Evil 6

11K 1K 12
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Aku berjalan di samping gadis yang tadi menolongku. Entah siapa namanya. Dia masih belum memberi tahuku. Dan, aku juga tidak punya niatan untuk bertanya. Aku hanya akan duduk di restorannya sembari memijat pergelangan kakiku. Lalu, 5 menit kemudian aku akan bilang kalau aku sudah sembuh. Dan, tada!!! Aku bebas darinya. Tamat.

Kami sudah berjalan selama 10 menit dan belum ada tanda-tanda akan sampai. Kenapa dia menawarkan seorang anak perempuan kecil yang pincang untuk beristirahat di restorannya yang sejauh ini? Dia pasti bercanda. Aku sudah sangat lelah berjalan dengan pincang. Mungkin, aku akan benar-benar jadi pincang kalau harus terus berjalan 5 menit lagi.

Kalau tahu begini lebih baik aku tidak usah berpura-pura terkilir. Atau, tidak usah menerima tawaran gadis ini saja.

Bisakah gadis muda ini menyewa kereta kuda? Semiskin apa dia sampai tidak bisa menyewa kereta kuda? Lalu, kenapa tempat ini kumuh sekali? Tikus pun pasti menolak tinggal di sini.

Aku menatap keadaan di sekitarku. Rumah-rumah tinggi dari kayu yang sudah lapuk dimakan usia ditumbuhi jamur. Kayu dan sampah yang berserakan membuat tempat ini jadi sangat mirip pembuangan sampah. Batu dan kerikil di jalanan berlumut. Aku yakin tempat ini akan jadi sangat menyeramkan di malam hari.

Ugh! Siapa juga yang akan membuka restorant di tempat yang lebih mirip pembuangan sampah ini. Apa gadis ini membuka restorant untuk hewan pengerat. Atau, jangan-jangan dia....

Tak mungkin gadis sebaik ini adalah seorang penjahat. Tubuhnya juga terlihat sangat lemah. Bahkan, rasanya tulangnya akan patah kalau aku memukulnya. Yah, aku rasa dia hanya terlalu miskin.

Cahaya apa yang ada di depanku?

Wuah! Tempat ini sangat indah. Rumah yang berbaris sesuai warna dengan tinggi dan bentuk yang sama. Pohon yang menjulang di tepi jalan. Toko dan restoran yang berbaris sesuai warna. Meski dengan tinggi dam bentuk yang berbeda. Orang-orang berbalut pakaian warna-warni tengah berjalan di sekitar toko dan rumah. Tempat ini sangat menakjubkan. Aku baru tahu kalau kekaisaran ini punya tempat cantik yang tersembunyi di balik reruntuhan bangunan tua. Kekaisaran Elixi bahkan tak bisa dibandingkan dengan kekaisaran ini.

Dilihat dari rumahnya yang hanya memiliki lantai satu, orang-orang yang tinggal di sini adalah rakyat biasa. Pakaian yang mereka pakai juga sangat biasa. Hanya kain yang dijahit. Tak ada satupun permata yang menghiasinya.

"Selamat datang di Desa Amore, Putri Charice!"

Amore, bukankah itu adalah nama dewi cinta? Aku rasa aku tahu kenapa desa ini diberi nama begitu. Itu karena penduduk desa ini sangat mencintai sesama manusia. Gadis ini contohnya. Dia tidak ragu berteriak pada putri mahkota kerajaan hanya untuk membela putri kekaisaran lemah sepertiku. Tapi, tetap saja aku harus tetap waspada. Karena, pasti akan tetap ada orang yang bersembunyi di balik topengnya.

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang