enam puluh sembilan

198 13 0
                                    

Happy reading guys 📖📖📖

••

Kekompakan dalam kelompok itu membuat semua pekerjaan selesai lebih cepat, dan tidak membuang-buang waktu lebih lama.

"Akhirnya selese juga" ceplos Key

"Iya" sahut Tata

"Ini udah selesai kan? Gue bakal telpon biar dijemput" ucap Nadia

"Udah kok Nad, telpon aja" ucap Keysia

Nadia mengangguk paham, ia bangkit dari duduknya. Lalu berjalan menjauh, menekan nomor milik kakaknya. Menekan panggilan suara.

Disisi lain, Nicko yang mendapat panggilan telepon tersebut tak mendengar suara ataupun deringan telepon itu. Ponsel miliknya terletak di meja yang jaraknya agak jauh dari tempat duduknya bersama teman-temannya sekarang. Mereka mengobrol santai, membahas hal yang kurang penting, tapi itu asik untuk mereka obrolkan.

Yuk balik lagi ke keadaan Nadia.

Perempuan itu pasrah dengan kesepuluh kali nya ia menelpon nomor kakaknya tapi tidak mendapat jawaban sama sekali. Ia kembali ke posisi Keysia dan Tata duduk. Ia meraih tas selempang nya, tersenyum kepada kedua temannya.

"Gue pulang duluan ya" pamitnya

"Udah dijemput?" Tanya Keysia

Nadia menggeleng pelan "Gue naik kendaraan umum aja lah, yodah byee" pamitnya lagi

"Yaudah hati-hati dijalan, Nad. Gue anter sampai didepan?" Usulnya

"Enggak perlu, dah"

"Dah"

Perempuan itu langsung berjalan keluar dari rumah Keysia menuju gerbang. Tepat sudah diluar gerbang, ia memesan ojek online untuknya pulang kerumah. Langkahnya maju ke pinggir jalan agar kang ojeknya dapat menemukannya dengan mudah.

Tinnnnnn!

Suara klakson tiba-tiba berbunyi mengejutkannya, dan membuatnya segera kabur pandangan yang ia lihat, semua tampak hitam.

••

Tepat barusaja terduduk di sofa panjang, hendak meraih remote televisi, ia baru terpikirkan oleh satu hal.

"Oh Nadia, astaga kelupaan, pasti bawel nanti" gumam nya

Tangan itu beralih meraih ponselnya, menghembuskan nafas heran. Ia lupa bahwa ponsel miliknya ia matikan sejak berada di rumah Noval, sangking asiknya hingga melupakan ia harus menjemput adik kesayangannya itu. Setelah ponsel itu hidup, ia mendapati notifikasi panggilan keluar sebanyak 20 kali.

Melihat itu, ia bangkit dari duduknya. Mengantongi ponsel tersebut, meraih kunci motor yang tergantung di dinding dekatnya. Mengendarai motor tersebut cukup kencang, agar menghemat waktu untuk sampai.

••

Keysia yang kini tidak tenang dengan kondisi temannya yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, sedang ditangani oleh dokter serta suster.

"Key, gimana dong, khawatir nih. Apalagi kalau ditanyai polisi" ceplos Tata dengan gemetar

"Ya tinggal jujur, pokoknya yang penting sekarang kondisinya. Em lu nge foto kan plat nomer pelaku kendaraan tadi?" Tanya Keysia

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang