enam puluh empat

225 13 0
                                    

Happy reading guys 📖📖


"Jadi kenapa Leo enggak ikut?" Tanya Nicko

Kini hanya tersisa mereka berdua, Nadia dan Nicko. Sedangkan Aldo dan lainnya sedang mengurus anak-anak kecil itu.

"Kalian tidak lagi bertengkar kan?" Tanya nya sekali lagi dengan pertanyaan berbeda

"Enggak kak, Nadia sama Leo baik-baik aja kok. Soal Leo tidak ikut kesini, itu hanya karena masalah pekerjaan saja."

"Syukur deh kalau gitu" ucap Nicko

Nicko tersenyum manis, ia mengusap rambut adiknya yang menghalangi mata itu, dan di selempitkan dibelakang telinga.

"Kak" panggilnya

Nicko memperhatikan adiknya itu, ini sudah sangat lama ia tak melihat wajah itu lagi.

"Apa?" Tanya Nicko

"Kak Salsa hamil lagi?" Tanya nya

Nadia bertanya seperti itu karena ia melihat perbedaan perut kakak iparnya itu. Dan Nicko mengangguk mengiyakan, serta lesung senyum terukir.

"Wa punya ponakan lagi nanti Nadia" ucap Nadia dengan semangat.

"Seneng kan" ucap Nicko

"Iya lah"

Drrrtt...drrtt

Dering ponsel milik Nadia berbunyi, mengakibatkan komunikasi keduanya berhenti. Nadia segera melihat layar ponselnya dan membaca siapa yang menelponnya malam-malam.

"Eeumm Leo yang nelpon kak, aku jawab ya" ucap Nadia izin ke Nicko

"Angkat aja"

Nadia mengangkat telepon itu tepat disamping kakaknya.

Leo :
"Udah tidur atau belum?"

"Belum"

Leo :
"Dua hari lagi aku kesana, kangen banget"

Nadia :
"Sama, cepet nyusul. Riri juga akan rewel kalau enggak ada kamu"

Leo :
"Pasti"

Setelah percakapan selesai, sambungan teelpon berakhir. Kini Nadia menatap kakaknya, kakaknya menatap tenangnya air kolam.

"Kata Leo, 2 hari lagi akan datang" ucap Nadia

"Ya gak lama-lama sih itu, oiya anak kamu lancar bahasa Indonesia, emang disana kamu ajari?" Tanya Nicko

"Ya iya kak, soalnya kan susah juga kalau misal enggak diajari, pas kesini pakai bahasa Inggris. Jadi Nadia ajari dari kecil, biar sama-sama seimbang bahasa sana dan bahasa kita" ucap Nadia

"Bagus lah, masih kecil cepat nyerapnya"

"Nah itu"

Kedua nya terdiam sebentar, Nadia menyenderkan Kepala nya dibahu kakanya.

"Gimana kabarnya temen-temen kakak? Kayak kak Aril, Riski, terus kak No..val"

Kalimat terakhir nya seperti sulit, ya ia masih mempunyai perasaan ke Noval, tapi apalah daya kini mereka pun tidak bisa bersatu. Kedua nya sudah sama-sama menikah dengan orang lain, dan juga punya anak.

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang