Happy reading guys 📖📖•
•
•
•Sebuah tepukan kecil di pipi nya mengusik tidurnya, ketika mata nya terbuka lebar. Ia mendapati kedua kakak laki-laki nya berada di samping kanan dan kiri tempat tidurnya.
"Udah bangun ternyata" ucap pria yang berada disamping kanannya.
Bahkan Nadia sampai sekarang pun, belum bisa membedakan kadua orang ini. Umurnya dengan kedua laki-laki itu hanya selisih satu tahun.
"Bangun sayang, hari pertama masuk sekolah lo, jangan sampai telat." sahut laki-laki yang berada disamping kirinya.
Nadia mendengus sebal. "Geli tau denger itu, lagian kak Nicko sama kak Aldo ngapain dikamarku? Gak sopan tau!" desisnya.
"Udah deh, cepetan mandi sana. Biar gak telat kesekolahnya." ucap Aldo.
••
Kini mereka sudah berada didalam area sekolah yang sama, SMA Armata. Salah satu sekolah swasta dipusat kota yang cukup terkenal dengan keindahannya.
Nadia terpisah dengan kedua kakaknya, ia meletakkan tas sekolah kedalam kelas yang baru. Setelah menaruh tas, ia dan murid baru lainnya berkumpul di lapangan sekolahan yang luas. Semua baris sesuai kelas yang ditentukan. Semua murid baru harus mengikuti masa pengenalan atau masa orientasi.
Kakak-kakak senior mereka, siap membantu pada masa orientasi. Seorang senior berdiri diatas sana, dengan mic ditangannya.
"Baiklah, pertama-tama saya ucapkan selamat datang di SMA Armata. Saya sebagai wakil ketua osis akan memperkenalkan diri. Nama saya Noval, dan ketua osis sementara tidak bisa hadir diperkenalan hari ini. Bla...bla..bla"
Begitu banyak yang diucapkan wakil ketua osis itu, hampir tiga puluh menit lamanya mereka berdiri dengan mendengarkan celoteh laki-laki yang memegang mic.
Setelah sambutan, mereka dipisahkan di tempat yang berbeda dengan sesuai kelas masing-masing. Nadia dan teman kelasnya, mendapat bagian taman sekolah. Nadia dapat melihat seniornya yang akan menjadi pendamping mereka, dua orang laki-laki dan satu perempuan. Ketiga orang itu menghadap membelakangi Nadia, sedang merundingkan sesuatu.
Saat ketiga orang itu membalikkan badan, wajah mereka dapat dilihat Nadia. Dua senior laki-lakinya tak lain adalah kakaknya sendiri. Nadia menepuk jidat. Ia memiliki firasat yang tak enak, bisa saja kakaknya itu menjahilinya.
"Oke, semuanya baris yang rapi dan duduk. Nanti dari kamu sampai sana perkenalan diri keteman yang lain, mengerti?" tanya senior perempuan.
"Ngerti kak!"
Satu persatu temannya berdiri kedepan, memperkenalkan diri mereka. Hingga sampai pada giliran Nadia memperkenalkan dirinya. Ia maju kedepan, sebentar menatap kedua kakaknya itu.
"Hai sayang" ucap Nicko dengan pelan, hanya ia dan kedua kakaknya itu yang mendengar itu.
Nadia langsung membuang muka dan menatap wajah teman-teman barunya.
"Hai, nama aku Nadia Fansisca, kalian bisa panggil dengan panggilan Nadia."
Setelah ia selesai memperkenalkan diri, ia kembali duduk ditempatnya.
Nadia melirik kearah kakaknya itu, samar-sama ia mendengar suara teman yang akan sekelas dengannya mengenai kakaknya itu. "Gak nyangka, udah kembar, ganteng juga" itulah yang dapat ia tangkap dari indra pendengarannya.
Setelah semua selesai memperkenalkan diri, salah satu dari kakaknya itu mengambil alih bicara.
"Oke, selesai perkenalan diri kalian. Kalian akan diberi waktu sekitar dua puluh menit untuk mempersiapkan diri, karena setelah dua puluh menit berlalu akan ada upacara. Jadi sekarang kalian bisa meninggalkan tempat ini."
Semua berjalan kearah yang berbeda, meninggalkan tempat itu. Kecuali Nadia, perempuan itu masih duduk disana. Ia melihat kakaknya dengan senior perempuan itu tertawa. Ia menebak jika itu adalah Aldo. Ia masih bingung cara membedakan kedua kakaknya ini.
Kakak yang satunya mengulurkan tangan kearahnya, Nadia menggengam tangan itu, dan berdiri.
"Emm itu kak Nicko atau kak Aldo?" tanya Nadia dengan penasaran.
"Itu Nicko, biarin mereka pendekatan. Sekarang kita kekantin, ayo Nad." ajak Aldo.
Nadia mengikuti Aldo berjalan kekantin, setelah sampai Aldo lah yang memesan makanan untuknya dan untuk adiknya.
Aldo kembali dengan dua piring yang berbeda isi. "Nih babe" ucap Aldo menaruh kedua piring dimeja.
"Jangan bilang babe dong kak, ini disekolah." ancam Nadia.
"Emangnya kenapa sih, udah lupain aja, sekarang makan. Karna nanti upacaranya pasti lama." ucap Aldo sambil mengulum senyumnya.
••
•
•
•
Cerita baru nih, gimana awalnya? Udah pas atau masih ada yang kurang?
•
•
•
Salam kenal:✅
@triantifitri
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Twins - [ E N D ]
Teen Fiction#1-nadia #1-hubunganrumit #1-syakir END‼️ (Cerita masih lengkap) Nadia yang memiliki dua kakak laki-laki kembar, suka usil kepadapnya. Kadang ia salah mengira antara Aldo dan Nicko. Namun semua sedikit berubah, ketika kematian salah satu orang tua m...