Evil 27

6.7K 793 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

Tanaman di hutan kekaisaran ternyata jauh lebih beragam dari apa yang terlihat di depan. Hampir semua jenis tanaman ada. Tanaman untuk segala macam ramuan dasar ada. Tanaman hias juga ada. Bahkan, tanaman yang tidak berguna pun ada. Yang tidak ada hanyalah tanaman karnivora dan tanaman yang mengandung racun tentunya.

Yah, hutan kekaisaran ternyata sangat 'ramah' untuk anak-anak. Aku yakin Clarence dan Adalvino tidak akan mati konyol karena tidak sengaja menyentuh daun tanaman beracun. Otak mereka yang hanya digunakan untuk mencari cara guna menjatuhkanku itu jelas tidak akan bisa mengingat ciri tanaman yang beracun atau tidak.

Apa aku harus menanam beberapa tanaman beracun di hutan kekaisaran? Ah, di taman istana Clarence dan Adalvino bagus juga. Tanaman apa ya yang sekiranya beracun tapi tidak sampai membunuh? Coba aku pikirkan dulu!

Hmmm, bunga tidur bagus juga. Bunga itu kan mirip sekali dengan bunga matahari. Bedanya, bunga itu menyemburkan gas secara otomatis pada benda yang berada dalam radius 20 cm darinya. Gas itu menyebabkan seseorang tertidur dalam waktu 1 minggu. Cara agar korban dari gas tidur itu bisa bangun adalah dengan berendam dalam air dingin selama 1 jam penuh.

Membayangkan Clarence tertidur selama 1 minggu dan berendam dalam air dingin benar-benar membuatku bahagia.

Atau, apa aku tanam saja buah pohon kentut, ya? Buah dari pohon yang mirip dengan apel itu kan bisa membuat seseorang yang memakan buahnya terus kentut selama 3 hari. Bayangkan saja! Seorang putri kekaisaran mengentut di depan banyak orang selama 3 hari. Hah! Membayangkannya saja bisa membuat perutku keram. Benar-benar lucu.

Hmmm, bagaimana kalau menanam batang lagundi? Tak seperti batang lain yang tumbuh tegak ke atas. Batang lagundi tumbuh menjalar dan memanjang ke samping. Dan, entah kenapa bentuknya bisa menyerupai sebuah bangku taman tanpa sandaran. Clarence yang mengira kalau batang itu adalah sebuah kursi pasti akan menundukinya. Dan, tada! Batang lagundi akan mencengkeramnya. Perlu waktu setidaknya 2 hari untuk memotong batang lagundi. Aku bisa menonton adegan penyelamatan itu sembari memakan jagung berondong atau kue pie. Pasti akan jadi tontonan yang sangat seru.

Hah! Lupakan saja soal menanam tanaman untuk menjahili Clarence. Aku punya suatu hal yang jauh lebih penting. Aku harus segera mencari tanaman yang aku perlukan untuk membuat ramuan pengubah warna rambut dan mata. Aku hanya punya waktu 2 jam sebelum pesta teh Russel berlangsung.

Biar aku hitung terlebih dahulu.

Perjalanan dari istana kekaisaran ke istana Balthasar sekitar 15 menit. Ditambah, waktu untuk hal yang tidak terduga 5 menit. Jadi, aku harus membuat dua ramuan yang bisa bertahan selama 20 menit. Yah, tidak sulit! Aku cukup ahli dalam menakar.

Coba aku pikirkan tanaman apa yang aku butuhkan. Ah, akar bunga hericum ini bisa mengubah warna rambut jadi hitam. Karena warna hitam dari akar bunga hericum terlihat seperti cat yang dituang ke rambut. Aku butuh akar gantung dari rumput laut darat untuk membuatnya terlihat seperti warna rambut asli. Lalu yang terakhir, daun boganda, tanaman yang bisa membuat warnanya lebih awet. Satu daun boganda membuat warnanya bertahan selama 8 menit. Jika aku butuh waktu hingga 20 menit, artinya aku butuh dua setengah lembar daun. Yang terakhir,

Baiklah! Hanya tinggal menumbuk semua bahan secara bersamaan. Tambahkan sedikit air. Dan...... ramuan pengubah warna rambut sudah siap digunakan!

Aku mengoleskan ramuan yang lebih terlihat seperti ingus bayi itu ke atas rambutku. Tanganku bergerak. Meratakan ramuan itu ke seluruh kepalaku. Dalam 1 menit, rambut merah muda itu berubah menjadi hitam pekat.

