Happy reading guys 📖📖
•
•
•
••"Apaan sih mereka, gue kan sebel jadinya." gerutu Nadia.
Nadia berjalan kedapur, dan membuat secangkir teh hangat untuk dirinya. Ia sangat membutuhkan ketenangan. Ia membawa secangkir teh hangat itu diruang tengah sambil menonton televisi.
"Tenang kayak gini kan enak." gumamnya.
Nadia bisa merasakan ketengan, sudah tak ada musik yang ia dengar lagi, melainkan suara televisi. Nadia memilih chanel yang menunjukkan tentang sebuah film yang romantis. Memang kesukaan Nadia adalah film yang bertema romantis, horror, dan aksi. Hanya tiga tema yang ia sukai.
"Omg! Itu yang perempuan jahat banget, seenaknya mutusin." gumam Nadia, ia tak setuju dengan perbuatan sang pemain film.
Tak berselang lama, Nadia merasakan tetesan air mengenai leher belakangnya. Ia segera menoleh kebelakang, namun Nadia tak melihat siapapun berada dibelakangnya.
"Siapa sih? Kenapa rumah gue jadi horror gini sih, ada air tapi gak tau pelakunya." gumamnya.
Nadia mengusap tengkuknya, ia mematikan televisi nya. Nadia mulai merasakan merinding, bulu yang berada ditangannya berdiri seketika. Nadia segera beranjak dari sofa dan mengecek sofa bagian belakang.
"Kak Al!" teriakannya, ketika melihat Aldo sedang berjongkok dibelakang sofa.
Nadia segera mengambil bantal sofa dan memukulkan berkali-kali ke bahu kakaknya itu.
"Nyebelin!"
"Bercanda doang Nad." ucap Aldo, mencoba mengelak.
Tanpa sadar, teriakan Nadia barusan mengundang Nicko dan teman-temannya datang ke ruang tamu dengan menggunakan celana selutut saja.
"Eh ini kenapa? Kenapa Nadia mukulin gitu coba?" tanya Aril.
"Udah..udah..Nadia berhenti." Nucko segera merebut bantal yang Nadia pegang.
Nadia mendengus sebal. "Ini apa-apaan pakai pukul bantal segala?" tanya Nicko.
"Ini nih, kak Al resek banget. Pakai netesin air di leher Nadia, ya kan Nadia kesel." ucap Nadia.
"Bercanda sayang." sahut Aldo.
Mata Nadia segera menangkap kedua teman kakaknya yang hanya memakai celana selutut. "Itu kenapa cuman pakai celana segitu? Suruh teman-teman kakak segera pakai baju, emangnya gak malu apa sampai dilihat orang lain." decak Nadia.
Nadia lagi-lagi dibuat kesal, ia memilih berjalan menjauh kearah taman rumahnya.
Sedangkan disisi lain, Aldo tersenyum lebar.
"Bercanda aja lo Al." decak Nicko.
"Seru tau tadi! Yaudah sekarang pakai baju, apalagi lo berdua. Nadia gak suka lihat laki-laki yang pamer badan kayak gitu." ucap Aldo.
Mereka menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan memakai pakaian mereka yang lengkap.
"Nah gini, seger banget badan gue." gumam Noval.
Mereka berempat sudah memaaki baju lengkap dan terlihat segar.
"Nick, Nadia emangnya beneran adik kandung lo?" tanya Aril ketika bersama dengan Nicko.
"Iya, kenapa lo nanya itu lagi?"
"Ya gapapa, gue cuman ngepastiin. Terus, Syakir udah tau soal ini?" tanya Aril.
Nicko menggeleng kepala. "Belum"
Ttrringg
"Sebentar ya, gue angkat telepon dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Twins - [ E N D ]
Ficção Adolescente#1-nadia #1-hubunganrumit #1-syakir END‼️ (Cerita masih lengkap) Nadia yang memiliki dua kakak laki-laki kembar, suka usil kepadapnya. Kadang ia salah mengira antara Aldo dan Nicko. Namun semua sedikit berubah, ketika kematian salah satu orang tua m...