tujuh

824 37 0
                                    

Happy reading guys 📖📖



••

Mereka bertiga kini sedang menikmati makan malam mereka di meja makan.

"Kak Nicko yang mana?" celetuk Nadia, itu membuat kedua orang kembar itu terhenti akan menyuapkan makanan kemulut masing-masing.

"Menurut kamu yang mana adikku sayang?" ucap Nicko.

Sungguh dimata Nadia kedua nya sama-sama kembar, pandangannya terkecoh karena kedua kakaknya memakai baju dan style yang sama. Nadia menunjuk kearah Aldo. "Bener atau salah?" tanya Nadia.

"Salah, padahal kamu udah enam belas tahun hidup bareng kakak lo, kok masih gak bisa bedain aja." celoteh Nicko.

"Ya habis kakak mirip sih, ya wajar Nadia salah ngira." ucap Nadia dengan senyum malu.

"Kakak kasih tau ya, kalau kak Nicko lebih tinggi dari kak Aldo, dan kak Aldo itu lebih ganteng." ucap Aldo kepedean.

"Sok ngaku ganteng aja lo." semprot Nicko.

"Iya deh percaya ganteng, beruntung banget Nadia punya kakak yang ganteng, ada dua lagi." puji Nadia.

"Terharu kita" ucap Aldo smbit tersenyum puas.

"Bisa aja nih" ucap Nicko.

Tawa mereka kini pecah, hanya untuk hal kecil mereka bisa tertawa.

"Em kak" ucap Nadia, perempuan itu menunggu hingga tawa dari kedua kakaknya berhenti. "Kemarin kan Nadia dapat lembaran formulir untuk daftar osis, kak Nicko sama kak Aldo setuju gak kalau Nadia daftar ikut osis." tanya perempuan itu, dengan mata nya masih menatap kedua wajah kakaknya.

"Kalau kak Aldo sih setuju, tapi kamu harus siap dengan konsekuensi yang nanti dihadapi." ucap Aldo.

"Hmm bener tuh." sahut Nicko.

Tawa mereka, senyum mereka tiba-tiba pias saat menatap keberadaan mama dan suami mama nya itu.

"Lo kok diem" ucap Miya.

Tanpa ada kesepakatan terlebih dahulu, ketiga orang itu berdiri bersamaan dengan memegang piring makan mereka.

"Kalian mau kemana? Duduk dulu!" perintah Miya, mama mereka.

Namun ketiga anaknya berjalan ke tempat cuci piring, lalu berjalan masuk kekamar masing-masing. Miya mengeluh nafas panjang, ia tak tau bagaimana cara agar bisa dekat dengan anak-anaknya lagi.

"Kamu yang sabar" ucap Lois mencoba menghibur.

••

Ceklek

Kedua pintu kamar yang berbeda, terbuka bersamaan. Menampakkan Nicko dan Nadia, keduanya saling melempar senyum.

"Pagi kakak ku sayang" ucap Nadia.

"Pagi juga adik ku sayang" jawab Nicko.

Beberapa kali Nicko mengusap area hidungnya. "Kak Nicko flu?" tanya Nadia untuk memastikan dugaannya benar.

"Iya kayaknya"

"Em bentar, Nadia kayaknya punya obatnya, bentar..bentar."

Nadia segera masuk kedalam kamarnya untuk mencari obat flue, setelah mendapatkan apa yang ia cari, Nadia segera memberikannya pada Nicko.

"Kak Nicko makan roti dulu baru minum obat ini , Nadia coba lihat kekamar kak Aldo. Jangan-jangan kak Aldo flu kayak kak Nicko." ucap Nadia.

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang