*****
Aku merebahkan diri di atas kasur. Aku tidak melakukan apapun seharian selain menatap langit-langit kamar. Tapi, rasanya tubuhku sakit sekali. Ternyata, jadi pengangguran juga melelahkan, ya.
Yah, aku tidak benar-benar hanya menatap langit-langit kamar tanpa melakukan apapun. Sebenarnya, aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan membaca dibandingkan menganggur. Jika aku ingin membalas dendam, aku harus menajamkan otakku dulu. Hanya ada sedikit info mengenai kekaisaran ini. Yah, terima kasih banyak kepada Charice yang tak pernah belajar selain belajar membaca dan menulis dongeng. Tapi, ini semua bukan sepenuhnya salah Charice.
Orang yang paling bersalah tentu saja pamannya. Dia sama sekali tidak memberikan Charice pendidikan. Padahal, putri seorang baron saja memiliki guru pribadi yang datang langsung ke rumah. Mungkin, karena mau ada guru ataupun tidak, Charice akan tetap diam. Beruntung sekali, Charice yang sekarang bukanlah Charice yang asli.
Aku akan menyiksanya sampai dia memohon ampun untuk mati saja. Hahahaha..... tidak! Itu jelas hal yang terlalu kejam untuk dilakukan anak seusia Charice. Kalau begitu, biar orang dewasa saja yang melakukannya. Tapi, mari kita kumpulkan bukti kebusukannya dulu. Dan, sebelum aku melakukannya, biarkan aku mengisi perutku terlebih dahulu.
Sejak aku mengelola sendiri uang istanaku, para pelayan tidak lagi membawakan makananku. Aku harus mengambil sendiri makananku di dapur. Yah, setidaknya, aku bisa mengambil makanan sepuasku.
Aku berjalan menuju dapur. Aneh. Istana ini memang selalu sepi. Tapi, entah kenapa rasanya jadi semakin sepi. Biasanya ada satu dua pelayan yang datang untuk memasak atau sekedar numpang makan.
Kemana perginya semua orang?
Aku berjalan menuju jendela. Syukurlah, kamarku berada di lantai 3. Aku jadi punya pemandangan yang indah untuk mengawasi orang-orang. Dan, untunglah, pamanku yang baik hati itu tidak merobohkan istanaku dan membangunnya seperti rumah pelayan yang hanya memiliki satu lantai. Sepertinya, dia tak mau menunjukkan kebaikannya dengan terlalu jelas.
Orang-orang tidak akan curiga kalau Charice tiba-tiba dikatakan sakit karena memang fisiknya keliatan lemah. Semua orang juga tidak akan curiga jika paman Charice yang menjadi kaisar karena ayahnya sakit dan kedua pangeran tengah pergi. Dan, Charice tentu terlalu muda dan bodoh untuk menjadi kaisar. Tapi, berbeda halnya jika istana putri menjadi mirip dengan rumah pelayan. Semua orang jelas akan curiga.
Harus aku akui, paman anak ini licik juga. Tapi, sepertinya keberuntungannya sudah habis. Lawannya kali ini adalah iblis yang terjebak dalam tubuh keponakannya. Haha, iblis jelas bukan tandingan manusia biasa. Walau, sikap dan sifatnya hampir menyerupai iblis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Become A Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Novana awalnya adalah iblis yang hidup di jalanan dan berhasil menjadi kaisar setelah membunuh kaisar yang asli. Dia kemudian dibunuh oleh seorang pria yang dia cintai. Yang tak lain adalah putra dari kaisar yang dia b...