12. Kasih Sayang Papa

230 30 11
                                    

Dita Karang dan Kim Taehyung


"A-aww!" seorang anak kecil menjerit kecil ketika kakinya tersandung batu kerikil.

Keadaan taman memang ramai, namun tak banyak orang yang memperhatikan. Orang-orang terlalu sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Seorang laki-laki yang kebetulan tengah melihat ke arahnya, spontan berlari mendekat.

"Aduh, Dek. Hampir saja jatuh." Beruntung lelaki tersebut masih berhasil menangkap tubuh mungilnya. Jika tidak, anak tersebut sudah pasti tersungkur ke atas bebatuan yang kasar.

"Tidak apa-apa, Adek Manis?" tanyanya khawatir. Memeriksa seluruh tubuh si anak kecil.

Namun yang dikhawatirkan malah terkekeh kecil, "Aku baik-baik saja. Terima kasih, Om."

"Kenapa malah terkekeh begitu?" lelaki berkaus putih itu mengelus kepala anak tersebut.

"Aku malu, sudah besar masih saja tersandung. Biasanya sampai terjatuh ke tanah, membuat kulitku berdarah."

Lelaki tersebut tak mengerti dengan anak di depannya. Dia sedang menceritakan kesedihan, tapi tak ada raut sedih sama sekali. Dia malah terkekeh malu-malu. "Tidak apa-apa, itu wajar. Om juga masih sering tersandung."

Tak jauh dari tempat mereka berdiri, seorang wanita menengok ke sana kemari sembari berteriak, "Jen! Jeno!" Dia melangkah ke sembarang arah. Lalu terpaku saat melihat anaknya bersama seorang lelaki dewasa. "JENO!" teriaknya kencang.

Perempuan tersebut berlari menghampiri si anak kecil yang diketahui bernama Jeno.
"Kamu ke mana saja? Mama mencarimu ke mana-mana." Wanita tersebut berlutut seraya memeluk putranya tersayang. "Mama khawatir padamu, Sayang."

Jeno tersenyum. Menikmati elusan di rambutnya. Terlebih ketika sang mama sedang menciumi pipinya. "Tidak apa-apa, Ma. Aku baik-baik saja."

"Benar? Kamu tidak terjatuh?" Wanita berkemeja biru tersebut memeriksa tubuh putranya. Memastikan tak ada yang lecet lagi. "Kamu itu sering kali tak hati-hati saat berjalan."

"Iya, Ma, aku baik-baik saja. Untung saja ada Om Baik. Kalau tidak, aku sudah jatuh tersungkur tadi." Jeno menunjuk lelaki yang disebutnya Om Baik.

"Oh, ya? Kalau begitu, Mama harus-Tae ... Taehyung?!" Wanita tersebut melotot tak percaya setelah melihat lelaki di hadapannya.

"Dit-ta?!" lelaki tersebut pun tak kalah kagetnya saat melihat wajah si wanita yang bernama Dita. "Kamu ... Dit? Dia ...?" Taehyung menatap Dita dan Jeno secara bergantian.

"Iya, Tae." Dita mengangguk. Membawa Jeno ke dalam dekapannya. "Terima kasih telah menolong anakku."

"O-oh, i-iya. Sama-sama, Dit," balas Taehyung canggung.

Semenjak pertemuan tak disengaja tersebut. Pertemuan-pertemuan lain terus berlanjut.

Dita dan Taehyung kembali merajut kasih. Mengulang kembali kisah lama yang belum sepenuhnya selesai. Tentunya dengan Jeno yang kini berada di antara mereka.

Tak berselang lama, Taehyung menikahi Dita. Memiliki Dita seutuhnya. Pujaan hatinya yang sudah lama ia rindukan. Walaupun ia juga harus menerima kehadiran Jeno yang sangat Dita sayangi.

[[[putriyusman]]]

"Sayang, aku berangkat dulu, ya. Jangan terlalu lelah, nanti kamu sakit." Taehyung mengelus rambut Dita, lalu bergerak mencium pipi kanan dan kirinya.

"Iyaa." Dita tersenyum. "Kamu hati-hati di jalan, jangan mengebut!"

"Hmm, iya." Taehyung mengangguk. Mencium pipi sang istri sekali lagi.

Random StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang