Kini jam dinding menunjukkan pukul tujuh malam, udara juga semakin dingin. Nadia sudah mengenakan jaket yang bisa menghangatkan tubuhnya, dan meraih kunci mobil di gantungan dinding.
"Mau kemana malem-malem gini?" sergah kakaknya yang sudah menghadangkan didepan pintu.
"Mau keluar kak" jawab Nadia.
"Kakak antar, kalau gak mau ya kakak gak ngizinin kamu keluar malem-malem kayak gini bawa mobil sendirian juga."
Nadia berdecak kesal, lalu memberikan kunci mobil yang ia pegang ke kakaknya itu. "Ayo"
"Nicko, gue sama Nadia keluar bentar!" teriak Aldo dari ambang pintu keluar.
Tanpa menunggu jawaban dari Nicko, mereka berdua langsung masuk kedalam mobil. Aldo mengemudikan mobil itu ke jalanan.
"Ini mau kemana?" tanya Aldo sambil melirik sekilas kearah adiknya itu.
"Nadia rencana nya mau ke taman" timpal Nadia.
"Taman? Ngapain malem-malem ke taman? Jangan bilang kalau kamu mau ketemuan sama orang spesial gitu?" tebak Aldo.
"Gak ada orang spesial, aku cuman mau disana karena ya malem-malem gini tuh udaranya enak, bisa nenangin pikiran." ucap Nadia.
"Ya tapi kalau kakak gak ingin ketaman, mending ke tempat lain aja."
"Kakak mau di taman kok, tapi jangan cemberut gitu ah, nanti jelek." ejek Aldo.
Nadia mencubit lengan kakaknya itu. "Aaww...sakit Nad, gue lagi nyetir, jangan ganggu konsentrasi gue." ceplos Aldo.
"Salah sendiri, ngapain pakai bilang jelek."
Senyum kecil terlukis diwajah Aldo, ia senang bisa melihat adiknya kembali ceria. Namun sebuah pikiran terbesit di otaknya.
"Babe, besok kamu bawa mobil sendiri ya." celetuk Aldo.
Nadia yang tadinya tertawa kecil, kini tawa itu pias tergantingan wajah penasaran. "Emangnya kenapa?" tanya Nadia.
"Ya besok kakak ada janji sama teman kakak pas pulang sekolah, jadi kamu pulang sendiri aja." ucap Aldo.
"Pulang sendiri ya?" ucap Nadia dengan nada pelan, sungguh hatinya seperti retak. "Yaudah deh gapapa" jawab Nadia sambil menunjukkan senyumnya.
"Dan besok kamu berangkat sendiri juga ya. Soalnya kakak sama Nicko kan anggota osis, jadi besok harus berangkat lebih awal. Tapi tenang aja, besok pasti disempetin buat sarapan untuk kamu." ucap Aldo.
Perempuan itu menundukkan kepala, matanya menatap jari tangannya yang saling ia tautkan. "Untuk besok aja kan? Berat sih, tapi...." pikirannya segera ia hentikan, dan kini pandanganya menatap kakaknya yang menyetir. "Setuju"
••
Triing...Triing...Triing
Tangannya meraba meja kecil yang berada di samping tempat tidurnya, ia mematikan alarm itu. Ia mengusap mata nya, bangkit dari tempat tidur, lalu menuju kamar mandi.
Setengah jam berlalu, ia sudah memakai seragam sekolahnya, dan tas yang sudah ia bawa. Ia menuju meja makan.
"Kak!" panggilnya.
Seketika itu juga ia teringat ucapan Aldo tadi malam tentang ia harus bernagkat sekolah sendiri. Nadia segera duduk disana, dan memakan makanan diatas meja dengan cepat.
Setelah makanannya selesai, Nadia segera mengendarai mobilnya menuju sekolahan. Ia sampai disekolah tepat waktu, ia melangkahkan kaki menuju kelas. Ia mendapati kelas yang kosong, namun tas milik teman kelasnya ada ditempat.
"Kok kosong sih?"
Nadia mengcek ponselnya, disana ada notif dari grup kelasnya. Setelah membaca notifikasi itu, ia menepuk jidat.
"Yaampun, gue juga kenapa kemarin malem gak ngecek hp coba?" gerutunya.
Ia segera berlari kecil kearah taman yang kemarin, sesampainya ditaman ia menjadi pusat perhatian. Teman sekelasnya menatpnya dengan tatapan menusuk, termasuk senior perempuannya. Namun ia tak melihat kedua kakak nya, malah ini hanya ada senior perempuan kemarin, dan dua senior laki-laki yang tak ia kenali.
"Maaf telat kak" ucap Nadia.
"Baru aja jadi murid baru, udah gak disiplin." desis Syakir.
"Ya saya baru lihat grup tadi pagi kak." ucap Nadia.
"Sebagai hukumannya, kamu ambilin daun-daun kering itu sampai berjumlah empat puluh. Gak boleh lebih, gakboleh kurang." ucap senior laki-lakinya dengan tegas.
"Tapi"
"Gak ada tapi-tapi, udah yang lainnya kembali fokus."
Nadia berjalan kearah yang ditunjuk, dan mulai memungut daun-daun kering yang berada di tanah. Sambil bergumam memaki seniornya itu.
"Sial! Ah lagian kenapa jadi mereka sih, kok gak kak Nicko sama kak Aldo yang bimbing aja sih"
Nadia mengambil daun-daun kering itu, danmemasukkanya ke tong sampah. Setelah selai memungut hingga empat puluh helai daun, ia bergabung dengan yang lainnya.
"Lain kali jangan diulang lagi!"
"Iya kak"
••
Kriing
Semua murid yang berada dikelas Nadia bercecar keluar kelas, waktu istirahat telah datang. Nadia berjalan keluar kelas menuju kelas sebelas. Ia ingin kekanti bersama kakaknya, sekaligus bertanya tentang pengganti pendamping tadi.
Nadia menunggu di luar kelas kakaknya, namun sepertinya masih ada pelajaran yang berlaku. Sekitar lima menit akhirnya murid dari dalam kelas itu keluar satu persatu. Senyumnya mengembang ketika melihat kedua kakaknya menghampirinya.
"Hallo babe" panggil Nicko.
"Hah? Babe? Lo pacaran sama adik kelas?" sahut teman Nicko saat mendengar Nicko berucap itu.
Nadia mendengus sebal saat melihat teman Nicko yang tadi menghukumnya.
"Pacaran? Bukan pacar gue, itu adik gue tolol." semprot Nicko.
Temannya itu dibuat terbungkam saat Nicko mengucapkan itu. "Udah gak usah diem gitu, ayo kekantin bareng."
Nicko segera menarik tangan Noval, mereka berempat kekantin bersama. Nadia duduk disamping Nicko, Aldo duduk berhadapan dengannya, sedangkan Noval duduk berhadapan dengan Nicko.
"Eh beneran dia adik kalian?" tanya Noval.
"Pacar gue" sahut Aldo. "Adik gue Val, lo gak percaya? Apa perlu test dna?" canda Aldo.
"Garing tau gak candaan lo" ceplos Nicko.
"Emm soal yang tadi lupain aja" ucap Noval tiba-tiba menghadap Nadia.
Nicko dan Aldo kini saling tatap. "Apa yang lo maksud dilupain?" tanya Aldo.
"Kalau gue bilang dihukum gara-gara telat, pasti gue yang dimarahin sama kak Nicko sam kak Aldo" batin Nadia. "Enggak penting juga, em nanti kak Nicko sama kak Aldo pulang jam berapa?" tanya Nadia untuk mengalihkan perhatian kedua kakaknya itu.
"Mungkin sampai jam enam sore, ya kan Al?" Nicko meminta pendapat Aldo.
"Ehhm iya sekitar jam segituan babe" timpal Aldo.
Nadia meneguk minumannya.
••
•
•
•
Ini Nadia kok jadi over protektif ya, kenapa nih?
•
•
Happy reading guys 📖📖
•
•
Follow my account☑
Instagram : @triantifitri
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Twins - [ E N D ]
Teen Fiction#1-nadia #1-hubunganrumit #1-syakir END‼️ (Cerita masih lengkap) Nadia yang memiliki dua kakak laki-laki kembar, suka usil kepadapnya. Kadang ia salah mengira antara Aldo dan Nicko. Namun semua sedikit berubah, ketika kematian salah satu orang tua m...