lima

1K 45 0
                                    

Happy reading guys 📖📖
••


Sebuah ketukan di meja membuat lamunan Nadia terbuyarkan.

"Em nama kamu Nadia kan?" tanya siswa laki-laki itu.

"Eh iya, ada apa?"

"Jadi ini ada formulir keikut sertaan osis, dan kalau kamu berkenan, tinggal isi dan serahkan di aku atau ke anggota osis lainnya." ucap siswa itu.

Nadia tau siswa itu sekelas dengannya, namun Nadia tak mengenal namanya. Nadia mengambil lembaran formulir itu. "Akan ku pikirkan, em siapa nama mu, kalau boleh tau?" tanya Nadia.

"Panggil aja Riko, kuharap kita bisa berteman kelak." jawab laki-laki itu.

"Peluang besar untuk berteman, aku menyetujui ucapanmu." ucap Nadia.

"Oke baiklah, aku harus pergi dari kelas."

Laki-laki itu berjalan keluar dari kelas, Nadia meraih tas sekolahnya dan juga berjalan keluar kelas. Ia tak sabar ingin bertemu dengan mama nya. Sampai diparkiran sekolah ia langsung masuk mobil kakaknya,  karena kedua kakaknya sudah berada dimobil menunggu dia.

"Gak ada yang ketinggalan?" tanya Nicko.

"Enggak"

Nicko melajukan mobil itu.

••

Rumah itu sudah dihias semenarik mungkin, untuk menyambut kedatangan mama mereka, mereka juga berpenampilan sebagus mungkin. Sudah lama mama nya itu tak menengok ketiga anaknya.

Ting..tong

"Mungkin itu mama udah datang" ceplos Nadia.

Ketiga anak muda itu berjalan menghampiri pintu, Aldo membuka pintu itu. Setelah pintu terbuka, memampangkan wajah mama nyaa.

"Mama" panggil Nadia langsung memeluk mama nya.

Wanita paru baya itu menyambut pelukan Nadia. "Sayang, mama kangen bertemu sama kalian bertiga. Nicko, Aldo sini! Peluk mama juga."

Aldo dna Nicko langsung menuruti permintaan mama nya. Setelah merasa puas melepas rasa rindu, mereka pun melepas pelukan itu.

"Kalian baik-baik saja kan?"

"Baik ma" sahut Aldo.

"Kalian semakin tinggi, bahkan mama kalah tinggi sekarang." canda wanita paru baya itu.

"Mama bisa aja" ucap Aldo.

Kini wajah wanita paru baya itu terlihat sedikit ada rasa ragu untuk mengungkapkan sesuatu. "Em mama kesini gak sendirian. Bentar, mama mau ngenalin seseorang ke kalian."

Wanita paru baya itu berjalan menuju mobilnya, dan kembali dengan seorang laki-laki dan anak perempun berusia tujuh tahun. Wanita itu tersenyum kaku.

"Ini Anita, Anita ini kak Aldo, terus yang ini kak Nicko, dan yang ini kak Nadia." tunjuknya pada ketiga anaknya.

"Anita dan pria itu siapa ma?" ceplos Aldo yang kini pikirannya sudah tak enak.

Wanita paru baya itu kini sudah berada didekat Aldo. "Maafin mama belum bilang kekalian, dan mama harap kalian gak akan marah setelah mama cerita. Em Anita itu juga anak mama, adik kalian. Dan om ini suami mama, jadi dia akan jadi papa kalian."

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang