Happy reading guys 📖📖
•
•
•Mereka selesai bekerja kelompok, lalu memutuskan untuk pulang.
"Hati-hati dijalan kalian" ucap Nicko.
"Ya,dah"
Setelah teman-temannya pulang, Aldo dan Nicko segera masuk kedalam rumah. Keduanya masing-masing masuk kedalam kamar mereka sendiri.
Disisi lain, Nadia ternganga. Mengapa kedua kakaknya tidak memarahinya?
"Padahal gue udah siap-siap kena marah, tapi ini?" Gumamnya.
Ia berjalan keluar rumah, berjalan-jalan keliling daerah rumahnya. Daripada ia dirumah merasa campur aduk.
"Meong"
Telinganya mendengar suara kucing, saat itu juga Nadia segera mencari keberadaan kucing tersebut.
Sampai akhirnya matanya tertuju pada sebuah pinggir jalan dekat tanaman, disana sekor kucing berbulu putih lebat, sangat terlihat kotor tubuh kucing itu.
"Yaampun, kasian."
Nadia mengelus kepala kucing tersebut.
"Apa enggak ada pemiliknya? Kalau enggak ya gue rawat aja dirumah, gue jadiin hewan peliharaan" gumamnya.
Ia melihat sekitar, dan sepi. Nadia memutuskan membawa kucing itu pulang bersamanya. Kini Nadia menggendong kucing, dan berjalan mengarah kerumahnya. Tepat ia sampai dirumah, Nadia tak melihat keberadaan kedua kakaknya, malah ia melihat bi Narsih di dapur.
"Bi, bisa beliin shampo buat kucing?" tanya Nadia.
"Oh bisa nak, buat kucing ini?"
"Iya, sekalian makanannya ya bi"
"Oke siap"
Nadia segera membawa kucing itu masuk kedalam kamarnya, sebelum kedua kakaknya melihat Nadia membawa kucing kotor kerumah. Selagi menunggu kedatangan bi Narsih, Nadia memasukkan kucing tersebut kedalam kardus dulu dan diletakkan dikamarnya.
Lalu ia berjalan keluar, mengambil nasi dan ikan goreng yang tadi dimasak oleh BI Narsih. Ia mencampur antara nasi dan ikan tersebut kedalam mangkok plastik. Setelah selesai ia memberikannya ke kucing tersebut, agar dimakan.
"Makan yang banyak ya, biar gendutan"
Sekitar lima belas menit kemudian, bi Narsih datang dengan barang yang diminta Nadia. Tentunya Nadia langsung saat itu juga membawa kucing tersebut kedalam kamar mandinya, dan memandikan kucing tersebut dengan shampo khusus kucing yang dibeli bi Narsih tadi.
"Mandi biar bersih"
Setelah selesai memandikan tersebut, ia mengeringkan bulu-bulu kucing itu dengan alat pengering rambutnya.
Sekarang kucing tersebut terlihat bersih dengan warna putih yang bagus. "Nah gini dong, kan cantik dilihatnya."
Nadia mencium kucing tersebut dan memeluknya dengan gemas. Ia membiarkan kucing itu berjalan-jalan dikamarnya, sedangkan ia keluar kamar. Ia akan membeli kandang untuk kucing tersebut.
••
Ceklek
"Nad"
Panggilnya, namun ia merasakan sesuatu dikakinya. Ia menatap kebawah, dan seekor kucing yang ia lihat disana.
"Kucing? Punya siapa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/226425314-288-k495826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Twins - [ E N D ]
Roman pour Adolescents#1-nadia #1-hubunganrumit #1-syakir END‼️ (Cerita masih lengkap) Nadia yang memiliki dua kakak laki-laki kembar, suka usil kepadapnya. Kadang ia salah mengira antara Aldo dan Nicko. Namun semua sedikit berubah, ketika kematian salah satu orang tua m...