29H. Berusaha

7 2 0
                                    

Dita dan Jungkook

"Ju-Jung ... J-Jung-kook, ini gak seperti yang kamu lihat. A-aku, aku sama Tae ...," Dita gelagapan. Hubungannya baru saja membaik, dia tidak mau terjadi kesalahpahaman.

"Aku tidak marah, Sayang," Jungkook berujar tenang, saat tubuhnya sudah berada cukup dekat dengan Dita.

"Itu, tadi ...," Dita menunjuk ke belakang, arah kepergian Taehyung.

"Aku tahu, Sayang." Jungkook tersenyum tipis. Dia bergerak cepat memeluknya, sebelum sang pujaan mengeluarkan suara lagi.

"Apa kamu baik-baik saja?" dia bertanya dengan suara pelan.

"I-iya, aku gak apa-apa. Sehat dan bugar." Dita menyengir saat sadar jawabannya cukup berlebihan.

"Syukurlah." Jungkook mengecup puncak kepala sang istri. Tangannya mengelus-elus punggung mungil tersebut dengan lembut.

Diperlakukan semanis itu membuat perasaan Dita menghangat. Perasaan was-was yang tadi muncul perlahan hilang tak berbekas.

"Kamu mengkhawatirkanku," ujar Dita lirih. Bukan sebuah pertanyaan yang harus dijawab.

"Iya, tentu saja, Sayang," Jungkook tetap menyuarakan jawabannya.

"Jujur, aku cemburu," Jungkook kembali bersuara setelah keheningan melanda mereka.

"Itu wajar." Dita tersenyum. Perasaan senang menelusup di dadanya. Dia juga merasa gemas dengan kejujuran sang suami yang diungkapkan secara terang-terangan.

"Apa masalahnya sudah selesai?" Jungkook melepaskan pelukan tersebut. Matanya menatap sang istri dengan lembut. Mencoba biasa saja padahal dalam hati ketar-ketir tak karuan.

"Udah, semuanya udah selesai. Gak ada yang perlu dibicarain lagi." Dita tersenyum manis. Berusaha menenangkan sang suami dengan usapan lembut di jemarinya yang besar.

"Syukurlah," lagi-lagi hanya kata itu yang bisa Jungkook utarakan.

Namun hatinya benar-benar merasa lega mendengar ucapan sang istri. Dia tak perlu bertanya lebih detail lagi karena percaya padanya.

"Kalau begitu sekarang kita pulang. Jangan sampai kamu kelelahan."

Jungkook memberi kode pada kedua bodyguard yang tak begitu jauh dari tempatnya berdiri. Tak butuh waktu lama, mereka sudah menghampiri dengan mobil yang tadi ia pakai. Membiarkan mobil Dita diambil alih oleh sopirnya.

"Ayo, Sayang." Jungkook menuntun Dita masuk ke dalam mobil.

"Tapi aku belum selesai," protes Dita dengan cemberut. Meski begitu dia tetap menuruti kemauan sang suami.

"Besok dilanjut lagi ya. Kamu tidak boleh kelelahan." Jungkook menutup pintu, lalu memutari mobil untuk masuk ke pintu yang satunya.

Tanpa Dita dan Jungkook sadari, terdapat sepasang mata yang masih memperhatikan romantisme di antara mereka berdua. Lelaki itu adalah Taehyung.

Dia tersenyum miris di tempatnya. Menyaksikan langsung kebahagiaan Dita sungguh-sungguh membuat dia merasa kesakitan.

Namun di sudut hatinya, Taehyung merasa senang. Karena sang pujaan sudah menemukan pelabuhan hatinya.

***

"Jung, aku masih mau muter-muter," rengek Dita ketika Jungkook baru saja mendaratkan bokongnya.

"Memangnya kaki kamu tidak pegal jalan-jalan terus?" Jungkook bergerak mengambil botol air yang ada di belakang jok.

"Minum dulu, pasti kamu haus." Dia menyerahkan botol yang tutupnya sudah dibuka.

"Em ... makasih," Dita meneguk air dengan rakus.

Random StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang