bilang tidak perlu perubahan apapun setelah ia tiada"sahut Jimin sambil membuka dua kancing kemeja atasnya dan juga kancing lengannya.Drngan santai menggulung kemeja lengannya menggulung hingga kesiku lengannya.
"Bisnis ini harus dipimpin oleh orang yang berpengalaman.Anak ingusan seprtimu mengerti apa?Sudah saatnya kami mendapat giliran untuk mengurus distribusi obat obat langsung dari luar" ia mengayunkan pisau ditangannya sejak kedatangan Jimin dari awal.
Anak buah Jimin sudah bersiap maju ketika Jimin mengangkat tangannya keatas.
"Biar aku yang urus ini,aku tidak ingin hari berkabung ini diwarnai oleh perkelahian banyak orang"
Jimin berjalan mendekati pria 40 tahun-an yang mengayunkan pisau ditangannya itu.
"Apa yang mau kau lakukan?Anak ingusan seperti---"
Jimin tidak mengijinkan pria itu menyelesaikan kalimatnya dan langsung menarik lepas pisau ditangannya dan membaliknya ke leher yang bersangkutan.
Gerakannya yang sangat cepat membuat semua orang yang berada disana nyaris tidak bisa melihat bagaimana caranya Jimin menarik lepas pisau itu begitu cepat dan beralih menusuk leher pria itu.
Darah mulai mengalir dari pisau yang terbenam di leher pria tersebut.Ujung pisau yang menusuk mungkin hanya 2mm tapi cukup membuat pria itu berteriak kesakitan.
"L-LEPASKAN AKU KEPARAT!!APA KAU INGIN AKU BUAT MENYESAL SELAMANYA!!"teriak pria itu.
Beberapa orang yang berada dibelakangnya sontak mengeluarkan pisau dari kantong celana mereka.Sementara sebahagian dari mereka melangkah mundur dan menjaga jarak dari Jimin.
Senyuman meremehkan sirna diwajah mereka pada awalnya,berganti dengan kerutan di kening mereka.Siapa yang menyangka kalau anak muda penerus John yang diberitakan seperti pria yang tidak berguna ternyata baru saja membuktikan jika rumor tersebut salah.
"Aku hanya perlu menusukkan ini sedikit lagi dan kau akan mati kehabisan darah dalam watu 30 menit atau mungkin 15 menit kedepan"ucap Jimin dengan wajah santainya.
"K-kamu datang baik baik,untuk apa kau melakukan hal seperti ini?!!"
"Suasana hatiku saat ini kurang baik,aku tidak ingin membuang buang waktu berkabung ku untuk mendengar omong kosong seperti ini.Dengarkan baik baik,jika selama ini John memperlakukan kalian dengan baik dan bahkan menganggap kalian sebagai rekan bisnisnya,maka kalian bersyukur dengan itu.Jangan mencari masalah denganku.Aku masih ingusan,jadi aku tidak punya kesabaran seperti papaku.Siapa yang mencari masalah denganku maka aku akan bereskan seperti ini"ucap Jimin lalu menusukkan pisau ke leher pria yang berada dihadapannya.
Ia sengaja tidak menusukkan pisau itu secara vertikal tetapi dengan cara horizontal,membuat luka goresan terlihat di lehernya dan juga darah yang mulai keluar.
Pria itu berteriak histeris dan memegangi lehernya yang mengeluarkan darah.Ia berpikir ia akan benar benar mati 15 belas menit kemudian.
Jimin melepaskan pisau yang berada didalam tangannya.Noda darah ditangannya masih belum kering.
"Lain kali jika datang kesini,janji dulu jangan seenaknya saja"
Anak anak buah Jimin langsung mengusir rombongan tamu tak diundang itu keluar.
Setelah rombongan itu pergi, suasana di kediaman John kembali sunyi.Jimin mengurung dirinya dikamar sementara para anak buahnya berkumpul dibawah membicarakan soal tadi.
"Aku beanar benar terkejut!Aku sudah menyangka dia tidak akan menyerah begitu saja terhadap tuntutan tidak masuk akal dari mereka,tapi aku tetap tekejut dengan caranya"
"Benar!Tadinya aku sudah siap siap menghajar mereka.Kukira akan terjadi baku hantam barusan.Tapi dia mengusir mundur puluhan orang itu tanpa mengerahkan satupun dari kita"
"Lebih baik kita tidak cari gara gara dengannya,selain ia telah mengalahkan kita semua di pertarungan saat itu,tampaknya Park Jimin lebih jauh mengerikan dari John Park"
Taehyung berdehem mendengar rekan rekannya membicarakan tentang bos baru mereka.
"Jimin punya masa laluyang tidak lebih mudah dari satupun kita ditempat ini,ia memang muda tapi jelas ia bukan bocah ingusan,jadi lebih baik kita percaya padanya dan mendukungnya seperti yang tuan John pesankan pada kita"
*****
Jimin membuka amplop coklat pemberian John.Tangannya tampak ragu beberapa saat lamanya sebelum akhirnya ia mengeluarkan semua dokumen yang ada didalam amplop tersebut.
Dokumen kepemilikan properti,buku tabungan bank,passwords brankas di kamar John semua lengkap ada disana.
Namun ada yang menarik perhatian Jimin dari dokumen dokumen lainnya.Secarik kertas yang terdapat sobekan dan tulisan tangan ayah angkatnya disana.
'Hiduplah tanpa penyesalan, bangunlah keluarga karena mereka yang akan selalu ada untukmu.Bukan harta,bukan pengikutmu dan bukan bisnismu'
Jimin melipat kertas kecil itu dan menyimpannya baik baik dilaci meja kerjanya.Sebuah dunia baru yang tidak asing sudah ada didepan matanya.Ia tahu dirinya tidak bisa mundur dan lari dari dunia gelap didepan matanya.
•
•
•
•
•
CONTINUE~
KAMU SEDANG MEMBACA
Into You [✓]
Fiksi PenggemarRose,wanita itu tidak menyangka akan jatuh pada sosok pria yang ia sendiri anggap berbahaya.Perlakuan dari pria itu juga aura nya yang memukau seketika membuat Rose jatuh padanya, melupakan jika pria yang ia cintai itu adalah sosok yang berbahaya. _...