Evil 69

4K 506 0
                                    

Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Di depanku, si kembar dan Russel tengah bertarung melawan para elves. Tapi, bukan itu yang membuatku terkejut. Pertarungan besar-besaran ini sudah aku duga sebelumnya. Hal yang membuatku terkejut adalah fakta jika Abercio dan Dimitri juga punya sihir musim.

Abercio adalah pemilik sihir musim hujan. Kekuatannya berhubungan dengan air. Sementara, Dimitri adalah pemilik sihir musim gugur yang berhubungan dengan angin.

Aku sudah menduga kalau si kembar memiliki salah satu kekuatan sihir musim. Mengingat mereka berdua tidak pernah berada di Janeiro sehingga kekuatan mereka tidak diambil oleh para robot. Tapi, aku tidak tahu kalau kekuatan mereka sudah mencapai level tertinggi.

Saat Abercio berada di medan perang atau saat Dimitri berhadapan dengan para bandit ketika mengembara, mereka berdua jelas tidak pernah menggunakan kekuatan mereka. Karena jika mereka menunujukkannya sedikit saja, pamanku yang masih belum dikuasai oleh Pefil jelas akan meminta mereka kembali ke Janeiro. Ratusan robot akan dikirim untuk mengawasi sekaligus mengambil kekuatan mereka. Setelah itu, barulah si kembar akan kembali diusir secara halus.

Jadi, bagaimana cara si kembar meningkatkan kekuatan mereka?

Level tertinggi dari sihir musim gugur Dimitri adalah kecepatan. Dia bisa berpindah tempat dengan sangat cepat. Hampir sama dengan kekuatan teleportasi Russel. Bedanya, jika Russel bisa langsung berpindah ke suatu tempat ke tempat lain, Dimitri harus melalui beberapa tempat terlebih dahulu. Lalu, level tertinggi dari sihir musim hujan Abercio adalah mengubah air menjadi benda padat yang tidak bisa ditembus.

Aku tidak tahu apa yang si kembar lakukan untuk mencapai level kekuatan sihir musim tertinggi. Tapi, yang jelas mereka keren sekali!

"Ditri! Di belakangmu!" seru Abercio saat ia melihat seorang elves melayangkan cakarnya di belakang Dimitri.

Dimitri refleks memutar badannya. Dia melompat mundur. Menghindari cakar elves yang tajam. Tangan Dimitri bergerak.

WUSSSS!!!

Sebuah hembusan angin yang begitu kuat menyapu elves di belakangnya. Angin itu begitu kuat dan tajam. Saking tajamnya, tubuh elves itu sampai terbelah dua. Darah berwarna merah segar mengalir dengan deras dari tubuh yang tidak lagi bernyawa itu. Darah elves yang asli berwarna hitam. Dengan kata lain, Dimitri baru saja membunuh seorang manusia yang diubah jadi elves.

Mari berharap kalau dia tidak membunuh Marquiss Gabrela.

Sret!

Russel bergerak dengan kecepatan tinggi menuju belakang Abercio. Punggung keduanya menempel. Usia mereka terpaut 6 tahun. Tapi, tinggi keduanya hampir sama.

"Hei, Arci! Awasi juga belakangmu! Kau ini bodoh sekali!" kata Russel sembari menebas leher elves yang hendak mencabik tubuh Abercio.

Aku menatap Russel datar. Bahkan dalam keadaan yang menegangkan seperti ini pun dia tetap menghina anggota keluarga kekaisaran. Apa Balthasar memang punya semacam kebencian atau hobi menghina anggota keluarga kekaisaran? Dan, kenapa juga dia memanggil Abercio dengan sesantai itu.

"Kau ini cerewat sekali, Russ!" kata Abercio kesal.

Abercio jelas tidak kesal karena Russel memanggilnya dengan santai atau menyebutnya bodoh. Yang membuat Abercio kesal jelas karena dia diselamatkan oleh anak kecil yang hanya terpaut usia 4 tahun dari adik perempuannya.

"Hei, kalian jangan mengobrol saja!" kata Dimitri kesal.

Dia sedang susah payah menahan serangan belasan elves. Dan, dua anak laki-laki itu malah sibuk bercengkrama. Ah, maksudnya adu mulut.

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang