Baca dulu. Baru komentar.
___
Cerita ini hanya fiksi belaka.
Tidak ada hubungan dengan orang, tempat atau kejadian tertentu.Jika ada kesamaan tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
[*****]Denise berjalan dengan lesu. Dia sudah capek membersihkan taman di samping rumah. Sampah-sampah dipungutnya. Rerumputan dipangkasnya. Huh, sungguh membuat lelah.
Seharusnya sih kegiatan bersih-bersih ini tidak hanya dilakukan olehnya. Tapi diikuti juga oleh Dita dan Taehyung. Tante Sinta sudah memerintah mereka dengan tegas sebelum pergi mengajar.
Namun, sampai sekarang pun Denise tidak melihat kedua orang itu. Entah pergi ke mana mereka. Enak saja membiarkannya bekerja sendirian.
"DITAAA! TAEHYUUUNG!" Denise berteriak dengan nyaring. Dia yakin suaranya akan terdengar ke seluruh penjuru ruangan.
Enak saja dua bersaudara itu. Mau ongkang-ongkang kaki sedangkan dirinya harus bersusah payah seharian.
"Ke mana sih mereka?! DITAAA!" Denise berjalan dengan langkah cepat ke arah dapur. Ingin segera membersihkan tangannya yang belepotan tanah.
"TAEHYUUUNG!" teriak Denise lagi. "Ish! Kamarana, sih?!!" (pada ke mana)
Setelah selesai membersihan kedua tangannya dengan sabun, Denise bergegas keluar dari dapur. Mencari keberadaan sepupu-sepupunya.
Awas saja, jika Denise menemukan mereka ... dia akan menghukum kakak beradik itu. Akan dia suruh-suruh seenak jidat, jika mereka tidak mau dilaporkan pada Kanjeng Mamih. Yang tidak lain adalah Tante Sinta. Ibu mereka.
Tante Sinta itu galak. Orangnya menyeramkan. Apalagi jika sudah marah. Uhh, bakalan ciut, deh.
Kepada Denise saja galaknya bukan main. Jangan ditanya gimana galaknya Kanjeng Mamih pada kedua anaknya. Dita saja sering menangis tersedu-sedu karena dimarahi.
"Aha-ha-ha-ha!" Denise tertawa dibuat-dibuat dengan salah satu sudut bibir tertarik ke samping. Pikirannya sudah kesenangan akan membuat adik-kakak itu tak berdaya. Siapa suruh mangkir dari pekerjaan.
Denise terus tertawa. Dengan kedua tangan yang bertolak pinggang. Sudah seperti pemeran antagonis dalam sebuah sinetron saja.
"DITAA! TAEHYUUUNG! Di mana lo?!" Denise menaiki tangga indah nan berliku. "Awas yah, lo padaa ...!"
Denise mengira Dita dan Taehyung ada di dalam kamar. Dan yakin mereka mendengar teriakannya sedari tadi. Tapi pura-pura tuli tak peduli.
Sebenarnya Denise sedang menumpang di rumah Tante Sinta. Biasa, dia memang selalu menginap di akhir pekan.
Denise seumuran dengan Taehyung. Sama-sama duduk di bangku kelas 11. Mereka sekelas juga. Sedangkan Dita berada satu tahun di bawahnya.
Dia sangat dekat dengan Dita. Perempuan itu mungil, unyu dan polos. Denise sangat menyukainya.
Bertolak belakang dengan kakaknya. Lelaki dengan senyum kotak itu sangat resek. Bandelnya tiada ampun. Yah, bisa dibilang sebelas-dua belas dengan dirinya. Terlebih lelaki itu sering memberikan pengaruh buruk pada Dita. Maka dari itu Denise tidak terlalu suka padanya.
"DITT-taaa," suara Denise yang berteriak mendadak memelan di akhir katanya. Telinganya seperti mendengar suara jeritan.
"Dit--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story
RomanceCerita random dengan artis lokal dan inter sebagai penggambaran karakter.