Baiklah! Hanya tinggal ramuan pengubah warna mata. Aku ingin warna apa, ya? Hijau? Terlihat seperti dedaunan berada di mata. Biru? Tidak ada bedanya dengan mataku yang sekarang. Kuning? Kelihatannya tidak pantas. Ungu? Ah, aku suka warna ungu. Lagipula, warna gaunku kan memang ungu.

Baiklah! Sudah diputuskan! Mataku akan jadi warna ungu.

Aku membutuhkan daun lamureberry. Daun ini memberikan warna ungu. Lalu, agar ramuan ini aman masuk ke dalam mata, perlu diberikan tetesan embun di pohon appleplum yang terus berembun. Wuah, kebetulan sekali! Ternyata semua bahan yang aku butuhkan ada di dekatku.

Aku menumbuk daun lamureberry di atas batu datar. Tak lupa menambahkan dua setengah lembar daun boganda untuk membuatnya awet selama 20 menit. Juga, embun dari pohon appleplum untuk membuatnya aman digunakan di mata. Ramuan berwarna ungu yang semula kental itu berubah menjadi cair. Aku meneteskan cairan itu di kedua mataku. Perlu waktu hingga 2 menit hingga manik mataku benar-benar berubah jadi ungu.

Aku jadi hanya punya waktu 3 menit untuk hal-hal yang tidak terduga.

Baiklah! Mari keluar dari hutan ini dan bersiap menuju kediaman Balthasar. Orang-orang di kekaisaran ini pasti tidak akan menyadariku, bukan? Tapi, bagaimana jika tiba-tiba aku bertemu Clarence. Aku yakin dia masih berada di sini. Dia pasti ingin membalaskan dendamnya karena aku sudah menghinanya di depan para pelayan. Tapi, kan aku sudah mengubah penampilanku. Dia pasti tidak akan menyadarinya.

Argh! Sial! Gaun ini! Aku kan harus mengganti gaun ungu ini karena Clarence tadi melihatku. Sekarang, bagaimana caranya aku bisa pergi ke istana Charice dengan penampilan seperti ini. Aku pasti akan dikira sebagai penjahat yang memiliki maksud buruk pada Charice .

Sial!! Sial!! Sial!! Aku bodoh sekali!!!

Baiklah! Mari pikirkan sesuatu! Ah, aku kan bisa berpura-pura sebagai teman Charice yang berniat bertemu dengannya. Aku bisa masuk ke dalam istana. Nori pasti akan mengantarkanku ke dalam kamar Charice. Dan, begitu Nori menyadari kalau Charice tidak ada, dia pasti akan langsung mencarinya. Saat itulah aku akan mengganti baju dan pergi dari istana. Tapi, memangnya 2 menit cukup untuk berjalan menuju istana dan mengganti pakaianku?

Bodo amat! Aku akan pergi mengganti pakaian sesuai rencanaku!

Aku berlari dengan cepat menuju pintu masuk hutan kekaisaran. Sial! Kenapa aku harus mencari tanamannya sampai ke tengah hutan, sih?

Tunggu!! Kenapa aku harus repot-repot mengganti pakaianku jika aku bisa mengubah warnanya? Clarence kan sedikit bodoh. Jadi, dia pasti tidak akan menyadari jika gadis dengan rambut hitam dan manik mata ungu ini adalah sepupu perempuan kesayangannya. Apalagi, wajahku kan juga sedikit berubah karena efek ramuan.

Baiklah! Mari buat ramuan pengubah warna gaun juga!

Aku membutuhkan seluruh organ bunga lamelie untuk menghasilkan warna biru yang bisa menempel pada kain. Lalu, daun pohon naga yang bisa membuatnya menyatu sempurna dengan kain. Yah, anggap saja aku punya gaun yang sama dengan warna yang berbeda.

Tinggal menumbuknya hingga keluar banyak cairan berwarna biru. Lalu, mengoleskan cairan itu ke seluruh gaunku karena aku tidak mungkin melepaskan gaunku dan merendamnya di ramuan itu.

Selesai!!!

Gaunku berubah menjadi biru seperti warna manik mataku yang asli.

Kalau begini, aku kan bisa datang ke pesta teh Russel tepat waktu. Aku jadi tidak perlu merusak citraku sebagai putri kekaisaran.

"Saya tidak tahu kalau Putri Charice hebat dalam membuat ramuan!"

Gendang telingaku menangkap sebuah suara yang entah mengapa terdengar tak asing.

Aku memutar kepalaku. Manik mata unguku menangkap sosok seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang berdiri di atas pohon. Kedua tangan anak itu terlipat di atas dada. Sementara, tubuhnya bersandar pada batang pohon.

Sial! Apa yang dilakukan Russel di sini? Apa dia melihat semuanya?

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang