empat puluh sembilan

304 21 1
                                    

Happy reading guys 📖📖

Tepat jam setengah sebelas malam, Aldo maupun Nicko terbangun dan menyiapkan semuanya. Mereka saling memberikan code.

"Udah siap kan?" ceplos Nicko.

"Udah, ayo"

Mereka berdua melewati ruang-demi ruang. Aldo memegang kue yang berada ditangannya, sedangkan Nicko membawa dua kotak hadiah beserta kunci cadangan.

Kira-kira mereka sedang melaksanakan rencana apa?

Saat sampai didepan pintu kamar Nadia, Nicko membuka kunci kamar Nadia. Kamar tersebut dalam keadaan petang, mereka masuk diam-diam, dan Aldo menghidupkan lampu kamar Nadia.

Sepertinya perempuan itu terusik dengan lampu kamarnya yang hidup, sampai bergumam mengigau. Dan tak berselang lama,  Nadia membuka matanya.

"Ini mimpi atau enggak sih? Mereka bawa kue" batin Nadia.

Perempuan itu menatap kedua kakaknya, dan senyum-senyum sendiri, ia masih berfikir ini adalah alam mimpinya.

Nadia menggulingkan badannya kearah kanan, dan ia terjatuh kelantai saat itu juga. Nicko saat itu juga meletakkan kado yang berada ditangannya diatas meja, dan membantu membangunkan Nadia.

"Aww" ucap Nadia

"Eh babe kok jatuh sih, sini kakak bantuin"

Nadia menerima bantuan uluran tangan kakaknya itu, sehingga ia berdiri. Kini ia sadar kalau ini adalah kenyataan, dan bukanlah mimpi.

"Happy birthday to you....happy birthday to you....happy birthday....happy birthday.....happy birthday...to you" Aldo dan Nicko menyanyikan lagu ulang tahun itu.

"Sebelum tiup lilin, sekarang kamu make whises" pinta Aldo.

Nadia segera berdoa dalam hati apa yang ia harapkan dimasa ini dan dimasa depan. Setelah itu, ia meniup lilin tersebut.

"Selamat ulang tahun adikku yang tersayang" Aldo mengucapkan ucapan selamat itu terlebih dahulu.

Nadia mengambil alih kue tersebut, lalu diletakkannya diatas meja. Dengan senang hati ia memeluk Aldo.

"Makasih ya kak" ucapnya, lalu mencium pipi Aldo.

Setelah selesai berpelukan dengan Aldo, Nadia berpaling kearah Nicko.

"Selamat ulang tahun babe" ucap Nicko.

Ini keduanya saling berpelukan, entah itu dari Nadia ataupun Nicko. Nicko mencium puncak kepala Nadia, lalu Nadia mencium pipi kakaknya itu.

"Makasih kak"

••


Tepat jam tujuh, mereka sampai disekolah. Nadia melangkahkan kakinya kedalam kelas, ia mendapatkan kejutan dari teman sekelasnya. Sebuah kue dengan lilin yang menyala diatasnya.

"Happy birthday to you...happy birthday to you...happy birthday...happy birthday...happy birthday to you"

Teman sekelasnya pada kompak menyanyikan lagu ulang tahun, saat sebelum meniup lilin, Nadia berdoa meminta sesuatu, lalu meniup lilin tersebut.

"Makasih semuanya" ucap Nadia.

"Iya Nad"

••

"Hai Nad, gue denger-denger lo ulang tahun kan hari ini?" ucap Noval.

"Iya"

"Kalau gitu gue ucapin selamat ulang tahun"

Noval mengulurkan tangannya, Nadia ragu-ragu untuk menerima salaman tangan dari kakak kelasnya ini. Namun hasil akhirnya ia menerima uluran tangan Noval.

"Makasih"

"Kalau gitu aku balik kekelas duluan" ucap Nadia.

Nadia melangkah menjauh, sedangkan Noval masih diposisi ya.

••

Next cerita oke

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang