*****
Aku berjalan mengendap menuju pintu kamarku. Sesekali menghadap ke belakang, memastikan Abercio tidak terbangun. Aku melangkah dengan sangat hati-hati. Sebisa mungkin tidak membangunkan Abercio atau bahkan semut sekali pun.
Aku bertekad untuk pergi ke gua naga di tengah malam buta. Jika harus menunggu sampai pagi, aku tak yakin kalau aku bisa pergi dengan tanpa kekangan dari kakak pertama Charice ini. Lagipula, terlalu berbahaya untuk pergi ke gua naga di pagi atau siang hari. Karena, bisa saja ada manusia yang melihatku disambut dengan baik oleh para naga. Lalu, mempergunakan diriku untuk memburu mereka.
Aku tak mau hal itu terjadi pada mereka.
Yah, aku memang bisa menggunakan liontin kalung pemberian Violet untuk meminta bantuan mengenai hal yang darurat. Tapi, Violet bilang aku hanya bisa menggunakan liontin itu hanya bisa digunakan satu kali. Jadi, aku tak ingin menggunakan satu-satunya kesempatan itu untuk mendapatkan Bunga Epheral. Lebih baik kalau aku datang langsung ke rumah mereka.
Para naga tak akan mengusir tamu yang datang berkunjung, bukan?
Aku membuka pintu kamar dengan lembut. Berusaha tak menimbulkan suara berdecit, sepelan apapun itu.
Abercio adalah pangeran sekaligus ksatria yang berperang dua tahun lamanya. Medan perang jelas membuat anak itu jadi sangat sensitif terhadap suara. Jadi, aku harus sangat berhati-hati.
Aku menatap Abercio sebelum akhirnya pergi keluar kamar.
Langkah kakiku mengendap di lorong istana. Baru kali ini aku merasa senang karena kaisar tak menempatkan satu pun ksatria di istanaku. Aku jadi bebas berkeliaran semauku.
Kaisar pasti sama sekali tidak berpikir kalau keponakannya ini akan merencanakan kudeta. Karena, Charice yang pendiam, yang bahkan tidak angkat bicara ketika disiksa oleh dua sepupunya ini adalah anak baik yang menerima semua perlakuan buruk orang lain. Sayangnya, Charice bukanlah Charice lagi. Charice sekarang memiliki jiwa iblis usia 18 tahun dalam tubuhnya. Melakukan kudeta adalah hal yang mudah baginya.
Aku akhirnya berhasil keluar dari istana.
Tanganku merapatkan tudung jaketku. Walau istanaku sangat sepi, tidak menutup kemungkinan jika ada satu atau dua ksatria yang tak sengaja berjalan di sekitar istana. Jadi, aku tetap harus berhati-hati.
Aku berjalan menuju gua naga di atas pegunungan. Semak belukar dan dahan pohon yang menjuntai sedikit mengganggu perjalananku. Belum lagi, beberapa tanaman beracun yang bisa menyebabkan kematian hanya dengan sentuhan kecil.
Berjalan menuju gua naga di malam hari sama dengan bunuh diri.
Untunglah, aku bisa melihat tanaman di kegelapan malam dengan jelas karena sudah terbiasa mencari ramuan obat di malam hari. Rupanya, pergi ke hutan di saat semua orang tertidur adalah hal yang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Become A Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Novana awalnya adalah iblis yang hidup di jalanan dan berhasil menjadi kaisar setelah membunuh kaisar yang asli. Dia kemudian dibunuh oleh seorang pria yang dia cintai. Yang tak lain adalah putra dari kaisar yang dia b...