Prolog

41.9K 2.2K 30
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

Namaku Novana. Novana Den Elixi. Aku adalah iblis yang berhasil mengambil alih Kekaisaran Elixi. Akhirnya, setelah hidup di jalanan selama 17 tahun, aku bisa menjadi kaisar di negara yang menjadi pemicu perang besar antara 4 umat ini. Tak pernah terbesit di pikiranku untuk menjadi penguasa. Setidaknya, aku bisa membalaskan dendam para iblis yang mati dalam perang.

Kami, para iblis tidaklah jahat. Kami hanya dianugerahi kekuatan fisik yang besar sehingga tidak mudah dikalahkan. Selain itu, kami juga dianugerahi kemampuan spesial yang kami sebut sebagai 'Bakat'. Ada iblis yang memiliki bakat mampu mengetahui semua bahasa. Walau tidak pernah mempelajari ataupun mendengar bahasa itu. Ada juga iblis yang berbakat dalam meracik obat. Ada juga iblis yang punya banyak bakat. Kami menyebutnya "Gifty".

Aku adalah salah satu dari Gifty. Aku berbakat dalam hal bahasa dan meracik obat juga strategi perang.

Walau sangat kuat, para iblis lebih suka bekerja sendiri daripada bersama. Mereka tidak mengenal rasa cinta ataupun kasih sayang. Pernikahan yang ada pun hanya sekedar untuk menjaga agar populasi kami tidak turun. Kami tidak pernah menyayangi kecuali dengan syarat.

Para manusia merasa iri dengan anugerah itu. Makanya, mereka menyerang kerajaan kami dengan meminta bantuan para elf dan oger yang telah dihasut. Kekaisaran Elixi lah yang menjadi apinya.

Para bangsa iblis pun akhirnya kalah karena bangsa elf memiliki sihir yang jelas tidak bisa dikalahkan dengan kekuatan fisik. Kerajaan iblis runtuh dalam waktu satu malam. Jutaan iblis mati. Mereka yang selamat akhirnya mengasingkan diri dari dunia.

Tanpa ayah.

Tanpa ibu.

Tanpa kakak.

Tanpa adik.

Sendirian

Bertemankan sepi.

Para iblis tinggal di hutan terlarang. Hutan yang sangat gelap hingga sinar matahari tidak pernah terlihat. Para manusia yang berani menginjakkan kaki di sana tidak akan kembali dalam keadaan selamat. Itu memang benar. Karena para iblis akan langsung membunuh siapapun yang berani datang ke wilayah mereka.

Berbeda dengan para iblis yang tinggal di hutan terlarang. Aku hidup di jalanan. Ibuku membuangku. Aku bertahan hidup dengan mengemis atau mencari sisa makanan layak pangan di tempat sampah. Apapun itu, selain mencuri.

Yah, walau aku adalah bangsa iblis. Aku tidak akan melakukan tindakan bodoh yang biasa dilakukan manusia itu.

Sedangkan, aku yang sejak awal hidup di dunia manusia harus merasakan betapa menyakitkannya penderitaan bangsa iblis. Para manusia menendangku. Menyiramku. Memukulku. Mengataiku. Hanya karena rambut dan mataku berwarna merah. Ciri khas bangsa iblis.

Meski para manusia bersikap jahat padaku. Aku sama sekali tidak benci manusia. Tapi, bukan berarti aku menyukai mereka. Aku hanya heran dengan sikap mereka.

Merekalah orang yang iri dengan kemampuan para bangsa iblis. Merekalah orang yang menghancurkan kerajaan tempat tinggalku. Tapi, mereka jugalah yang membenci para iblis seolah kami adalah makhluk yang merugikan mereka. Aneh sekali.

Aku hidup tanpa perasaan apapun. Aku tidak menangis ketika perutku sakit. Aku tidak marah ketika dipukul. Aku tidak bahagia ketika mendapatkan makanan. Aku tidak takut ketika dituduh sebagai pencuri. Aku pikir semua itu karena bangsa iblis memanglah tidak punya perasaan. Tapi, ternyata aku salah. Bangsa iblis punya perasaan. Hanya saja mereka menekan perasaan itu hingga hilang.

