Evil 39

5K 705 4
                                    

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👑👑👑

Suasana di tempat ini menjadi canggung setelah Marethe pergi. Enam gadis bangsawan yang tersisa, termasuk Clarence dan ketiga temannya memilih diam. Mereka sibuk menyeruput teh. Memuji gaun masing-masing. Atau, mengunyah kudapan yang disajikan.

Baguslah! Aku rasa mereka takut jika aku menyebarkan aib mereka. Sama seperti cerita Marethe yang tidak diketahui banyak orang. Keenam anak itu juga punya. Dan, sial bagi mereka karena aku tahu semuanya. Ucapkan terima kasih kepada para mata-mata milik Balthasar. Iya, aku meminta Russel untuk mengirimkan mata-mata terbaik miliknya khusus untuk keenam anak itu. Aku tahu mereka akan menggali kembali kesalahanku di masa lalu. Jadi, aku melakukan hal yang sama. Bukankah itu cukup adil?

Ah, kursi di depanku kosong. Sekarang, jadi ada dua kursi kosong di sini. Apa pemiliknya tidak akan datang? Atau, kursi itu memang kosong? Tapi, kalau mengulik dari ingatan Charice, kursi di pesta minum teh selalu berjumlah sama dengan pesertanya. Kalau tidak sesuai, katanya penyelenggara pesta akan mengalami mimpi buruk diguyur jutaan liter teh hijau pahit yang harus dia minum. Apa Clarence sengaja menyisakan 1 kursi kosong agar aku mengalami mimpi buruk itu? Atau, sekadar membuktikan kebenaran cerita itu?

Omong-omong soal Clarence, kenapa dia tidak lagi menggangguku, ya? Aku pikir dia sudah menyiapkan rencana untuk mempermalukanku. Tapi, entah kenapa dia hanya diam saja. Seolah, dia sedang menunggu orang lain untuk melakukan rencananya.

Apa mungkin orang yang akan duduk di kursi itu.....

"Kya, sakit!"

Semua pasang mata langsung berpaling. Kompak menatap seorang gadis kecil berusia 7 tahun yang terjatuh tak jauh dari kami. Rambut kuningnya yang terkepang dia menyentuh tanah. Manik mata senada rambutnya nampak bergetar. Menahan sakit.

Padahal tidak ada batu atau benda yang bisa membuatnya terjatuh. Apa dia tersandung kebodohanku sendiri? Aku saja tidak pernah terjatuh sejak usia 1 tahun ketika aku sudah cukup kuat untuk berjalan. Manusia memang makhluk yang lemah. Sialnya, aku juga manusia sekarang.

Clarence tersenyum senang. Bola matanya melirikku tajam. Sudah aku duga kalau anak ini masuk ke dalam rencana Clarence untuk mempermalukanku. Tapi, kenapa dia menggunakan anak kecil yang nampak asing dan bodoh ini?

Dalam ingatan Charice, dia tidak mengenal gadis berambut kuning ini.

Kalau begitu, hanya ada dua kemungkinan. Dia baru saja pindah ke ibukota. Masuk akal rasanya kalau dia baru pindah sementara aku tidak peduli dengan bangsawan. Atau, gadis ini anti sosial sehingga tidak pernah muncul di hadapan Charice. Tapi, melihat dia diundang oleh Clarence, artinya dia cukup dikenal. Kalau begitu, apa mungkin dia adalah orang yang harus Charice hindari. Hmmm, kemungkinan yang ini lebih masuk akal. Apalagi, Clarence nampak senang ketika melihat gadis ini datang.

The Devil Become A Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang