Mereka berdua saling tatap dan refleks membuat mereka tertawa. Aldo dan Nadia segera menutup mulut mereka masing-masing dengan tangan agar suara tawa mereka tak terdengar orang lain.
"Lucu kan? Emang bu Citra itu asal ngomong, tanpa dengar penjelasan orang lain." ucap Aldo.
"Dan akhirnya dia malu sendiri" sahut Nadia.
Mereka segera terdiam ketika mereka melewati ruang guru, dan tertawa kembali ketika sudah jauh.
••
Papan tulis itu siap penuh dengan tulisan pak Yono yang amburadul tak karuan.
"Nad, lo tadi kemana aja sama kakak lo yang ganteng itu? Lama amat keluarnya." bisik Keysia agar suaranya tak didengar oleh pak Yono.
"Dari bk" timpal Nadia.
"What? Bk? Ngapain?" tanya Key.
"Gue dipergoki bu Citra waktu pegangan tangan sama kak Al." ucap Nadia.
"Hah? Terus?"
Pak Yono yang sedang menulis di papan, kini menoleh kearah murid-muridnya. "Jangan berisik!" lalu kembali menulis di papan.
"Terus? Terus gimana Nad?"
"Ya papa gue dipanggil, dan udah gue sama kakak gue dibolehin kekelas." ucap Nadia.
Key sedikit kecewa dengan cerita Nadia. "Cuman itu? Gak seru banget Nad." ucap Key.
"Ya kalau lo ingin seru, coba aja sendiri. Pacaran ditaman terus pegang-pegangan tangan, terus banyak yang lihat, terus lo jadi artis." ledek Nadia.
••
"Ayo Nad kekantin." ajak Riko.
"Ayo." ucap Nadia. "Ayo Key, udah ini diselesaiin nanti aja."
Nadia menutup buku Key, dan segera menarik tangan Key. Mereka bertiga segera menuju kantin sekolah, mereka datang disaat yang tepat. Kantin belum ramai murid, jadi mereka leluasa memilih tempat duduk dan tidak berdempetan.
"Gue sama Key aja yang pesen, lo jaga kursi nya." ucap Nadia
Riko menjaga kursi itu, hingga Nadia dan Key kembali dengan tiga mangkok bakso. Mereka menuangkan sambal secukup selera masing-masing. Nadia dan Riko yang sangat suka pedas, sedangkan Key hanya berani mengambil sambal satu sendok saja.
"Berdoa" tita Riko.
"Yaela iya, gue gak akan lupa." gerutu Key.
Setelah berdoa, mereka segera menyantap makanan mereka dengan khusyuk.
"Hai babe."
Panggil seseorang yang membuat Riko maupun Keysia tersedak akibat panggilan itu. Mereka kedatangan ketiga senior dimeja makan mereka.
"Cepetan minum." suruh Nadia pada Key dan Riko.
Kedua temannya segera minum itu menghilangkan rasa pedas yang luar biasa akibat tersedak tadi. Bayangkan bagaimana rasanya tersedak ketika makan sedang pakai sambal? Pasti terasa banget.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Twins - [ E N D ]
Fiksi Remaja#1-nadia #1-hubunganrumit #1-syakir END‼️ (Cerita masih lengkap) Nadia yang memiliki dua kakak laki-laki kembar, suka usil kepadapnya. Kadang ia salah mengira antara Aldo dan Nicko. Namun semua sedikit berubah, ketika kematian salah satu orang tua m...