Aku menyadarinya ketika aku bertemu seorang pria bernama Faar ketika usiaku 5 tahun. Tidak seperti manusia lain yang bersikap jahat padaku. Faar sangat baik. Dia selalu tersenyum ketika melihatku. Dia memberiku makanan yang enak. Membelikanku baju yang cantik. Dan , mengusap kepalaku dengan lembut.

Faar sudah seperti ayahku.

Faar juga berkali-kali mengatakan jika dia menyayangiku. Itu pertama kalinya aku mendengar kalimat seperti itu. Aku juga menyayangi Faar. Sangat sayang.

Seminggu sejak hari pertama kami bertemu, Faar kemudian mengajakku ke rumahnya. Dia bilang dia akan menjadikanku putri angkatnya. Bagi bangsa iblis yang tidak pernah merasakan kehangatan keluarga, tentu saja aku menerimanya dengan senang hati. Aku pikir aku akan bahagia.

Makan dengan baik setiap hari. Memakai pakaian yang layak. Dibacakan dongeng sebelum tidur. Aku pikir begitu.

Tapi, ternyata Faar membawaku ke neraka. Neraka bagi para anak bangsa iblis yang tertangkap. Mereka dijadikan eksperimen oleh Faar. Termasuk aku.

Aku ingin menolak. Aku ingin lari. Tapi, hati dan kakiku menolak. Aku menyayangi Faar dan aku akan melakukan apapun agar dia tetap menyayangiku.

Aku menahan rasa sakit saat kulitku membusuk dan mengelupas karena suntikan obat. Aku pikir Faar akan tetap menyayangiku walau eksperimennya gagal. Tapi, ternyata aku salah. Salah besar.

Faar tidak benar-benar menyayangiku. Senyumnya palsu. Ucapan itu juga palsu. Kasih sayangnya juga sama saja.

Aku pingsan saat itu. Aku pikir aku akan mati. Tapi, ketika aku membuka mata. Aku tertidur di atas reruntuhan menara milik Faar. Tidak ada siapapun lagi di sana. Semuanya hancur. Dan, anehnya lagi, aku sudah berusia 15 tahun.

Aku kemudian memutuskan kembali ke hutan terlarang. Para bangsa iblis lain menyambutku.

Dua tahun kami melatih kemampuan fisik kami. Lantas menyerang kekaisaran Elixi, elf dan oger secara tiba-tiba. Tentu saja serangan mendadak itu berhasil menjatuhkan tiga kaum itu. Mereka nampak seperti koloni semut yang dihantam air bah.

Aku kemudian menjadi ratu di kekaisaran Elixi. Aku mengusir semua manusia. Membawa bangsa iblis ke dalamnya. Kekaisaran Elixi telah berubah menjadi kekaisaran iblis.

Saat itu aku berjanji akan menyerahkan hidup dan matiku demi kekaisaran ini. Tapi, ketika aku bertemu dengan seorang pria di kaki bukit ketika sedang jalan-jalan. Aku jatuh cinta padanya. Aku menjadikannya rajaku. Dan, sebagai balasannya dia membunuhku. Sebelum akhirnya ikut terbunuh oleh iblis lain.

Aku benci manusia. Aku benci dengan makhluk bermuka dua itu.

Hah! Setidaknya aku tidak akan bertemu mereka lagi karena aku sudah mati.

Awalnya aku pikir begitu.

Tapi, ketika aku membuka mataku. Aku berubah menjadi gadis kecil yang aneh. Rambut merahku berubah jadi berwarna merah muda. Terlihat sangat cantik. Manik mata merah darahku berubah jadi biru. Lalu, baju tidur berwarna pink ini terlihat menjijikkan. Ugh, makhluk mana yang memakai pakaian seperti ini??

Hey, pemilik tubuh ini cantik juga.

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang