dua puluh enam

510 23 3
                                    

Aldo mengangkat telpon dari rumahnya.

"Ya ini siapa?" ucap Aldo.

"Gue Noval, Al. Gue minta lo sekarang kerumah sakit, biar alamat nya nanti gue kirim sms ke hp lo." ucap Noval dengan panik.

"Siapa yang sakit?" tanya Aldo.

"Aldo sama Syakir, mereka kecelakaan waktu dijalanan yang tajam. Lo bilang ke bokap lo juga." ucap Noval.

Aldo langsung menutup telepon itu dan meraih kunci mobil. Ia bahkan berlari agar cepat masuk kedalam mobil. Tepat di ambang pintu, jalan nya terhalang oleh Nadia yang juga berpapasan disana.

"Kakak mau kemana? Kok buru-buru?" tanya Nadia.

"Ribet, nanti kakak jelasin dimobil. Sekarang ikut kakak."

Aldo menarik tangan Nadia hingga didalam mobil, ia segera melajukan mobil itu.

"Kamu sekarang coba telepon nomernya papa, nih pakai hp kakak." ucap Aldo sambil fokus menyetir.

Nadia yang bingun, hanya bisa mengikuti perintah Aldo. Ia menghubungan sambungan telepon, dan di speaker agar Aldo juga dengar.

"Pa, sekarang papa kerumah sakit. Nicko kecelakaan pa. Nanti Aldo kirim lokasi rumah sakitnya." ucap Aldo.

"Kecelakaan? Yaudah oke." jawab Fatur.

Sambungan telepon segera berakhir, Nadia masih tercengan dengan ucapan Aldo baru saja.

"Nadia, tolong kamu lihat pesan yang dikirimi teman kakak, terus share lokasinya ke papa juga." ucap Aldo.

"Ya..ya kak." ucap Nadia.

Nadia segera menuruti permintaan Aldo.

Sekitar dua puluh menit, mereka akhirnya sampai dirumah sakit. Mereka langsung menuju ke resepsionis.

"Sus, saudara saya nama nya Nicko, diruangan mana?" tanya Aldo.

"Sebentar ya."

Suster itu langsung mengecek data pasien yang berada dirumah sakit.

"Aldo Nadia, dini ikut papa." ucap Fatur yang tiba-tiba datang dari arah belakang mereka.

"Gajadi sus, makasih." ucap Aldo.

Mereka berdua segera mengikuti Fatur, mereka menuju ruangan Nicko. Didepan ruangan Nicko, sudah ada empat teman Nicko dan Syakir yang juga teman Aldo. Disana ada Noval, Lutfia, Riski, dan Brina.

"Nicko gimana?" ceplos Aldo bertanya pada keempat temannya yang menunggu diluar ruangan.

"Nicko kritis, Al." ucap Noval dengan pelan.

"Terus Syakir?" tanya Aldo lagi.

"Syakir tadi udah siuman, dan kondisinya masih belum stabil." ucap Lutfia.

"Ini gara-gara kak Syakir, kalau aja kak Syakir gak ngajak kak Nicko pergi, pasti gak akan kayak gini." decak Nadia.

Aldo mendekat kearah Nadia, ia tak ingin Nadia membuat berisik dirumah sakit. "Hei, gak baik bilang gitu." ucap Nadia.

Tak berselang lama, dokter keluar dari ruangan bersama suster.

"Dok, kondisi anak saya bagaimana?" tanya Fatur.

"Kalau kondisi yang perempuan hanya kena benturan ringan dan luka-luka. Sedangkan yang laki-laki sekarang mssih dalam kritis, dan benturan yang cukup besar." ucap dokter.

Ketegangan terjadi, semua merasa khawatir dengan kondisi keduanya. Karena kedua nya teman merekaa juga, dan kedua nya berada dalam satu ruangan namun berbeda ranjang dan terhalang tirai.

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang