lima puluh empat

264 14 2
                                    

Happy reading guys 📖📖
••


Akibat tidak mengumpulkan tugas di meja guru tersebut, mereka sekarang berdiri diluar kelas dengan teman teman yang lain juga tidak mengerjakan.

"Sekali-kali dihukum enggak masalah gua" ucap Nadia

"Lah ni anak malah seneng kena hukum berdiri diluar kelas" ucap Key.

"Riko udah ngerjain ya?" Tanya Nadia.

"Kayaknya iya, dia ada didalam sekarang tu"

"Oke"

••

Tepat dirumah sepulang sekolah, mereka berjalan masuk. Aldo dan Nadia menaruh tas mereka di sofa. Aldo berjalan menuju kulkas, ia membuka kulkas tersebut dan mengambil minuman dingin untuknya sendiri. Ketika laki-laki itu mulai meneguk minuman dingin tersebut, ia dikejutkan dengan sebuah tangan sudah melingkar di perutnya. Sehingga Aldo tersedak, tapi itu segera berakhir. Ia menebak ini adalah perbuatan Nadia, adik kesayangannya.

"Nadia lepas, kenapa langsung meluk segala jadinya kakak kan tersedak. Ayo lepas" ucap Aldo

Laki-laki itu mencoba melepaskan pelukan Nadia dari belakang, tapi itu semakin Nadia erat memeluknya dari belakang. Juga tanpa respon ucapan dari adiknya itu.

"Bau Nadia, lepasin. Punggung kakak keringatan banyak disekolah, ayo lepas" rayu Aldo.

Tetapi Nadia masih memeluknya begitu, malah Nadia menenggelamkan wajahnya pada punggung kakaknya itu.

"Yaudah yaudah, tapi kenapa tiba-tiba gini? Hmmm?" Tanya Aldo, ia kembali meneguk minuman dinginnya. "Mau minum juga?"

Masih tidak ada respon, Aldo meneruskan meminum minuman tersebut sampai akhir tetes. Baru kali ini Aldo mencoba melepaskan itu.

"Sini kakak peluk juga"

Aldo berhasil merubah posisi yang tadinya Nadia memeluknya dari belakang, kini Nadia memeluknya dari depan. Sehingga Aldo bisa membalas pelukan itu.

"Hmmm kenapa? Ada masalah disekolah?" tanya Aldo dengan nada pelan, ia juga mengelus kepala adiknya dengan sayang.

"Enggak" jawab singkat Nadia

"Terus?"

"Ya kangen meluk aja"

Nadia mengucapkan itu masih dengan posisi dimana muka nya ia tenggelamkan di seragam kakaknya.

"Yaudah sini kakak peluk lagi biar kangennya tergantikan" ucap Aldo

Aldo memeluk adiknya lagi, sambil mencium puncak kepala adiknya itu. Ia menopang kan kepalanya di atas kepala Nadia.

"Kamu tau enggak kakak khawatir saat kamu diculik, tapi itu sudah hilang ketika kamu sudah berada disini lagi." Ucap Aldo

"Ya aku ngerti. Tapi..." Nadia menggantungkan ucapannya sejenak

"Tapi apa?"

"Lupain kak"

Kini Nadia mulai menampakkan wajahnya menghadap Aldo. Wajah adiknya terlihat lemas, dengan sedikit ketakutan yang bisa dirasakan Aldo dari tatapan mata Nadia. Mata adiknya itu ternyata sudah mengeluarkan air mata.

"Kok nangis, udah ih jangan nangis" ucap Aldo sambil menghapus air mata adiknya itu.

Aldo memberikan minumnya kedepan mulut adiknya itu.

"Minum dulu" ucap Aldo.

Dan Nadia meneguk tersebut

••

"Ayolah kak, lu bantuin gua ngerjain soal ini. Carlin pliss la" pinta Noval.

"Yaudah yaudah lepasin dulu tangan gua"

Noval segera melepaskan tangan Carlin yang hendak kabur tadi dari ruangan itu.

••

"Hei Nadia"

Panggil laki-laki itu dan berjalan mendekat, sampai laki-laki itu memeluk Nadia. Ya, Nadia merasakan aura kesedihan laki-laki, tapi wajah laki-laki itu ...

"I love you" suara yang begitu halus pelan.

Brtt...brtt..brtt

Mata nya terbuka, ia menutupi kedua matanya dengan kedua telapak tangannya. Silauan sinar matahari mengenai kelopak mata perempuan itu. Ia segera mematikan alarm yang berada dimeja samping ranjang tidurnya.

"Ughhh tadi mimpi apaan" gumamnya.

Ia turun dari ranjang tidurnya, berjalan kesamping tempat tidur, mengambil segelas air lalu meneguknya perlahan. Kalimat "i love you" masih terngiang-ngiang.

Nadia berjalan kekamar mandi, ia mengambil handuknya, sekaligus mandi.

••



Follow Instagram aku, hehe
@triantifitri23 atau @trianti_tik
Terimakasih 😘
••

My Brother Twins - [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang