*****
Sial!!! Sial!!! Sial!!!
Apa yang harus aku lakukan sekarang?!?! Masa aku harus mencari satu-persatu kuda yang memiliki kalung dengan lambang Balthasar di lehernya. Kuda yang ada di sana kan jumlahnya ratusan. Di samping itu, kenapa pegawai peternakan ini malah menempatkan kudanya di lapangan dan bukannya ruangan seperti yang aku minta?!?!
Lapangan kan adalah tempat penitipan kuda yang paling murah. Alasannya, tentu saja karena hal itu akan merepotkan pemilik kuda untuk mencari kudanya di antara ratusan kuda lainnya dengan warna yang sama. Berbeda halnya dengan ruangan yang hanya memuat 20 sampai 25 kuda. Itupun terkadang dengan warna yang berbeda.
Apa karena pakaianku sederhana, pegawai peternakan ini mengira kalau aku tidak bisa membayar biaya penitipan kuda yang hanya seharga 1 keping perak itu? Aku ini memang miskin. Tapi, tidak semiskin itu tahu!!!
Menyebalkan sekali!!!
Sekarang, aku harus bagaimana? Mencari kuda milik Russel akan memakan semua waktuku. Sekarang saja, aku sudah telat mengunjungi kediaman Balthasar. Dia pasti mencariku sekarang. Atau, lebih tepatnya mencari kudanya.
Kalau Russel tahu kudanya berada di antara ratusan kuda yang seiras, dia pasti akan langsung memotong kepalaku. Kuda putih itu kan kuda kesayangannya.
Sial!!! Aku harus bagaimana sekarang?
Benar juga! Kuda milik Russel kan sudah berlarian dengan kecepatan tinggi selama 20 menit lamanya. Dengan kata lain, kuda itu pasti kelelahan. Di antara ratusan kuda, hanya ada 10 kuda yang diam dan meminum air di pinggir lapangan. Kalau aku bisa melihat kalung yang ada di leher mereka lebih dekat, aku pasti bisa menemukan kuda milik Russel. Tapi, biasanya kuda akan berlari jika didekati oleh orang asing.
Aku butuh rencana!
Ah, benar juga! Untuk apa repot-repot memikirkan rencana kalau Russel sudah memberitahu cara memanggil kudanya. Sesaat sebelum aku menunggangi punggung kuda itu, dia kabur karena kaget dengan orang asing. Setelah itu, Russel mengeluarkan wottel dan memanggil nama kudanya. Dan, namanya adalah.....
"CHIE!!!" Teriakku dengan kencang di tepi lapangan.
Iya, Russel memberi nama kuda itu sama dengan nama panggilan akrabku. Durjana sekali memang. Tapi, berkat hal itu aku bisa dengan mudah mengingat nama kuda yang hanya aku dengar sekali itu.
Salah satu dari 10 kuda yang tengah minum air mengangkat kepalanya. Kuda putih itu memutar kepalanya. Mencari asal suara.
Berhasil!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Become A Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Novana awalnya adalah iblis yang hidup di jalanan dan berhasil menjadi kaisar setelah membunuh kaisar yang asli. Dia kemudian dibunuh oleh seorang pria yang dia cintai. Yang tak lain adalah putra dari kaisar yang dia b...