Evil 60

4.3K 550 3
                                    

Rencanaku berjalan dengan cukup baik. Para rakyat setuju untuk mendukung kedua pangeran. Mereka menawarkan untuk melakukan perjanjian darah. Tapi, aku menolaknya. Sembari mengatakan jika aku percaya pada mereka tanpa syarat apapun dan nyawa mereka adalah hal yang berharga untukku melebihi apapun. Tentu saja semuanya bohong. Aku hanya berusaha membuat mereka semakin berpikir kalau aku adalah Tuan Putri yang baik karena percaya pada rakyatnya. Jadi, mereka memaksaku melakukan perjanjian darah. Pada akhirnya, kami melakukannya.

Perjanjian darah.

Sesuai namanya. Perjanjian itu diikat dengan darah antara pihak pertama dan kedua. Kami semua memasukkan setetes darah kami di dalam artefak sihir. Setelahnya, kami mengucapkan perjanjian kami. Jika salah satu dari kami mengingkari janjinya. Maka, dia akan mati. Seketika.

Isi perjanjiannya singkat juga mudah untuk dilakukan.

Para rakyat akan selalu mendukung salah satu dari kami bertiga untuk menjadi pewaris takhta apapun yang terjadi. Mereka akan menjadi mata keduaku dalam mengawasi gerak-gerik pamanku. Dan, mereka akan menjadi pelindungku selama kedua pangeran tidak berada di kekaisaran. Sebagai gantinya, aku akan memberikan jatah harta mereka setiap sebulan sekali. Juga memberitahu mereka jika para robot bisa menghisap kekuatan sihir mereka.

"Benarkah, Tuan Putri?" tanya salah seorang rakyat.

Aku mengangguk, "Bukankah buktinya sudah jelas? Tidak ada satupun orang di Janeiro yang bisa menggunakan sihir musim lagi!" kataku.

Para kerumunan mulai berbisik. Kompak mengeluarkan pendapat mereka. Ruang bawah tanah yang terhubung dengan penjara bawah tanah kastil Balthasar ini begitu ramai. Untunglah aku hanya mengundang 30 orang dari setiap daerah yang ada di Janeiro. Jika jumlahnya hanya sedikit ini, suara mereka tidak akan terdengar sampai luar. Yah, kalaupun aku mengundang ratusan orang pun suara mereka tidak akan terdengar sampai luar. Karena ruang bawah tanah ini menggunakan sihir kedap suara. Sama seperti jalana bawah tanah yang sudah hancur di hutan para elves.

"Pantas saja kekuatan keempat sihir menghilang begitu para robot itu ada!"

"Benar! Aku dulunya pemilik sihir musim panas. Tapi, sihirku menghilang begitu saja. Aku pikir ada yang salah dengan diriku. Rupanya, semua orang juga kehilangan sihirnya."

"Aku tidak menyukai robot itu sejak mereka datang kemari."

"Benar! Robot itu mengurangi jumlah pekerjaan. Banyak rakyat yang jadi pengangguran karena pekerjaannya diambil alih robot sialan itu!"

"Sudah begitu dia juga mengambil kekuatan sihir kita!"

Aku tersenyum.

Bagus!

Semua berjalan sesuai rencana. Para rakyat sudah melakukan perjanjian darah denganku. Mereka juga sudah kehilangan kepercayaan terhadap pamanku. Dengan begini, hanya tinggal menunggu waktu sampai mereka bertarung bersamaku. Tapi, apa orang biasa tanpa kekuatan bisa melawan robot raksasa yang tidak memiliki rasa lelah? Bagaimana jika banyak rakyat yang tewas? Itu sama saja seperti bunuh diri. Ditambah, aku belum tahu kemana kekuatan sihir para rakyat dialihkan. Hmmm, bisa jadi penampungan bagi kekuatan sihir yang dicuri itu adalah pamanku. Karena dia adalah satu-satunya pangeran kekaisaran Janeiro yang tidak memiliki kekuatan sihir musim dalam sejarah.

Iya! Pamanku yang ternyata merupakan anak haram dari kakekku itu ternyata menjadi pangeran pertama tanpa kekuatan musim dalam sejarah.

Melihat asal-usul pamanku. Sepertinya aku tahu kenapa dia memutuskan untuk bersekutu dengan iblis dan merencanakan hal keji untuk merebut takhta. Sebagai anak haram yang tidak memiliki kekuatan, pasti ada banyak orang yang ingin kehadirannya dimusnahkan. Karena itu, pamanku berusaha menjadi kaisar agar tidak ada lagi orang yang menentangnya.

Hah!

Manusia memang aneh.

"Bagaimana ini? Apa kita tidak bisa mendapatkan kekuatan sihir musim kita kembali?"

"Aku sesaat lupa dengan kekuatan sihir musim!"

"Kenapa Yang Mulia Kaisar mengambil kekuatan kita?"

"Apa yang sebenarnya sedang terjadi?"

Semua orang menatapku. Aku diam sejenak. Berpikir. Aku juga tidak tahu apa mereka bisa mendapatkan kembali kekuatan musim mereka. Kalau pun bisa, aku tidak tahu bagaimana caranya. Karena kekuatan musim adalah berkah dari dewa. Dengan kata lain, hanya dewa yang bisa mengembalikannya. Kalau alasan pamanku mencuri kekuatan sihir musim jelas karena dia ingin punya kekuatan juga. Kekuatan untuk menghancurkan kekaisaran lain dan merebutnya. Dengan begitu, wilayah kekuasaannya bertambah luas. Kalau aku menjawab jika mungkin saja akan ada perang dengan robot raksasa, bagaimana reaksi mereka semua? Mungkin saja mereka akan ketakutan sebelum berperang. Apalagi, kekuatan mereka juga menghilang.

Apa sebaiknya aku sembunyikan saja fakta ini dari mereka? Tapi, mereka pasti tidak akan punya kesempatan untuk berlatih atau sekadar menyelamatkan diri jika sampai perang itu terjadi. Jika aku tidak memberitahu mereka faktanya, sama saja seperti memasukkan rusa ke dalam kandang singa. Mereka jelas tidak akan bisa bertahan. Tapi, jika aku memberitahu faktanya, mungkin mereka akan lebih memilih bunuh diri setelah memindahkan keluarga mereka ke tempat yang lebih aman. Dengan kata lain, aku akan berperang sendirian.

Anak kecil berusia 8 tahun yang bahkan belum bisa mengendalikan kekuatannya ini mana mungkin bisa melawan robot raksasa. Ditambah, aku belum tahu berapa jumlah mereka.

Aku..... harus melakukan apa? Aku hanya menjabat sebagai kaisar selama 2 bulan. Aku belum punya pengalaman dalam mempengaruhi orang lain dengan kata-kata.

"Aku tidak tahu apakah kekuatan kalian bisa kembali apa tidak. Tapi, apakah itu adalah hal yang penting? Selama mahkota kaisar berada di atas kepala Pangeran Abercio, kalian akan aman!" kata seseorang yang aku kenal.

Semua mata kini tertuju padanya. Aku menoleh. Russel berdiri di belakangku. Dia tersenyum. Menatapku. Kemudian, kembali menatap kerumunan di depannya. Wajahnya kembali dingin.

Orang-orang kembali berbisik. Beberapa membenarkan ucapan Russel. Sisanya, meragukannya.

"Kenapa kita harus memihak orang yang tidak bisa mengembalikan kekuatan sihir musim kita? Kalau begini, bukankah pihak Yang Mulia Kaisar jelas jauh lebih baik. Mungkin kita bisa meminta kekuatan kita kembali."

"Untuk apa kita berada di pihak orang yang meracuni Kaisar yang asli? Sudah begitu mencuri kekuatan kita!"

"Asalkan Janeiro kembali aman seperti dulu, rasanya tidak masalah jika kekuatan sihir musim kita menghilang!"

"Aku dan ayahku juga kehilangan kekuatan kami. Sama seperti kalian. Tapi, aku tetap akan bertarung bersama Putri Charice. Karena aku percaya pada kemampuannya!" kata Russel sembari menatapku di akhir kalimat.

Jujur saja. Aku sedikit tersentuh dengan ucapan terakhir Russel. Walaupun dia berbohong pada semua orang. Tapi, aku rasa itu bukan masalah besar. Dia berbohong demi kebaikan semua orang.

"Lihat, kan! Bangsawan terkuat dan paling berpengaruh di Janeiro saja mendukung Putri Charice! Artinya, kekuatan Tuan Putri memang hebat!"

"Benar! Tuan Russel kan bukan orang yang sembarangan! Beliau punya kemampuan dalam menilai orang lain!"

"Iya! Memang berada di pihak Putri Charice adalah keputusan yang bagus!"

Aku tersenyum.

Memiliki Russel sebagai sekutu berkedok tunangan palsu memang yang terbaik.

Sekarang, ayo susun rencana!

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang