23. Malam Pertama

36 3 0
                                    

Dita dan Jaehyun (Jeffrey)

"AAAA! Gak mauuuuu!!!" Dita menjerit ketika Jeffrey akan menyentuh tubuhnya.

"Sayang, jangan seperti ini." Jeffrey berusaha menjangkau Dita yang sudah bangkit dari tempat tidur.

"Ja-jangan ... jangan mendekat!" Perempuan yang sudah berstatus sebagai istri itu malah semakin menjauhi sang suami.

"Sayang, kita sudah menikah. Wajar seorang suami jika menyentuh tubuh istrinya." Jeffrey ikut turun dari tempat tidur.

"Enggak." Dita menggeleng. "Enggak wajar."

Astagfirullah, Jeffrey mendesah frustrasi. Dia sudah tiga puluh tiga tahun, sudah terlalu lama menunggu momen seperti ini. Dan sekarang, saat sudah di depan mata, momen ini terjadi tidak sesuai harapan.

"Sayang," Jeffrey memanggil lembut. Menatap mata istrinya yang sedang melihat waspada seakan tengah berada di situasi bahaya.

"Enggak! Enggak mau!" Dita berbalik. Bergerak ke arah pintu, lalu memutar kunci dengan cepat.

"Sayang!" Jeffrey hampir saja tersungkur. Pergerakan Dita yang gesit, membuatnya tak berhasil menangkap tubuh mungil itu.

"Aish," dia berdecak menahan sebal. Mau bagaimana pun Dita harus menemaninya begadang malam ini.

"Sayang!" Jeffrey mengejar Dita yang berlari menuruni tangga. "Jangan lari-lari, nanti kamu jatuh!"

"Gak mauu!" teriak Dita, semakin mempercepat larinya.

Entah beruntung atau sial, tangga melingkar yang mereka lewati langsung menghadap ke arah ruang keluarga. Sedangkan di atas sofa sudah ada kedua orangtua Dita yang sedang menonton televisi.

"Ada apa ini? Kenapa lari-lari?" Bunda Dita, Ayu, bertanya ketika sang anak sudah berada di belakang sofa.

"Bundaa," rengek Dita pelan.

"Kenapa, Sayang?" Ayu mengubah posisi duduknya menjadi menyamping. Menatap bingung pada Dita yang terlihat ketakutan.

Dita menatap bundanya, lalu menatap Jeffrey takut-takut.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, Jeffrey menatap Dita sambil menggeleng. Dari pancaran matanya seolah mengatakan, "Jangan bicara yang aneh-aneh pada Bunda dan Ayah!"

"Kenapa?" Ayu bertanya lagi. Lalu menatap sang menantu yang berada beberapa langkah dari Dita. "Ada apa ini, Jef?"

"Tidak ada apa-apa, Bun. Ini hanya masalah kecil." Jeffrey tersenyum canggung. Segera saja dia berjalan cepat mendekati sang istri. "Ayo, Sayang. Kembali ke kamar."

Dita melotot. "Enggak!" Gelengan keras dia berikan. Lalu bergerak cepat mendekati sang bunda. Berjongkok memeluk tubuhnya dari samping bawah. Menghindari tatapan Jeffrey yang ada di belakang sofa.

Ayu semakin dibuat bingung. Entah apa yang terjadi dengan anaknya dan sang menantu. "Jeffrey, ada apa ini?" dia mengulang pertanyaan, sembari mengelus rambut panjang Dita.

"Tidak, Bun, ini tidak penting. Dita hanya membesar-besarkan masalah kecil."

Masalah kecil gundulmu! Dita hanya berani bicara dalam hati. "Enggak, Bun, Kang Jeffrey bohong!" alhasil, yang keluar dari mulutnya hanya itu.

Random StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang