***
"Neng, bangun! Ayo sahur!" Jungkook memasuki kamar Zuu.
"Emm, astgstskd ...," yang dibangunkan malah bergumam tidak jelas.
"Bangun, Neng! Udah jam empat tuh, nanti kesiangan geura." Jungkook mendekati kasur adiknya. Tentu saja setelah menyalakan lampu kamar agar perempuan berumur lima belas itu merasa terganggu dengan pencahayaan yang tiba-tiba.
"Aiiii, astsuitc ...," Zuu masih saja berceloteh tidak jelas. Dia membalikkan tubuhnya menjadi tengkurap. Lengkap dengan selimut yang ditarik sampai menutupi kepala.
"Eehh, malah tidur lagi. Bangun! Kamu tuh susah banget, yaa." Jungkook duduk di pinggir kasur. Tangannya bergerak menarik selimut yang menutupi kepala sang adik.
"Aa, iihh," protes Zuu dengan rengekan khasnya.
"Bangun! Keburu imsak geura!" Jungkook menarik tubuh Zuu agar bangkit dan terduduk.
"Biarin, belum azan inii." Zuu menjatuhkan kembali tubuhnya dengan lunglai.
"Astagfirullah. Si Eneng, nyaa. Kamu teh makannya lama." Jungkook dengan paksa mendudukkan tubuh Zuu lagi. "Ayo, bangun. Aa gendong ke meja makan."
Zuu membuka matanya sedikit demi sedikit. "Iya," dia tersenyum sambil mengangguk.
Jungkook membawa Zuu ke dekatnya. Lalu berbalik agar si adik nemplok di punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story
RomanceCerita random dengan artis lokal dan inter sebagai penggambaran karakter.