enam puluh enam

237 17 4
                                    

Happy reading guys 📖📖


"Sini Riri maen, tapi kamu gaboleh nakal" ucap Mia

"Aku enggak nakal kak" ucap Riri

"Yaudah iya"

Mereka bertiga bermain kembali dengan riang.

••

"Makasih sayang" ucapnya

Dipeluknya Nadia sekali lagi, dan perempuan itu juga membalas pelukan tersebut.

"Setelah ini makan" ucap Nadia

"Baiklah"

"Aku sudah membeli roti kesukaan mu untuk makan, ya aku tau kamu lebih suka makan roti daripada nasi" ucapnya

"Perhatian banget, makasih sayang"

"Iya, yuk keluar"

Kedua nya berjalan bersamaan keluar, melangkah saling beriringan.

••

Taman bernuansa hijau akan tanaman kini sedang ramai, terutama anak kecil. Beberapa kali terlihat anak kecil sedang lari-larian. Meskipun begitu, tak menutup kemungkinan kedua orang ini seakan berbeda arah sikap. Laki-laki itu diam saja sedaritadi, hanya menatap kegirangan putra kecilnya yang sedang bermain dengan anak yang seusianya juga. Sedangkan perempuan disampingnya menunjukkan ekspresi bosan, malas, dan ingin saling berbicara.

"Noval" panggil Nisa

Pemilik nama tersebut tidak menggubris ataupun menoleh, tetap fokus pada apa yang ia lihat.

"Aku ingin hubungan kita berdua normal seperti yang lain, saling mencinta, bukan saling terpisah" ucap Nisa

"Nino ayah kesana" ucap Noval

Laki-laki itu berdiri dari tempat duduknya, ia melangkah mendekati putra nya, dan tidak menggubris perempuan disampingnya.

"Cih selalu begini" gerutu nya

Brughhh

Mata nya kini beralih pada seorang perempuan menabrak suami nya tanpa sengaja, ia menatap kejadian dihadapannya. Perlahan mata nya segera melotot, yang dilihatnya kini membuatnya terkejut. Tiba-tiba suami nya memeluk perempuan itu yang tadi menabraknya.

Dengan cepat ia berdiri, menghampiri kedua orang itu.

"Lepas!" Ucap Nisa tidak terima

Perempuan dihadapannya mencoba melepaskan pelukan dari laki-laki ini, tapi sepertinya masih erat pelukan yang diberikannya.

"Mama" panggil anaknya

Setelah dua menit akhirnya Noval melepaskan pelukannya, terlihat dimata nya berkaca-kaca, tidak menyangka akan bertemu kembali.

"Ini kamu kan Nad"

Tanya nya untuk meyakinkan dirinya yang ia lihat sekarang adalah Nadia, perempuan yang ia cinta.

"Ehm iya, apa kabar kak" tanya Nadia

Ia canggung dengan situasi ini, apalagi disini ada istri dari Noval, beserta anaknya.

"Baik, dan...." Pandangan Noval beralih pada anak kecil disamping Nadia, ia seperti pernah bertemu dengan anak itu. "Ini anak kamu?" Tanya nya

"Iya kak" Nadia menatap putri kecilnya "sapa dulu om nya" ucap Nadia ke putri kecilnya

"Halo om ganteng" ucap Riri

"Yah, aku pernah bertemu dengan anak ini, senyumnya sama denganmu" ucap Noval

"Oiya itu istri kak Noval kan? Halo"

Jujur sekarang Nadia dalam posisi tidak tenang, ia ingin mencairkan suasana tegang ini dengan apapun caranya.

"Iya halo" sapa balik Nisa

"Yaudah eum aku sama anak aku balik duluan, dah" pamitnya. "Ayo sayang" Nadia menggenggam tangan anaknya. Ibu dan anak itu berbalik akan melangkah pergi, hingga benar-benar tak terlihat siluet mereka.

"Oh itu yang nama nya Nadia, perempuan yang kamu cinta mati kan. Perempuan yang juga sudah berumah tangga" sindir Nisa

"Diem!"

••

Kringgggg

"Noval, ayo bangun sayang. Udah jam enam, nanti terlambat kesekolah nya" suara itu membangunkan laki-laki yang tertidur diatas ranjang tempat tidur tersebut.

Mata nya terbuka, menampilkan wajah mama nya disampingnya dalam keadaan duduk.

"Hah? Sekolah?" Lirihnya

"Iya dong, kan kamu masih kelas 11 sebentar lagi kelas 12. Harus sekolah biar pinter" ucap mama nya

Reflek Noval langsung bangkit keposisi duduk, ia mengusap wajahnya. "Jadi yang terjadi hanya mimpi?" Gumamnya

"Mimpi?" Mama nya mengulang kembali kata-kata nya

"Enggak papa ma, yaudah iya Noval siap-siap"

••

Brugh!

Tabrakan itu terjadi tepat dihadapannya, ia tidak sengaja menabrak salah satu siswi. Buku-buku yang dibawa siswi itu sebelumnya, kini sudah berserakan di lantai. Perempuan itu memungutnya atau persatu, Noval segera membantu memunguti buku-buku tersebut.

"Maaf maaf" ucap Noval

Setelah buku tertata rapih, ia berikan ke perempuan dihadapannya.

"Iya gapapa"

Setelah mengucapkan tersebut sambil mengambil buku dari Noval, siswi perempuan itu berjalan lurus.

"Gue masih mikirin tentang mimpi itu, konyol" gerutu nya

Langkahnya segera masuk kedalam kelasnya, dan duduk di bangku biasanya ia tempati.

••

Update lagi

Ada yang ingin ikuti Instagram author? Nih dikasih.
@triantifitri23

See u

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang