Dita dan Taehyung
Dita berjalan dengan riang. Melewati zebra cross. Menyusuri trotoar Jalan Ayurana.
Saat ini hatinya sedang gembira. Bahkan serasa berbunga-bunga. Sang ayah akan kembali dari luar kota. Bukan hanya berkunjung satu-dua hari. Tetapi untuk menetap bersamanya. Kembali tinggal di rumah berdua dengannya.
Ucapan hamdalah Dita ucapkan ketika pertama kali mendengar berita tersebut. Dia bersyukur. Sangat bersyukur pekerjaan ayahnya dipindahkan kembali ke kota yang ditinggalinya.
Dita akan memberi tahu kabar bahagia ini pada Taehyung, kekasihnya. Dia ingin menikmati momen bahagia ini bersama lelaki pujaan hatinya.
"Eh, kok tidak dikunci?" ucap Dita penuh tanya. Sudah berulang kali dia mengucapkan salam. Serta mengetuk pintu berkali-kali. Tak ada suara yang menyahuti dari dalam. Apalagi suara langkah kaki yang berniat membuka pintu.
Dita kira Taehyung tidak ada di rumah. Namun, mendapati pintu depan tidak dikunci, membuatnya mengurungkan niat untuk balik kanan keluar dari halaman rumah tersebut.
"Assalamu'alaikum. Aku masuk ya, Tae." Dita melangkahkan kakinya memasuki rumah bercat putih tersebut.
Dita pikir, mungkin Taehyung sedang sibuk makan di dapur. Atau, asik bermain game di ruang keluarga. Makanya tidak mendengar suara Dita yang memanggil-manggil namanya.
"Tae," panggil Dita lagi. Tak ada tanda-tanda suara dari lelaki tinggi nan tampan tersebut.
Dita terus menyusuri rumah kekasihnya. Sampai ketika di ruang makan dia mendadak berhenti. Telinganya mendengar sayup-sayup suara aneh.
Semakin dekat suaranya semakin terdengar. Hingga di depan pintu kamar, Dita berhenti. Berada di dekat dapur dan seberang ruang makan. Kamar tersebut adalah kamar Taehyung. Kamar kekasih hatinya yang belum pernah dia masuki.
Suara aneh tersebut semakin jelas terdengar. Entah kenapa Dita mulai merasa tidak enak hati. Matanya tanpa sadar mulai berkaca-kaca.
Ya Allah, semoga apa yang aku pikirkan tidak benar, batin Dita meragu.
Sedetik suara tersebut berhenti. Sedetik berikutnya kembali terdengar. Kali ini suaranya lebih keras.
Dita menggeleng. Tidak percaya apa yang didengarnya saat ini. Suara itu ... jelas-jelas suara Taehyung. Dia terengah-engah. Suaranya serak nan dalam.
Dengan segera Dita mendorong pintu hitam tersebut. Yang ternyata memang tidak terkunci. Sedikit. Hanya sedikit pintu kamar terbuka. Dita tak sanggup mendorong pintu lebih lebar lagi.
Pemandangan di depan sana sungguh mengoyak hatinya. Taehyung. Lelaki yang sangat dicintainya. Dia ... dia sedang asik berpagut mesra dengan seorang wanita.
Posisi ranjang yang menyamping, membuat kedua insan yang berada di atasnya langsung terlihat dari pintu. Wajah mereka, sangat jelas terlihat oleh Dita. Wajah itu ... wajah yang selalu tersenyum manis kepadanya. Sekarang tersenyum kepada wanita itu.
"Astagfirullah," ucap Dita lirih. Dia tak sanggup menahan tubuhnya untuk tetap berdiri. Kakinya lemas. Terlebih saat kembali terdengar suara Taehyung yang menggeram. Dia meluruh ke lantai. Menyaksikan kekasih hatinya ... berhubungan badan dengan wanita putih tersebut.
Terburu-buru Dita bangkit dari simpuhnya. Dengan sekuat tenaga menggerakkan tubuhnya untuk pergi dari tempat tersebut. Tak peduli barangnya yang jatuh tertinggal di lantai.
Dengan sisa tenaga yang dimiliki, Dita menyeret tubuhnya meninggalkan ruang makan. Meninggalkan kedua insan yang masih asik berpagutan di dalam kamar.
Beberapa kali tubuhnya terjatuh. Dia bangkit kembali, dipaksakan kedua kakinya untuk bergerak. Bergerak .... Terus berjalan perlahan-lahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story
RomanceCerita random dengan artis lokal dan inter sebagai penggambaran karakter.