lima puluh tiga

273 13 0
                                    

Happy reading guys 📖📖




"ada apa kak?" Tanya Nadia.

"Eeuumm kakak lu.." ucapan Noval terhenti ketika melihat Keysa sudah berada disamping Nadia.

"Kakak kenapa kak?" tanya Nadia.

"Ikut gue, dan lu Key jangan ikutin kita." Perintah Noval.

Noval menarik tangan Nadia menjauh, perempuan itu hanya diam saja dan mematuhi. Mereka berhenti didepan ruang UKS. Seketika itu juga Nadia berhenti mendadak, ia masih bingung dengan alasan Noval membawanya kesini.

"Maksudnya apa ini?" tanya Nadia.

"Lihat saja apa yang terjadi dengan mereka"

"Enggak mau, kalau bahas tentang kak Al sama kak Nick, aku pergi" ucap Nadia.

"Tapi Nad.."

Nadia sudah berjalan pergi, hingga kini bayangan perempuan itu juga hilang tak terlihat.

••

"Nad, tadi kak Noval bilang apa ke elu?" Tanya Key.

"Euumm enggak penting kok, udah lanjutin aja makannya"

••

Dalam perjalanan kelas menuju halaman sekolah, kini jam pelajaran telah berakhir dan semua murid pulang. Nadia berjalan sedikit keluar gerbang sekolah untuk mencari angkotan lain. Ia menunggu. Hingga terdapatlah sebuah mobil yang berhenti didepannya, itu bukan mobil kakak nya. Dua orang sepasang kekasih turun dari mobil, perempuan yang turun dari mobil berjalan mendekati Nadia.

"Permisi, mau nanya apakah adik tau alamat ini?" Tanya perempuan itu.

"Oo iya saya tau, jadi anda tinggal ....bla..bla"

Ketika Nadia menjelaskan, perempuan itu memberi kode-kode kepada laki-laki yang disana. Perempuan itu mengambil kain dari sakunya, dan saat itu juga membekap mulut dan hidung Nadia. Nadia mencoba meloloskan diri, namun dirinya sudah lemas, pandangan kabur, lalu hitam lah semua.

"Cepat angkat dia kedalam mobil"

Kedua nya mengangkat tubuh Nadia, dan dimasukkan kedalam mobil. Setelah masuk, mobil itu melaju.

••

"Nomer yang anda tuju tidak dapat dihubungi...Tut"

Itu sudah kesekian kalinya nomer yang Aldo hubungi.

"Gimana Al, udah tersambung sama nomer telepon temannya Nadia?" tanya Nicko

Aldo yang ditanya seperti itu hanya menggeleng pasrah.

"Apa masih marah, tapi ini sudah tengah malam, dan Nadia enggak pulang pulang" ucap Nicko

"Gue telepon papa aja"

••,

"Sayang banget kan kalau enggan diapa-apain" ucap si penjaga ruangan itu.

Nadia sudah risih dengan laki laki paru baya yang sedang menggodanya didalam ruangan sempit tersebut, tapi gadis itu tidak dapat berkutik lagi karena tangan dan kakinya diikat dengan kencang.

"Kita senang-senang dulu bagaimana? Yuk om ajarin biar kamu berpengalaman" ucapnya dan mulai mendekat.

Tepat sebelum laki laki itu berada didepan bibir Nadia, pintu tersebut terbuka, menampilkan laki-laki dan perempuan yang tadi menanyainya alamat.

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang