enam

885 40 1
                                    

Happy reading guys


Pagi ini membuat Nadia tak senang, padahal cuaca nya sangat mendukung untuk ceria. Sebelum berangkat sekolah, tadia Nadia dimarahi oleh mama nya dihadapan laki-laki paru baya yang dibenci nya. Itu semakin membuatnya membenci beribu-ribu kali ke laki-laki paru baya itu.

"Hei ada apa? Dari tadi gue perhatiin kok ngelamun?" tanya Key, teman sebangkunya itu.

"Oh gak ada apa-apa kok Key, gue cuman nyoba ngafalin yang tadi itu." ucap Nadia mencoba mengalihkan topik.

"Beneran gapapa? Kalau ada apa-apa curhat ke gue aja." ucap Key.

"Pasti lain kali gue akan cerita" ucap Nadia.

••

"Al, lo tadi lihat wajah Nadia pas berangkat kan?" bisik Nicko, karena kini sekarang dalam masa pelajaran mengajar.

"Ya gue lihat, kayak murung." timpal Aldo.

"Kira-kira lo tau kenapa gak?"

Aldo segera menggeleng.

"Aldo! Nicko! Jangan bicara sendiri! Kalian kan bisa mengobrol dirumah kalian" sentak guru saat melihat mereka berdua sedang berbisik bisik.

"Ya bu maaf"

••

Seorang siswa laki-laki bernama Riko menghampiri meja nya, lagi-lagi dengan mengetuk meja itu seperti kemarin.

"Hei Nad" panggil Riko.

"Apa? Oh kalau soal formulir, belum aku putusin."

"Bukan tentang formulir, itu diluar ada kakak kelas yang mau ketemu sama kamu." ucap Riko.

Nadia dan Key saling berpandangan. "Kakak kelas?" tanya Key. "O apa kakak kelas yang nge hukum Nadia itu?"

"Ah Key, jangan dibahas lagi." pinta Nadia.

"Bukan, tapi kakak kelas yang cukup populer disekolahan ini, ada dua lagi." ucap Riko.

"Plis deh, to the point aja, siapa?" ucap Key tak sabaran.

"Itu loh yang namanya Nicko sama Aldi atau Aldo gitu lah." ucap Riko yang lupa dengan nama Aldo.

"Aldo kali" ucap Key membenarkan sambil tertawa.

Nadia bangkit dari duduknya dan menatap Riko dan Key. "Jangan salah nyebut nama kakak gue." ucap Nadia sok serius.

Riko dan Key tertawa lepas. "Kakak kelas kan? Jangan ngaku-ngaku gitu dong Nad, banyak kok yang bilang kalau kakak kelas kembar itu adalah kakak mereka." ucap Key.

"Yaudah kalau gak percaya, gue keluar duluan." pamit Nadia pada kedua temannya itu.

Saat Nadia berjalan keluar, Key dan Riko menguntit dari belakang untuk mendengar percakapan Nadia dan kedua senior kembar mereka yang tampan itu.

"Kok kakak kesini sih?tanya Nadia.

"Emangnya kenapa sayang? Gak boleh?" tanya Nicko.

Riko dan Key yang dapat mendengar ucapan Nicko barusan, kini tercengang dengan ucapan kata sayang yang keluar dari mulut Nicko. "Nadia dipanggil sayang, lo dengar kan?" tanya Riko dengan berbisik.

Key mengangguk kepala.

Namun tak berselang lama, Nadia dan si kembar itu pergi menjauh dari sana. Mereka bertiga memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, Aldo memilih untuk mencari bangku yang paling pojok agar percakapan mereka tak didengar orang lain.

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang