enam puluh dua

221 15 0
                                    

Happy reading guys 📖📖


Terlihat Nadia yang sibuk mengemasi pakaian, dan dimasukkan kedalam koper. Membuat Riri penasaran, dan menghampirinya.

"Kok dimasukin ke koper ma? Kita mau pergi?" Tanyanya

Nadia menyelesaikan yang sedang ditangannya, lalu menoleh kearah anaknya itu. Senyum nya mengembang.

"Iya, kita akan pergi kerumah kakek" jawab Nadia

"Waa asik ma, nanti Riri ngajak ayah buat jalan-jalan sekitar sana" serunya dengan semangat

"Eumm Riri, ayah enggak ikut kesana untuk besok, cuman kita berdua. Tapi ayah bilang akan menyusul" jelas Nadia kepada anaknya

"Kok ayah enggak ikut ma, kalau gitu Riri juga enggak ikut" ucap gadis itu dengan sedikit kecewa, dan berjalan kearah kamarnya

"Riri ..."

Cekelek

Pintu itu ditutup

Satu jam kemudian Nadia mencoba datang ke kamar putrinya sambil membawakan kan makanan, namun itu ditolak.

"Riri, ayo makan. Daritadi belum makan, nanti lapar." Bujuknya tadi, tapi tidak berhasil

Nadia menghembuskan nafas berat, ia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Ia menunggu beberapa jam, sampai ia mendengar suara kendaraan. Lalu berjalan ke pintu, membuka pintu rumah, menyambut kedatangan Leo.

"Hai sayang" ucap Leo

Laki-laki itu memberikan sebuah ciuman di dahi

"Kok muka nya murung, ada apa?" Tanyanya

"Riri, dia aku kasih tau kalau kamu tidak ikut, dan ia ngambek. Tidak mau makan" ucap Nadia

"Aku akan memberitahunya, kamu tenang, oke. Udah jangan sedih"

Leo berjalan masuk kedalam kamar anaknya itu, sedangkan Nadia menunggu diluar. Ia menunggu hasilnya. Beberapa menit ia menunggu diluar, dan beberapa menit juga Leo keluar dari kamar anak mereka.

"Riri ngerti kok sayang, kamu jangan khawatir ya" ucap Leo

"Makasih"

"Hem sama-sama"

••

Pagi ini orang rumah semua sibuk dengan urusan mereka. Para laki-laki sibuk dengan pekerjaan di kantor, dan para perempuan sibuk dengan tugas kantor mereka sendiri, sedangkan anak-anak sibuk belajar di sekolah. Hanya tersisa bi Narsih, pengurus rumah.

"Ginilah orang rumah sibuk, tinggal ku sendiri, mengurus rumah yang sebesar ini" celoteh nya.

"Nak Nadia apa kabar ya disana, sudah lama tidak kesini"

"Pasti bahagia disana sama keluarga kecilnya"

••

Dibandara sambil menunggu pesawat datang, sedari tadi Riri memeluk ayahnya itu, dan Nadia bersandar di lengannya.

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang